Mengenal Lebih Dekat Suku Sami

Ibarat Amerika punya suku Indian, Australia punya suku Aborigin, kemudian Greenland, Canada, Alaska, Siberia punya suku Inuit dan Yupik Eskimo, maka Lapland punya suku Sami. 

Lapland sendiri merupakan kawasan luas yang meliputi negara negara seperti Norwegia, Swedia, Finlandia dan Rusia. Orang Sami merupakan suku nomaden di sekitar kawasan fjället atau pegunungan Lapland. Sejak ribuan tahun silam, suku Sami diketahui sebagai suku pertama yang mendiami wilayah Lapland.

IMG_2718

Sekilas jika dilihat wajah mereka lumayan mirip dengan orang orang Eskimo. Memiliki mata yang agak sipit. Apa mungkin karena berasal dari region yang tidak terlalu jauh dari wilayah kutub? saya juga kurang yakin. Maybe yes maybe no.

IMG_0673

Melihat lebih dekat kehidupan sejarah suku Sami menjadi salah satu keinginan saya ketika mengunjungi propinsi Lapland Swedia. Saya memang sangat interest dengan wisata seperti ini.

OK6

IMG_0946
Atmosfir Sami sangat mudah ditemukan di wilayah Lapland Swedia

Pada masanya suku Sami di Lapland Swedia sempat mendapat intimidasi keras dari pemerintah Swedia. Mereka dilarang berbicara bahasa Sami dan harus menggunakan bahasa Svenska (bahasa resmi Swedia). 

IMG_2715

OK2
Ice Hotel dengan batang kayu menyerupai tenda suku Sami

Suka atau tidak suka mereka seperti digiring meninggalkan kepercayaan yang mereka anut. Sebagai gantinya mereka diharuskan beribadah ke gereja. Di sekolah pun mereka mendapat kekerasan fisik. Perlakuan rasis dan dipandang sebelah mata oleh warga Swedia sendiri yang kala itu mulai berdatangan mendiami wilayah Lapland Swedia. Singkat cerita, suku Sami menjadi tertindas di tanah leluhur mereka sendiri.

IMG_2714

IMG_2716

Tapi itu hanyalah kepahitan dari cerita masa silam. Di jaman sekarang suku Sami justru mendapat dukungan penuh dari pemerintah Swedia. Bahkan tradisi budaya suku Sami menjadi salah satu yang dibanggakan terutama di sektor wisatanya. Mereka diberi hak untuk mendirikan parlemen sendiri. Punya bendera sendiri. Pemerintah Swedia pun tidak mencabut hak privat atas kepemilikan seluruh reindeer (rusa kutub) yang ada di hutan Lapland Swedia dari suku Sami.  

IMG_3054
Reindeer…hewan liar yang snagat identik dengan suku Sami

Reindeer dan suku Sami seolah menjadi satu kesatuan simbol. Jaman sebelum tersentuh dunia luar, suku Sami sudah merajai dan menakklukkan hewan kutub ini. Hewan yang sangat dekat dengan kehidupan mereka sehari hari. Sebagai sarana transportasi dan tentunya bahan makanan.

IMG_3055

Suku Sami mampu menghimpun ribuan reindeer yang berkeliaran di hutan Lapland ke dalam satu titik. Saya suka amazing setiap melihat liputannya di tv. Mereka sangat lihai mengendalikan rusa rusa santa caluse ini. Hewan liar tapi ada pemiliknya. Unik.

Inilah alasan mengapa pemerintah Swedia dan negara negara Nordik tidak mengutak atik keberadaan reindeer dari suku Sami. Karena sejak ribuan tahun lalu, rusa kutub di Lapland memang sudah dikendalikan oleh suku Sami.

IMG_1745
Ini cafenya cute banget deh. Menyerupai rumah suku Sami.
IMG_1742
Bagian dalam cafe. Cozy banget. Lihat tungku apinya…lagi lagi berada di bagian tengah ruangan.

Berkunjung ke Lapland Swedia, simbol simbol suku Sami sangat mudah ditemukan. Salah satunya bangunan rumah suku Sami yang bentuknya mirip segitiga atau kerucut. Dibangun dari balok kayu yang konon sebagian besar tidak dipaku.

IMG_0685

IMG_0684
Rumah Sami di sebuah desa di Lapland Swedia. Akan saya tulis di tulisan terpisah mengapa rumah rumah ini sampai ada dan hingga sekarang masih dipakai oleh orang Sami

Meski tidak dipaku mereka mampu membuat kumpulan kayu berdiri sempurna. Balok kayu yang bisa dibongkar pasang. Ciri khas lain dari rumah suku Sami terletak pada perapiannya yang selalu berada di bagian tengah ruangan. Pada bagian atap rumah selalu ada lubang yang bisa di buka tutup. Dari lubang itulah nantinya asap perapian akan keluar.

OK
Rumah Tradisional Suku Sami di jaman dulu dan hingga sekarang masih digunakan
IMG_0850
Bangunan ini tidak menggunakan paku. Tapi kayu bisa menempel sempurna. Batang kayu bisa dibuka dan disusun kembali. Gambar di bawah adalah penampakan bagian dalam rumah dengan perapian di bagian tengah. Tentunya turis diperbolehkan masuk ke dalam ya

Jadi jangan heran jika beberapa bangunan modern di Lapland Swedia berkiblat kepada bentuk bangunan rumah Sami. Seperti cafe, museum hingga gereja. Bahkan pada bangunan hotel, penginapan, restoran, rasanya pernak pernik Sami menjadi pemandangan biasa.

IMG_2871
Tenda Sami di halaman Ice Hotel
74281F0F-9C33-4FD0-8D55-0FCF0ABD9A65
Museum Sami di sekitar halaman camping penginapan
IMG_0824
Gereja di Jokkmokk yang mirip rumah suku Sami. Jokkmokk menjadi daerah yang banyak dihuni suku Sami
IMG_1276
Kiruna Church. Juga menyerupai bangunan rumah suku Sami
IMG_1321
Cafe bernuansa Sami. Perapiannya lagi lagi berada di tengah. Pernak pernik Sami dan musik Sami siap menemani jika berada di sini

Di jaman sekarang, suku Sami sudah menyebar di seluruh wilayah Swedia. Mereka menjalani kehidupan modern tapi tetap mempertahankan tradisi budaya mereka. Mereka bekerja di perusahaan, membuka usaha wisata, menjual daging reindeer hingga kerajinan tangan.

Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Berkunjung ke ICE HOTEL SWEDIA

Tidur di kamar es bersuhu minus 5 derajat celcius? Ini bukan hoax. Sudah tidak terhitung manusia dari berbagai penjuru bumi menjajal tidur di ice room hotel ini. Kecuali saya…haha.

Adalah sebuah desa kecil bernama Jukkäsjarvi. Letaknya 200 kilometer dari bagian utara lingkaran arktik (artic circle). Desa kecil yang damai. Seperti desa dalam buku cerita. Di sinilah pertama sekali berdiri sebuah hotel es terkenal dunia. ICE HOTEL namanya.

IMG_0955

Ice Hotel di desa Jukkasjarvi didirikan berdasarkan ide gila dari seorang pria bernama Yngve Bergqvist. Ide gila yang justru menginspirasi negara lain dan kemudian mengikuti idenya. Meski beberapa negara memiliki ice hotel, tapi Ice Hotel di Jukkasjarvi Swedia selalu dianggap sebagai Ice Hotel Origional pertama di dunia dan menjadi pionir bagi ice hotel di negara lain.

IMG_2846

Ice Hotel di Jukkasjärvi menjadi berbeda karena hotel ini memiliki Torne River. Sungai dengan air yang sangat bersih dan berkontribusi luar biasa besar terhadap berdiri hingga bertahannya Ice Hotel selama kurun waktu 30 tahun ini. Torne river ibarat nyawa bagi Ice Hotel.

IMG_2880
Midnight Sun. Memoto Torne river yang tenang pukul 12 malam lewat. Kebersihan airnya sudah diakui. 

Berdiri tahun 1989 dan resmi dibuka pada tahun 1990, awalnya Ice Hotel hanya menerima tamu di saat musim dingin. Sekitar bulan Desember hingga April. Waktunya memang relatif terbatas (hanya 4 bulan dalam setahun).

IMG_2875
Peace…

Ice Hotel dibangun tepat di samping Torne river. Semua material bangunan hotel berasal dari air natural Torne river yang membeku. Ketika musim dingin, bekuan air Torne river mampu mencapai ketebalan meteran. Hamparan luas air sungai yang membeku inilah yang kemudian dibelah dan dipotong menjadi balok balok es.

 

IMG_2874
View di sekitar Ice Hotel

Balok es inilah yang kemudian digunakan sebagai material dasar membangun kamar hotel, tempat tidur, patung, lampu, lemari, meja, kursi, piring, gelas hingga pernak pernik kecil hotel yang mungkin tidak terpikirkan oleh kita. Serba es!

IMG_2849 (1)
Salju yang berubah wujud 

Ketika musim semi tiba, Ice Hotel pun menghilang. Lenyap tak berisisa. Mencair dan mengalir kembali ke habitatnya……..ke Torner river.

Konon pihak Ice Hotel merasa berat hati setiap melihat Ice Hotel mencair dan kemudian mengucapkan kata perpisahan dengan para tamunya “Sampai bertemu di musim dingin berikutnya”.

IMG_2871

IMG_0946
Kumpulan kayu berbentuk kerucut di halaman Ice Hotel. Salah satu ciri khas suku Sami

Mereka tidak lelah memutar otak agar mereka tidak perlu lagi mengucapkan kalimat perpisahan ini setiap kali musim dingin usai. Berkat kecanggihan teknologi, pihak Ice Hotel akhirnya berhasil membuat inovasi. Akhirnya Ice Hotel yang sanggup bertahan lama pun berhasil dibangun.

Mampu bertahan hingga di musim panas sekalipun. Sepanjang tahun!

IMG_2851 (1)
Ice Hotel dengan pernak pernik suku Sami

Tepatnya di tahun 2016, Ice Hotel 365 resmi dibuka. Dengan bantuan mesin dan peralatan canggih, Ice Hotel 365 mampu bertahan dan beroperasi setiap hari sepanjang tahun. Menjadi Ice Hotel permanen pertama di dunia.

IMG_2847
Saya…berdiri di depan Ice Hotel 365

Ice Hotel 365 juga memiliki Ice Bar. Luangkan waktu sekejab minum minum angkuh di sini. Rasakan sensasi bibir cekat cekut ketika bersentuhan dengan gelas es yang super dingin. Minumnya jangan lama lama nanti keburu membeku. Harga di Ice Bar lumayan mahal. Coca cola 50 ml dihargai sekitar 130 ribu rupiah. Ya… namanya juga minum dari gelas es…bikinnya susahhhhh edaaaaaa!

IMG_1067 (1)
Ngewine ngebir nge-cola di Ice Bar
IMG_1394
Mabuk dengan coca cola…hahaha

IMG_1364

Meski Ice Hotel 365 sudah dibangun, Ice hotel temporary bukan berarti berhenti. Tetap dibuka di saat musim dingin. Itulah sebabnya di bulan Maret sebelum musim semi tiba, Ice Hotel rutin mempersiapkan balok balok es dari air Torne river yang masih membeku. Kemudian potongan balok es ini disimpan di sebuah gudang di sekitar hotel untuk nantinya digunakan pada proyek pemahatan pada musim dingin berikutnya.

IMG_1161
Gudang es 

Ice hotel memiliki ice room yang super unik. Dan masing masing ice room punya tema yang berbeda. Ada tema laut, binatang, princes atau apalah itu. Bikin terwoowwww sudah pasti. Superlah.

IMG_1060
Cari kamar pak? 

Semua pahatan es di dalam Ice Hotel merupakan hasil karya para artists dari seluruh penjuru dunia. Setiap tahun di bulan November artists dari berbagai negara ikut terlibat dan datang ke Ice Hotel untuk memperlihatkan hasil kreasi mereka. Pun design art di dalam Ice Hotel tidak pernah sama setiap tahunnya. Selalu berubah. Setiap kamar akan mencantumkan nama sang artists. Tema kamar juga dijelaskan.

IMG_2853 (1)
Ketika tidur ditemani semua dayang dayang ini. Bangun bangun kelilit ubur ubur. Haha
IMG_2864
Kebayang ga sih, mereka mengerjakan ini semua di suhu yang super dingin. Gilak

Ice room di Ice Hotel sudah pasti terbuat dari es. Suhu minus 5 derajat celcius. Pihak hotel akan memberikan sleeping bag yang hangat, tempat tidur berlapis bulu reindeer yang halus dan perlengkapan hangat lain.

IMG_2857
Tenang, ada princes yang temeni kamu tidur

Ruangan kamar tidak memiliki tv, tidak ada kamar mandi atau perlengkapan layaknya hotel regular. Semisalpun ada tv, kemungkinan besar sudah tidak interest menonton. Waktu terkuras pelototin pahatan es di setiap ruangan Ice Hotel. Jadi kalau mandi bisa ke gedung sebelahnya. Ga jauh kok. Pihak Ice Hotel juga akan mengeluarkan sertipikat bagi para tamu yang sudah menginap di ice room.

IMG_2855
Ngegosip di rumah tetangga sudah biasa. Cobalah duduk di sini. Gosip gosip kita sampai plozeen
IMG_2859
Jangan disentuh. Please respect. Tempat tidur incesss itu.

Kamar es biasanya dihuni mulai pukul 6 sore hingga pagi hari. Sedangkan siang harinya sebagian besar ruang kamar bisa dilihat pengunjung. Baik itu tamu yang menginap atau hanya sekedar ingin melihat keindahan ice art di setiap ruangan Ice Hotel.

IMG_1004
Ulalala…sadis kamarnya!

IMG_0969

Tamu yang menginap di Ice Hotel bebas keluar masuk cold room selama jam buka. Sedang pengunjung di luar hotel harus merogoh kocek sekitar 600 ribu rupiah. Di setiap kamar ada bagian art yang bisa disentuh bahkan diduduki. Tapi ada juga yang tidak boleh. Baca saja tulisannya.

IMG_2858

IMG_2854 (1)
Lorong beku

Jika ingin mengitari seluruh ruangan cold room di Ice Hotel, jangan lupa mengenakkan mantel dan sarung tangan yang sudah disediakan. Tak perlu malu malu dan jaim berada di sini. Kalau mau foto silahkan saja. Semua pengunjung on dengan handphone atau kamera ditangan.

Tapi tahan ya…pastikan botol marjan ga kebawa di dalam tas. Entar sampai di ice room malah dindingnya dikorekin trus dicampurin ke sirup bikin es doger. Diminumnya diirekam pula. Pakai apa? pakai boomerang! Hahaha………………..itu mah saya doyan pakai boomerang.

IMG_1033
Ketika halu melanda…buku es pun dibaca #savemembaca #perpustakaan (ketawa guling guling)

Jika berkunjung di saat musim dingin dan berpesawat, dari bandara Kiruna kamu langsung memulai petualangan seru. Tidak perlu naik taxi karena gerombolan husky dog siap membawa kamu bermain sledding dog hingga menuju Ice Hotel. Dari bandara naik sledding dog. Sungguh terlalu! Terlalu unik.

IMG_2895
Katalog Ice Hotel 2019

Di saat musim dingin pun, akan terbuka peluang untuk melihat warna warna Northern Lights (Aurora Borealis) di sekitar Ice Hotel. Biasanya pihak hotel akan membunyikan alarm jika cahaya aurora ini muncul. Duh…….kebayanglah betapa komplit dan spesialnya liburan seperti ini. Dijemput sledding dog dan melihat goyangan aurora.

Ice Hotel punya menu andalan. Harus dicoba. Namanya Renskav. Makanan tradisional suku Sami. Renskav merupakan olahan daging reindeer yang diiris tipis tipis, ditaburi saos jamur dan disantap dengan almond potato serta lingonberry.

IMG_1387
Renskav daging reindeer bertabur saos jamur, lingonberry dan kentang almond

Irisan daging yang tipis ini sebenarnya punya cerita. Dulu banget ketika musim dingin, suku Sami selalu nyetok daging. Daging beku kalau dipotong pasti susah dong. Cara gampangnya cuma dengan mengiris tipis tipis. Mengiris daging yang membeku memang jauh lebih mudah kan. Itulah yang dilakukan suku Sami.

Selain itu Ice Hotel juga punya dessert unik. Kamu bisa makan hjortron atau cloudberry sampai puas. Secara clouberry memang tumbuh subur di wilayah Lapland dibanding wilayah lain di Swedia. Kalau di daerah tempat saya tinggal, cloudberry masuk jenis berry eksklusif. Karena buahnya tidak terlalu banyak dan metiknya lumayan capek.

IMG_1390
Puas makan cloudberry di sini

Tidak seperti blubbery atau lingonberry yang bisa dipetik menggunakan alat. Dapatnya juga langsung banyak. Beda dengan cloudberry harus satu satu. Manual pakai jari. Harganya pun jauh lebih mahal. Cloudberry itu enak banget. Aromanya spesial.

IMG_2890

Ice hotel juga menyediakan penginapan regular. Kabin kabin tipikal nordik skandinavia. Tentunya berada di kamar regular ini dijamin membuat jiwa raga tidak menggigil. Dan sangat cocok dengan saya yang bernyali tempe dan belum berani uji nyali di kamar minus itu.

IMG_2894
Kabin diantara rumput dan bunga liar

Kabin penginapan rata rata ditanami rumput di bagian atapnya. Sekelas rumput liar sekalipun menjadi matching dengan wooden house ini. Rumput liar yang berbunga. Ruangan kamarnya? Nyamanlah.

IMG_2850 (1)

IMG_0956
Ruangan kamar regularnya nyaman

Jika kamu mengunjungi Ice Hotel sekitar bulan Mei hingga pertengahan Juli, cobalah berjalan kaki di sekitar desa Jukkasjärvi. Kamu tidak akan melihat perbedaan antara pagi, siang dan malam. Terangnya maksimal selama 24 jam (midnight sun). Liburanmu dijamin tanpa malam.

IMG_2883
Beginilah pemandangan di sekitar Ice Hotel di desa Jukkasjärvi
IMG_2320 (1)
Gudang rustic, rumput ternak, gundukan gunung dan Torne river. Bawa aku ke sini lagi ….

Suasana di sekitar Ice hotel juga bikin hati adem. Gundukan gunung, wooden house, gudang rustic, bulatan bulatan awan yang rasanya pengen dipetik, hingga ketenangan air Torne river.

IMG_2318

IMG_2884
Refleksi diri…#Torneriver

Ice Hotel sering menjadi tempat upacara pernikahan bagi pasangan dari berbagai negara. Tempat pertemuan besar. Setiap tahun mereka mengeluarkan katalog baru berisi tema tema terbaru design ice roomnya.

Biar lebih nyata, kalian bisa tonton ulasan detail Discovery Channel di bawah tentang Ice Hotel berikut proses pengerjaannya. Saya suka sekali melihat liputannya. Dan memang suka banget tayangan seperti ini. 

Ice Hotel bukan sebatas hotel biasa. Hotel unik ini sekaligus menawarkan wisata briliant dari orang orang yang bekerja keras di belakang layarnya. Gabungan art, keheningan, keunikan peristiwa alam, relax, orang Sami, reindeer dan juga cloudberry dijamin semuanya membuat liburanmu menjadi tidak biasa.

IMG_1132

Dan saya pun merindu jika mengingatnya. Semoga saya bisa datang kembali ke sana di musim yang berbeda. Musim dingin tentunya (Dalarna 2019).

Berikut penampakan ruangan es yang saya rekam ketika menginap di Ice Hotel….. 

“KIRUNA”

KIRUNA…

Sebuah nama yang unik.

Pertama sekali mendengar “Kiruna” ketika saya belajar kursus bahasa di Swedia. Guru di kelas memperkenalkan beberapa kota di propinsi Swedia. Kiruna benar benar kota asing buat saya waktu itu.

Ketika guru menjelaskan letak Kiruna yang sangat jauh ke bagian paling utara Swedia, saat itu juga kota ini langsung mencuri perhatian saya. Kota dengan kehidupan keras di saat musim dingin.

Kiruna termasuk ke dalam wilayah Lapland Swedia. Berada di dalam lingkaran arktik (Artic Circle) menjadikan Kiruna sangat dingin di saat winter. Karena berada pada bagian bumi yang unik inilah wilayah Kiruna berkesempatan mengalami peristiwa “Midnight Sun” dimana manusia bisa melihat sinar matahari nonstop selama 24 jam dalam sehari.

Dan sebaliknya di saat musim dingin (di bulan Desember) Kiruna mengalami peristiwa alam yang disebut “Polar Night”, yang artinya nonstop selama 24 jam sama sekali tidak tersentuh cahaya matahari.

IMG_1083
Kota Kiruna yang sederhana tapi ngangenin

Inilah yang menjadi alasan utama saya berkunjung ke Lapland Swedia beberapa waktu lalu yang tidak lain ingin melihat kota Kiruna dengan segala keunikan wisatanya. Meski saya sedikit kecewa karena belum bisa mengunjungi Kiruna di bulan Desember di saat musim dingin.

Kenapa harus di musim dingin? Karena saya penasaran ingin merasakan liburan tanpa siang. Liburan tanpa matahari. Liburan yang gelap gelapan itu rasanya bagaimana? Bangun tidur gelap, makan siang gelap, kembali tidur juga gelap. Kedengarannya memang kurang asik. Liburan kok gelap gelapan. Tapi ya itulah rasa penasaran saya. Saya paling suka merasakan sesuatu yang tidak biasa dan unik dari hasil kerja alam. Penasaran ingin melihat langsung peristiwa Polar Night. 

IMG_1091
Berjalan kaki di Kiruna sangat nyaman. Kota ini masih jauh dari kesan menakutkan dari orang orang jahat

Meski saya tinggal di Swedia, hingga detik ini saya belum kesampaian melihat keindahan warna warna Northern Lights (aurora borealis). Katanya indah sekali bila dilihat dari sebuah desa kecil bernama Jukkasjarvi yang juga terkenal dengan Ice Hotelnya.

Saya juga penasaran akan sebuah tayangan tv yang beberapa kali saya tonton tentang bagaimana suku Sami mampu mengumpulkan ribuan rusa kutub yang berkeliaran di hutan Lapland Swedia ke dalam satu kandang yang super luas. Juga hak otonomi yang diberikan pemerintah Swedia kepada suku Sami untuk mengelola populasi rusa kutub di wilayah Lapland Swedia.

Meski keinginan berkunjung di saat winter belum terwujud, setidaknya saya masih bisa menginjakkan kaki di Kiruna di musim yang berbeda. Musim panas tepatnya. Dan ternyata di saat summer pun Kiruna mampu membuat saya jatuh cinta.

Keberangkatan kami ke Kiruna mendapat komentar pro dan kontra dari beberapa kerabat. Ada yang bilang : Ke Kiruna? Jauh banget! Jalannya membosankan! Tapi ada juga yang sangat antusias. Kiruna cantik! Kiruna unik! Dan tentunya setiap orang punya selera liburan yang berbeda.

Dari tempat tinggal saya, perjalanan ke Kiruna butuh waktu berhari dengan berkendara. Berangkat hari minggu sore dan tiba di Kiruna hari selasa siang. Tentunya kami menginap masing masing satu malam di dua daerah yang berbeda.

Inilah yang membuat saya merasa jika Kiruna berada diantah brantah mana. Meski sama sama berada di wilayah Swedia, kota ini seperti tidak terjangkau. Memang jauh. Jadi kalau masih banyak warga Swedia yang belum pernah mengunjungi Kiruna, saya bisa maklum. Sebenarnya bisa ditempuh dengan berpesawat atau kereta tapi tetap aja jauh.

Apalagi perjalanan menuju Kiruna lumayan membosankan menurut saya. Sepanjang mata memandang sebagian besar hanya hutan. Rumah rumah pun jarang sekali. Bahkan untuk sekian jarak yang sangat jauh sekalipun tidak ada tanda kehidupan. Dan itu tidak tanggung tanggung loh panjangnya. Bisa bayangkan berjam jam selama perjalanan tidak melihat rumah atau perkampungan.

Tapi lucunya, jalanan yang membosankan ini justru dianggap unik dan menjadi salah satu ciri khas perjalanan menuju Kiruna Lapland Swedia. Setidaknya itulah yang saya baca di salah satu situs resmi trip ke Lapland Swedia.

Jika diperhatikan secara seksama, pohon pohon di sepanjang hutan menuju Kiruna memang berbeda dengan pohon pohon di wilayah Swedia kebanyakan. Terutama pohon pinusnya. Cenderung bantet. Pohon pinus berumur 400-500 tahun saja tingginya seperti pohon pinus yang baru berumur 80 tahun. Relatif pendek bahkan ada yang sangat pendek. Daunnya pun sangat sedikit. Hal ini diakibatkan karena pertumbuhan pohon pohon ini berada di wilayah fjället atau pegunungan yang super dingin di saat winter.

Kiruna bukanlah kota yang cantiknya bikin terwow. Tapi entah mengapa ngangenin. Pusat kotanya berdiri pas di atas pegunungan. Bangunan bangunan di pusat kotanya saling berdekatan. Seperti tembok melingkar. Konon sengaja dibangun sedemikian agar angin yang berhembus di waktu musim dingin tidak terlalu menusuk tulang.

IMG_1077
Kiruna dengan latar pegunungan. Di saat summer pun tetap berasa dinginnya

Meskipun Kiruna berada di ujung bumi mana, saya tidak pernah menyangka jika kota ini lumayan banyak kedatangan tamu. Turisnya banyak. Bus parawisata silih berganti berlewatan. Bahkan wisatawan manca negara pun lumayan banyak. Begitulah……setiap tempat memang memiliki daya tarik tersendiri. Demikian juga Kiruna. Berada di sini memang berasa beda auranya. Makanya jangan heran jika liburan ke Kiruna kamu berkesempatan mendapatkan sertipikat Artic Circle yang menandakan kamu sudah pernah berkunjung ke wilayah bumi yang unik ini. Liburan dapat sertipikat diploma. Haha..

IMG_2719.jpg
Sertipikat sebagai tanda kenang kenangan yang dikeluarkan kantor turis Kiruna. Aggap saja souvenir yang unik dan pastinya seru

Wisata apa saja yang bisa dilihat di wilayah Kiruna sekitarnya?

1. Wisata musim dingin : sledding dog, snow scooter, ski, northern lights (aurora borealis) dan masih banyak lagi.

2. LKAB Tour (Pertambangan Biji Besi).

Ini menjadi salah satu destinasi wisata terkenal Kiruna yang sangat direkomendasikan. Mengunjungi pertambangan biji besi terluas di dunia dan paling modern. LKAB sendiri merupakan perusahaan tambang terbesar di Swedia dan sudah memiliki rekanan perusahaan di banyak negara. LKAB banyak memberi kontribusi dalam perekonomian Swedia.

IMG_1243
LKAB ini bersih dan berasa seperti di lorong carrefour. Haha

LKAB merupakan singkatan dari nama dua gunung di Kiruna bernama Luossavaara dan Kiirunavaara. Panjangnya rute pertambangan LKAB ibarat dari Paris ke Amsterdam. Gile!

LKAB sangat berperan terhadap keberadaan dan perkembangan pusat kota Kiruna. Karena pertambangan inilah kota Kiruna bisa ada hingga seperti saat ini. Dulunya Kiruna cuma dihuni suku Sami. Sampai akhirnya pertambangan ini ditemukan dan Kiruna semakin berkembang. Sebagian besar warga Kiruna bekerja di pertambangan biji besi LKAB. Dan sebagian besar warga memilih bertahan di Kiruna juga karena pertambangan ini. Jika pertambangan ini habis, kemungkinan besar pusat kota Kiruna hanyalah tinggal nama.

IMG_1217
Di dalam area pertambangan 

Logikanya, apa yang harus dipertahankan di Kiruna dengan alam yang super ekstrem di saat musim dingin? Hasil alamya nyaris tidak ada kecuali biji besi. Kayu saja tidak bisa maksimal tumbuh. Bercocok tanam pun susah. Akses juga jauh. Perputaran ekonomi darimana? Memang cuma mengandalkan pertambangan LKAB. Bayangkan saja, sekotak strawberry bisa dihargai 135 SEK di Kiruna. Di tempat saya cuma 35 sek. Kalau lagi murah murahnya malah bisa 23 sek.

IMG_1245
Ini ruangan museum di area bawah tanah pertambangan. Ada cafe juga. 

Saat ini Kiruna lagi berbenah. Kota ini akan dipindahkan sejauh 3 kilometer dari area pertambangan. Karena dikhawatirkan pusat kota Kiruna bisa anjlok ke bawah akibat pergeseran tanah di sekitar pegunungan. Dan mau tidak mau warga harus menerima karena tidak punya pilihan lain. Mereka juga sadar antara mereka dan LKAB seperti satu kesatuan yang saling menguntungkan. Saya menonton cuplikan video singkat ketika mengunjungi pertambangan ini. Warga Kiruna tentunya memiliki perasaan sentimental terkait perpindahan kota mereka. Tapi mereka bilang kalau mereka semua adalah satu society dengan LKAB dan demi kelangsungan ekonomi Kiruna sendiri.

Dan untuk menyenangkan hati warga, LKAB rela memberi kompensasi yang tinggi terkait pemindahan kota ini. Saat ini sudah ada sebagian bangunan yang dipindahkan dan sebagian besar akan dirobohkan. Wih, kalau kalian melihat betapa bagusnya bangunan dan rumah rumah di pusat kota Kiruna, rasanya sayang banget jika harus dirobohkan. Kebayang berapa besar uang yang harus dikeluarkan pihak LKAB sampai bisa memindahkan sebuah kota.

3. Kiruna Church.

Bangunan gereja ini menjadi salah satu objek wisata terkenal di Kiruna karena keunikan, keindahan serta bahan bangunannya yang terbuat dari kayu. Mirip bangunan suku Sami. Kiruna Church merupakan gereja kayu terbesar di Swedia. Berdasarkan penjajakan survey suara (poling), gereja ini berhasil mengumpulkan suara terbanyak untuk dinobatkan sebagai  bangunan terindah di Swedia.

IMG_1276
Model gerejanya tidak seperti gereja kebanyakan di Swedia

4. Jukkasjärvi.

Jukkasjärvi adalah sebuah desa kecil yang sangat menyenangkan. Kalau gampang marah dan naik tensi ada baiknya ke sini saja. Aman sentosa. Sangat tenang dan lengket banget dengan nature. Berada di sini serasa terdampar di belahan bumi bebas polusi. Berdampingan dengan Torne river, sungai yang digadang gadang sebagai sungai terbersih di Swedia.

IMG_0955
ICE HOTEL

Jukkasjärvi bisa dibilang sebagai tujuan wisata paling hits di wilayah Kiruna Lapland Swedia. Mengapa? Karena di desa inilah berdiri Ice hotel permanen pertama di dunia yang terkenal itu. Semua bongkahan es yang dipahat di dalam ice hotel berasal dari air Torne river. Nanti akan saya tulis lebih lengkap di tulisan yang terpisah.

IMG_2323 (1)
Mindnight Sun di Jukkasjärvi

Pertama kali seumur hidup saya, di desa inilah saya tidak pernah melihat yang namanya malam. Benar benar terang benderang sepanjang hari. Hingga pukul 1/2 satu malam saya dan suami masih bisa berjalan santai di sekitar ice hotel layaknya siang hari. Akhirnya saya bisa menyaksikan Midnight Sun yang unik itu. Liburan kami pun sukses tanpa malam dan gelap.

IMG_0987
Berani tidur di sini? Suhu minus 5 derajat celcius
IMG_1067
Ngebir, ngewine di Ice Bar Ice Hotel

IMG_1364

4. Melihat Atmosfir Suku Sami.

Lapland adalah tanah leluhur suku Sami. Tak terkecuali di Kiruna dan sekitarnya. Bau bau suku Sami sangat jelas terlihat. Bangunan berbentuk kerucut, simbol simbol suku sami sangat mudah ditemukan di Kiruna.

Masih dari desa Jukkasjärvi, objek wisata yang wajib dilihat adalah museum perkampungan suku sami “Sami Siida”. Museum ini terbilang sangat natural dan apa adanya. Berkesempatan melihat reindeer, rumah suku sami dan cafe unik bernuansa Sami pastinya. Minumlah kopi ditemani alunan musik dan lagu tradisional suku Sami. Unik.

IMG_2715

IMG_1321
Cafe bernuansa Sami
IMG_1286
Museum Sami

To be Continued

Berikut kumpulan video tentang perjalanan menuju Kiruna.. 

Lapland, Ketika Liburan Tanpa Merasakan Malam

Lapland…

Akhirnya kesampaian juga melihatmu.

Lapland merupakan daratan yang terletak di ujung utara Eropa Utara yang luasnya melintasi empat negara sekaligus, yaitu Finlandia, Swedia, Norwegia dan Rusia. Sehingga tak heran jika sebutan daratan ini biasanya diikuti oleh nama dari ke empat negara di atas. Seperti Lapland Finland, Lapland Swedia, Lapland Norwegia dan Lapland Rusia. 

Lapland identik dengan lingkaran arktik (Artic Circle). Artinya wilayah dari artic circle ke bagian utara artic ada masa dimana sama sekali tidak mengalami malam. Matahari bersinar tiada henti. Nonstop 24 jam terang benderang. Kejadian ini terjadi di bulan bulan musim panas seperti Juni dan Juli. Siang pun menjadi sangat panjang.

Inilah yang dikenal dengan sebutan “Midnight Sun”. Merasakan cahaya matahari hingga tengah malam.

IMG_2318

Sebaliknya, di saat musim dingin sekitar bulan Desember, wilayah artic circle ke bagian utara artic akan mengalami malam yang sangat panjang. Artinya matahari berubah drastis menjadi malas dan sama sekali tidak menampakan wajahnya selama 24 jam penuh. Hari hari penuh dengan kegelapan. Inilah yang dikenal dengan sebutan “Polar Night”.

IMG_2314
Ini adalah salah satu wilayah yang benar benar dilalui oleh artic circle. Dekat sekali ke sebuah desa kecil bernama Jokkmokk di Lapland Swedia. Di saat winter wilayah Jokkmokk bisa mencapai minus 42 derajat celcius bahkan lebih. Dan desa ini menjadi terkenal karena sangat dekat ke artic circle ini. 
IMG_0899
Ketika ngopi di sebuah cafe kozy bernuansa Sami, tepat di wilayah Artic Circle. Sesuatu sekali.

Kalau dipikir pikir memang sangat amazing. Di suatu masa, orang orang yang tinggal di circle artic hingga ujung utaranya sangat lelah dengan malam yang super panjang tanpa adanya siang. Tapi di lain masa, matahari justru menghibur mereka dengan memberi asupan siang yang super panjang tanpa adanya malam. Karya alam yang luar biasa.

IMG_2319

Ibarat Amerika punya suku Indian, Australia punya Aborigin, Siberia dan Alaska punya Eskimo, maka Lapland punya suku Sami. Orang sami adalah suku asli yang pertama sekali mendiami wilayah Lapland. Wajah orang sami dan eskimo agak mirip menurut saya. Mata mereka agak sipit.

IMG_0684

IMG_0685

IMG_0676
Ini rumah suku Sami. Saya akan tulis secara lengkap di tulisan berikutnya. Mudah mudahan otak saya masih waras. Haha..

Lapland menjadi tuan rumah bagi rusa kutub (reindeer). Jangan heran jika di ruas jalan tiba tiba terlihat gerombolan rusa kutub dengan santai berjalan menyeberangi jalanan. Konon ceritanya Santa Clause juga berasal dari Lapland. Makanya sering menunggangi rusa kutub. Hihi..

IMG_2316 (1)
Beberapa kali kami bertemu rusa kutub. Dan ini yang bisa terciduk kamera. Anak rusanya warna putih. Imut sekali. 

Lapland juga sangat identik dengan liburan musim dingin. Christmas market ala suku sami, sledding dog, snow scooter dan ski, jalanan yang super panjang tanpa ada kehidupan kecuali jejeran pohon pinus yang cenderung bantet karena sudah berada di wilayah pegunungan yang tinggi, sangat nature dan jauh dari hingar bingar. Dan pastinya, sebagian wilayah Lapland menjadi sarangnya aurora borealis menari nari di langit.

IMG_2323 (1)
Suatu hari ketika saya dan suami berjalan kaki di pukul 1/2 satu malam. Alam masih benderang menyapa kami. Dan saya pun mengabadikannya. Amazing..

Inilah sebenarnya yang membuat saya memendam keinginan untuk berlibur ke Lapland Swedia. Saya ingin sekali mengunjungi Lapland Swedia di saat winter. Bermain sledding dog, melihat aurora dari jendela kamar ice hotel. Saya penasaran bagaimana rasanya liburan tanpa melihat siang. Liburan yang segelap gelapnya itu seperti apa. Saya juga penasaran pengen melihat secara langsung bagaimana suku sami mengumpulkan ribuan reindeer yang tersebar di hutan Lapland di saat winter.

IMG_2320 (1)

IMG_2322 (1)
Ketika kami beruntung masih bisa merasakan “Midnight Sun” di wilayah Jukkasjärvi Kiruna ini

Tapi apa daya saya harus tau diri. Karena di saat winter suhu di sebagian besar wilayah Lapland ga main main. Khususnya wilayah artic circle ke bagian ujung utaranya. Suhu bisa mencapai minus 45 derajat celcius bahkan lebih. Bernapas saja sakit katanya. Dan pastinya suami pun menolak mentah mentah liburan ke Lapland di saat winter. Liburan kok ke tempat gelap kata dia. Haha..

IMG_2321
Ini juga saya foto ketika kami berjalan kaki di sekitar Ice hotel sekitar pukul 1/2 satu malam. Waktu itu beneran cantik banget semua. Tenang, nature dan benderang. 

Sebaliknya, suami justru tertarik untuk liburan ke Lapland Swedia di saat musim panas. Liburan tanpa malam itu asik kata dia. Bisa merasakan midnight sun di wilayah yang sesungguhnya. Sehingga jadilah kami mengunjungi beberapa wilayah di Lapland Swedia. Dan ternyata di musim panas pun wilayah ini mampu membuat saya jatuh cinta. Seumur hidup saya, baru di Laplandlah saya merasakan hari hari tanpa adanya malam. 

IMG_2318

Liburan kami nonstop 24 jam siang. Tidak ada malam. Tidak ada gelap.  Ternyata saya dan suami masih berkesempatan melihat nikmat alam yang unik ini. Iya…melihat langsung midnight sun di tanah Lapland Swedia.

Sebagian besar gambar di tulisan ini saya foto sewaktu berjalan kaki di sekitar Ice Hotel Jukkasjärvi kurang lebih pukul 1/2 satu malam. Kecuali foto rusa kutub, artic circle dan plank papan bertuliskan Lapland.

Gimana, tertarik mengunjungi Lapland Swedia? Sesekali bernarsis ria di tengah orang lain sudah terlelap tidur itu keren kok. Tenang, cahaya natural matahari siap membantu 24 jam penuh.  

IMG_1128
Di Ice Hotel Jukkasjärvi, late night yang benderang

To be continued..

Ketika Bangunan di Swedia Dominan Berwarna Merah. Mengapa?

Pernah berkunjung ke Swedia? terkhusus ke daerah daerah ”country sidenya”? atau mungkin sekedar melihat dari liputan televisi, internet, kalender, koran atau majalah? atau mungkin juga dari ilustrasi gambar dalam buku cerita anak sekelas Astrid Lindgren?

Jika disimak, salah satu ciri khas dari negara Skandinavia yang satu ini adalah typical bangunan bangunan rumahnya. Terutama bangunan rumah/gedung di wilayah country sidenya. Hampir semua berwarna merah! Warna merah yang berpadu dengan warna putih di setiap sisi jendelanya. Cantik, klasik dan magical. Rumah merah yang mewakili cerita fantasi dalam serial dongeng. Rumah merah yang selalu serasi dengan semburat warna di empat musim yang berbeda. Tak cuma rumah, bahkan bangunan sekolah, panti jompo, gudang, kandang ternak, pagar, hotel, sampai kotak pos pun berwarna merah.

IMG_5787.jpg

IMG_5781.jpeg
Rumah merah berpadu dengan salju putih di musim dingin. Serasi dan magical ya 🙂

Lantas mengapa bangunan di Swedia dominan berwarna merah? Ternyata ada ceritanya.

Hal ini berkaitan dengan area pertambangan biji tembaga dan besi bernama “Falu Koppargrufa” (Falun Mines) yang terletak di propinsi Dalarna, salah satu propinsi yang ada di wilayah Swedia. Pertambangan mana diperkirakan sudah ada sejak 500 atau 900 tahun silam.

40777452632_48e5cf23e4_o

40819112711_96c0b5b1f8_o.jpg
Merah!

Menilik mundur ke sejarah silam, masa dimana sebagian besar warga di sekitar Falun Dalarna berprofesi sebagai penambang tradisional, yang sehari harinya bekerja dengan memilah milah biji batu tembaga. Semisal kandungan tembaga dalam batu sedikit, kemudian dipisahkan ke suatu tempat.

Seiring waktu batu batu ini semakin menggunung. Dan tanpa mereka sadari, akibat proses pengeringan oleh alam yang cukup lama, kandungan besi oksida dan mineral dalam batu mampu membentuk limonit sedimen, yang semakin lama secara alami menghasilkan warna merah.

IMG_5687 (1).jpg

39438018790_794b43718d_o.jpg
Sebuah desa dengan rumah kayu berwarna merah

Melihat perubahan itu, para penambang tradisional berkeinginan mengolah limbah batu yang tadinya dianggap tidak berguna menjadi bahan dasar untuk menghasilkan warna merah pada cat.

Sekitar tahun 1573, King Johan III (raja Swedia saat itu) berkeinginan agar cat merah yang dihasilkan oleh para penambang tradisional digunakan untuk mewarnai atap istana. Lalu keinginan raja tersebut diikuti oleh kaum bangsawan. Saat itu kaum elite Swedia berangganpan jika memiliki rumah berwarna merah seakan mewakili sebuah harga prestise sosial.

40819114741_4e3fd5eda6_o.jpg

IMG_5746.jpg

Duaratus limapuluh tahun kemudian, tepatnya di tahun 1764, berdirilah “Stora Enso” pabrik pertama dan tertua di Swedia bahkan dunia, yang memproduksi cat secara profesional di area pertambangan yang sama di ”Falun Mines”.

Cat berlabel “Falu Rödfärg” (yang bisa diartikan warna merah dari Falun) menjadi cat yang sangat famous di Swedia hingga saat ini. Dari abad ke 18 hingga 19, warga Swedia mulai tergila gila menggunakan cat merah dengan alasan: warna ini seolah memberi kesan jika rumah mereka terbuat dari batu bata, yang waktu itu hanya dimiliki kaum istana raja dan bangsawan. 

29452274208_7b329f2ccc_o
Pabrik penghasil cat merah, Falu Rödfärg

Tak cuma itu, seiring waktu semakin terlihatlah jika warna merah ”Falu Rödfärg” yang dihasilkan pabrik Stora Enso sangat tahan lama dan memiliki kualitas yang bagus karena mengandung mineral terurai dan minyak alami. Konon kayu yang diberi cat berwarna merah ini mampu membuat kayu menjadi tidak gampang lapuk. Tahan lama!

Konon lagi warna merah yang diproduksi oleh pabrik Stora Enso hanya cocok digunakan untuk ”bahan kayu” seperti rumah dan bangunan kayu di Swedia. Satu lagi yang unik, warna  merah ini tidak bisa ditindih dengan warna lain karena warna merahnya akan muncul kembali.

IMG_5803.jpg
Bangunan bangunan gudang yang juga berwarna merah

Ada harga dan ada rupa. Tidak bisa dipungkiri jika harga cat yang dihasilkan pabrik Stora Enso terbilang mahal. Sehingga tak sedikit warga Swedia perlahan lahan beralih ke merek lain meski kualitas warna merahnya jelas berbeda karena tidak menggunakan bahan dasar alami yang sama seperti yang dihasilkan oleh pabrik Stora Enso. Tapi bukan berarti seratus persen rumah dan bangunan kayu di Swedia itu berwarna merah ya. Warna lain juga ada kok seperti putih, kuning, biru. Cuma warna merah lebih dominan.

IMG_5802.jpg
Tempat wisata dengan bangunan dan pagar berwarna merah
IMG_5793.jpeg
Rumah masa kecil seorang Astrid Lindgren yang lagi lagi berwarna merah

Jika berkunjung ke kawasan Falun Mines, kamu bisa melihat banyak tumpukan batu menggunung di beberapa titik lokasi, yang tak lain merupakan kumpulan biji batu yang disortir para penambang dari jaman ratusan tahun silam hingga tahun 1991, ketika mereka menyambung hidup di area bekas pertambangan ini.

40777452232_a1724fc11a_o
Farmhouse yang serba merah
IMG_5790 (1).jpg
Desa itu berwarna merah. Hahaha

Dan amazingnya, batu batu yang sebagian besar sudah berumur ratusan tahun itu sampai sekarang tidak habis habis. Mengapa? karena batu batu ini tidak digunakan sekaligus untuk usaha produksi cat, dikarenakan terkumpulnya batu batu ini berasal dari tahun yang berbeda (bahkan bisa selisih ratusan tahun).

Jadi proses alami pembentukan sedimen merah pada biji batu juga butuh waktu yang sangat lama. Bisa ratusan tahun juga.

IMG_5788.jpg

40819113451_ec5171bcb5_o.jpg
Merah yang minimalis diantara tumpukan salju

Pabrik Stora Enso penghasil Falu Rödfärg (cat berwarna merah) ini bisa dilihat di lokasi wisata Falu Gruva (Falun Mines) di kota Falun ibukota propinsi Dalarna. Sampai sekarang masih ada dan tetap berproduksi. Uraian sejarah tentang  cat berwarna merah secara gamblang bisa dibaca di sekitar kawasan pabrik. Bagaimana pigmen warna bisa bekerja, mengapa rumah rumah kayu di Swedia dominan berwarna merah, dan slogan tentang cat yang dihasilkan bukan sekedar cat biasa melainkan berfungsi menjaga kestabilan kualitas kayu.

IMG_5775.jpeg
Dikala musim panas, merah dan hijau. Lagi lagi tetap serasi bukan? 

Selain itu kalian juga bisa mengeksplore lokasi di sekitar pabrik yang merupakan bekas pertambangan besar yang konon sempat menghasilkan banyak uang di masanya dan meningkatkan perekonomian Swedia di masa silam. Salah satunya adalah dengan menelusuri area pertambangan bawah tanahnya. Seruuuuuu dan memicu adrenalin.

img_5772

IMG_5773.jpeg
Bangunan merah diantara bunga liar. Cantik!

Saya sangat terkesima mendengar penjelasan guide tentang sejarah pertambangan ini. Merinding karena tak sedikit yang memakan korban jiwa dan mengandung cerita yang sedikit mistis dan horor. Bayangkan saja, berjalan di bawah tanah dengan sinar terbatas dan tangga kayu yang lumayan curam, jalanan batu yang licin, air yang masih menetes dari celah dinding batu dan suhu di bawah yang relatif dingin (kurang lebih 5 derajat celcius). Jika memungkinkan, akan saya tulis secara detail di tulisan yang terpisah.

img_5824

img_5777
Di musim gugur.  Dan warna merah tetap menawan

Demikianlah cikal bakal mengapa bangunan rumah di Swedia itu dominan berwarna merah. Bangunan rumah mana juga dijadikan sebagai souvenir di beberapa wilayah country side Swedia sebagai pertanda ciri khas wilayah mereka.

Berikut di bawah adalah beberapa foto bangunan berwarna merah yang saya foto. Mulai dari restoran, cafe, hotel, museum, souvenir, toko souvenir, komplek perumahan, gudang.

img_5818
Sebuah cafe dari bangunan gudang tua. Merah!
img_5828
Souvenir rumah. Mewakili bangunan kayu merah di Swedia.
img_5821
Perumahan tua yang dominan berwarna merah
img_5817
Restorannya kece
img_5838
Hotel yang lagi lagi berwarna merah          

IMG_5836.jpg

INAYA PUTRI BALI

Sewaktu berlibur ke Bali beberapa waktu lalu, saya dan suami berniat menginap di sebuah resort di kawasan Nusa Dua Bali. Alasan memilih Nusa Dua dikarenakan relatif lebih tenang dan tidak terlalu ramai. Jauh hari kami sudah mulai searching beberapa resort yang ada di kawasan Nusa Dua dan rata rata memang cukup menarik perhatian. Sampai akhirnya kami memutuskan memilih menginap dua malam di sebuah resort bernama  Inaya Putri Bali.

45431219582_6154b765fa_o.jpg

IMG_3194
Kebetulan ada acara wedding party

Selama menginap di Inaya Putri Bali, kami benar benar menghabiskan waktu hanya di kawasan resort. Dengan kata lain tidak ada agenda berkunjung ke kawasan wisata. Bersantai menghabiskan waktu di kawasan resort sudah cukup membuat hati kami senang. Rasanya dua malam belumlah cukup menikmati kenyamanan resort ini.

43665671320_299a0b7847_o (1).jpg

44549115705_bf02e9f284_o.jpg

Inaya Putri Bali berdiri di lahan yang lumayan luas. Tamannya asri dan bersih. Kolam renangnya luas. Bangku sofa di sekitar kolam renang, taman dan dan pantai juga banyak. Lokasi resort langsung menghadap pantai. Semua tamu hotel bisa menikmati fasilitas payung sofa yang ada di pinggiran pantai secara gratis. Dan enaknya lagi, kawasan pantainya kebanyakan digunakan oleh para tamu hotel. Jadi tidak terlalu crowded. Inaya Putri Bali juga menyediakan cafe di sekitar pinggiran pantai.

45410729232_793b7339eb_o

31621268908_784a4ffa39_o.jpg

IMG_3216.jpg

45410728882_1aeea2cc7b_o.jpg

Inaya Putri Bali memiliki lobby utama yang terpisah dengan bangunan kamar tamu hotel. Lobbynya luas dan view disekitarnya cakep. Sesekali ada hiburan musik gamelan tradisional Bali.

30554185707_a28ecb2610_o

45442852302_54b3e6e6cc_o
Tamannya asri dan bersih

Dikarenakan lobby utama terpisah dengan kamar tamu, para tamu biasanya diantar dengan menggunakan golf car. Jauh banget sih ga. Cuma kalau bawa koper memang sedikit kurang praktis. Semisal berencana hendak keluar kamar, fasilitas golf car ini juga siap menjemput kembali ke lobby kamar. Meski jalanan utamanya rapi dan bagus, tapi menjadi kurang nyaman ketika harus keluar kamar di malam hari. Harus melewati area tanaman yang agak remang. Apalagi kalau jalan sendirian. Hmmmmm… lumayan horor.

31587842978_878165356b_o
Gedung lobby utama tampak belakang. Kolam airnya bikin adem
31587843198_9f8040196a_o
Gedung lobby utama tampak depan

Untuk fasilitas di dalam kamar lumayan luas dan lengkap. Kamar mandi sangat nyaman. Ada bathup juga.

IMG_3207.jpg

IMG_3212.jpg

Inaya Putri Bali bertetanggaan dengan resort lain yang juga tak kalah menarik. Dari Inaya Putri Bali bisa berjalan kaki dan menikmati suasana beda dari resort di sebelahnya. Bisa menikmati cafe restoran dan suasana pantai yang berbeda juga.

IMG_3193

OMNIA BALI

Bali menjadi salah satu tempat berlibur yang kami (saya dan suami) inginkan jauh hari sebelum liburan ke Indonesia. Sampai sampai berita gempa yang silih berganti pun tak menyurutkan keinginan suami untuk berlibur ke sini. Kami sama sama menyukai pulau Bali. Biar dikata Bali sudah mulai kotor dan macet, tetap letsgo!

43830196820_5c28e3408a_o

Buat saya, Bali itu bukan sekedar pantai. Tapi pulau ini komplit untuk urusan liburan. Selalu inovatif dan kreatif tanpa harus meninggalkan cultur budayanya. Bali itu magis. Selalu terpanggil untuk kembali datang.  Padahal kalau dipikir banyak pantai di luar Bali yang lagi naik daun. Bahkan jauh lebih bersih dan indah. Tapi ya itu, Bali selalu sayang untuk dilewatkan. Setidaknya untuk saat ini.

45648485831_314c458c6d_o

Bali punya banyak beach club. Keren keren pula. Salah satunya ya OMNIA yang lagi hits di kalangan milenial jaman now. Saya salah satu jiwa yang penasaran ingin masuk ke beach club ini. Mostly reviewsnya bagus bagus. Meski tak sedikit yang ngeluh di urusan harga. Omnia Bali juga sering menjadi tuan rumah untuk pertunjukan DJ terkenal dunia.

43830194030_7a6570c1c1_o

30707439667_07dcb92af9_o

Sebelumnya saya sudah searching tentang Omnia. Banyak yang bilang masuk ke Omnia harus melalui pemeriksaan yang relatif ketat. Minimal berusia 21 tahun. Pakaian pun ga boleh sembarangan. Ga boleh ngejeans. Dress codenya smart casual gitulah. Ga boleh bawa kamera DLSR. Handphone atau go pro its oke. Jadi semua foto di dalam tulisan ini cuma pakai hape ya. Harap maklum.

44923567474_46d7229181_o
Serasa bukan di Bali

Kebetulan hari itu kami berencana melihat pertunjukan tari kecak di daerah Uluwatu. Berhubung pertunjukannya sore hari, kami memutuskan ke Omnia terlebih dahulu. Karena lokasinya masih di sekitaran Uluwatu. Setibanya di sana, kami harus melalui pemeriksaan security. Ga lama kok. Dan ga seheboh yang saya bayangkan juga. Berhubung kami datang bukan di hari sabtu minggu dan masih pukul setengah satu, jadi masih sepi.

Pegawai resepsionis memilihkan kami tempat di area the Cube, spot utama yang juga sekaligus iconicnya Omnia. Ada fasilitas sofa bed yang terletak di bagian paling depan. Viewnya direct ke hamparan laut hindia yang biru. Berdiri di atas tebing curam pula.

Ahhhh…………………………spektakuler bangetlah buat saya. Saya merasa bukan sedang berada di Bali. Konsepnya ga main main. Rapi dan terstruktur.

43830190140_a7e74aa8f4_o

44734126005_2a9798a95d_o
Area the Cube (iconicnya Omnia). Arsitekturnya keren.

Sehingga tidaklah heran jika omnia sangat identik dengan ajang selfie dan foto foto. Sangat bisa dimaklumi. Dan emang sayanglah hai di tempat kece gini ga fotoan. Ga perlu jaim jaim. Semua pada fotoan kok. Bahkan pegawai Omnia sesekali suka nanyain mau difotoin apa ga. Tapi jangan habisin waktu cuma buat fotoan juga yeeee…nikmati waktu ketika berada di sana. Sayang kalau sampai dilewati begitu saja.

45648485981_49d45631d3_o (1)
Kolam renang yang berdiri di atas tebing curam. Menghadap laut hindia. Di sini kebanyakan selfie dibanding renangnya. Hahaha

Untuk biaya, sepertinya dihitung berdasarkan area dan fasilitas tempat duduk yang kita pilih. Untuk tiket masuk konon biayanya sebesar duaratus ribu rupiah. Tiket belum termasuk makanan maupun minuman. Fasilitas tempat duduk juga nihil alias hanya berdiri.

44734124715_f7af0ebc56_o
Area Cabana dengan kolam renang sendiri sendiri 

Kalau mau lebih nyaman dan beneran santai, paling harus rogoh kocek agak dalam. Sebagai gambaran, untuk area the cube dengan sofa bed yang kami pilih dikenakan biaya minimum order 2,5 juta rupiah dan harus dibayar di muka. Tapi biaya sudah all in one. Semisal pesanan lebih dari harga ini, maka harus membayar biaya tambahan lagi. Dan semisal minimum order ini ternyata masih bersisa, ya harus direlain. Tidak bisa dikembalikan lagi. 

44923520584_8ef38a6a39_o
Rendang. Salah satu menu andalan mereka. Rendang yang sedikit dimodifikasi. Tapi lumayan enak kok. 

Seperti kami misalnya, biaya yang kami bayarkan masih lumayan bersisa. Padahal makanan yang kami pesan lumayan bikin kenyang. Order minuman juga beberapa kali. Bisa jadi karena kami tidak terlalu banyak memesan minuman beralkohol. Selain saya tidak begitu suka, suamipun membatasi. Karena kami akan menonton pertunjunkan tari sore harinya.

45648485871_32cb832657_o
Cemilan berat. Enak !

Tapi pegawainya baik dan jujur. Sewaktu kami hendak keluar, langsung infoin kalau kami masih punya sisa uang yang lumayan. Sampai ditawari mau order apalagi atau sisanya mending dibeliin wine botolan. Ahhh…ga perlulah sampai segitunya. Ikhlasin aja.

43830192620_33837b014e_o

44734125075_0dfb732f8f_o

Buat saya dan suami, yang paling penting bisa menikmati suasana di tempat kece ini saja sudah sangat menyenangkan. Empat jam di Omnia membuat otak kami segar. Beneran liburan.

Untuk lebih lengkapnya, bisa klik video di bawah aja ya.

Setelah Empat Tahun Lebih, Akhirnya Mudik ke Tanah Air

Setelah hampir tiga bulan tak menulis di blog……….ooooo my blog! Aku kangen!

Jadi ceritanya, saya belum lama tiba di Swedia. Tepatnya sekitar minggu lalulah. Setelah mudik ke tanah air hampir dua setengah bulan lamanya. Mudik ke kampung halaman. Dua bulan lebih rasanya tak cukup melepas rindu. Keluarga, teman, kerabat, tempat wisata, kuliner hingga keseharian yang terlihat mata. Semuanya masih jelas tersimpan dalam memori. Kemana pun kaki melangkah, kampung halaman ibarat orang tua. Selalu akan diingat.

IMG_2081

Sejak saya pindah dan menetap di Swedia di tahun 2014 silam, saya sama sekali belum pernah mudik ke tanah air. Ada alasan yang paling kuat yang membuat saya selalu mengulur waktu untuk tidak pulang. Penyakit aerophobia yang semakin meraja membuat saya malas pulang.

31033030958_2ed1e79d65_o
Malini Bali. Baru dibuka di awal tahun 2018. Rekomen

Sampai akhirnya saya mendapat kabar kalau saya harus pulang dikarenakan unit apartemen yang pernah saya beli semasa kerja di Jakarta sudah waktunya signing Akta Jual Beli (AJB). Sebelum saya berangkat ke Swedia, sebenarnya saya sudah membuat surat kuasa secara notaril agar penandatangan AJB bisa diwakili oleh saudara saya. Dikarenakan satu dan hal lainnya, saya berubah pikiran dan memutuskan untuk hadir sendiri dan pulang ke tanah air.

43665671320_299a0b7847_o

Saya berangkat sendirian tanggal 2 September 2018 dengan menggunakan penerbangan Garuda Indonesia. Suami saya menyusul datang di bulan Oktober dikarenakan dia harus bekerja. Sekilas tentang penerbangan saya, jauh jauh hari saya sudah sounding ke suami jika saya ingin terbang bersama penerbangan flat merah ini. Mengapa? karena saya punya alasan sendiri.

31621268908_784a4ffa39_o

45494234131_8c10d3748f_o

Dikarenakan phobia terbang, entah mengapa semacam ada perasaan lebih nyaman naik Garuda dibanding maskapai penerbangan lain. Maskapai penerbangan seperti KLM, Emirates dan Finair pun tak berhasil mencuri hati saya. Ini sebenarnya urusan sugesti saja sih. Saya sangat sadar malah. Tapi buat saya pribadi, selama saya bisa memilih penerbangan mana yang mampu memberi sugesti nyaman kenapa tidak? Wuihhhh, ini penerbangan jauh loh. Untuk level saya yang takut terbang, waktu belasan jam itu bukan main main. Sangat menyiksa dan melelahkan batin.

31621269278_67f6faf3f5_o

45410728882_1aeea2cc7b_o

Predikat World Best Cabin Crew yang disandang Garuda Indonesia selama 5 tahun berturut adalah alasan utama saya memilih penerbangan ini. Bersama Garuda ada semacam sugesti kalau saya punya teman baik selama penerbangan karena bisa bertemu cabin crew yang notabene orang Indonesia. Bisa berbahasa Indonesia dengan mereka. Berasa ada saudara atau teman senegara selama penerbangan. Bisa minta tolong kalau saya memerlukan sesuatu tanpa ada perasaan takut dicuekin (pengalaman dengan maskapai penerbangan dari negara sebelah). 

44923567474_46d7229181_o

Dari Arlanda Stockholm, saya naik KLM yang memang menjalin kerja sama dengan maskapai Garuda Indonesia. Saya harus transit ke bandara Schipol di Amsterdam. Begitu tiba di gate, oaaaalah kok malah cengeng. Masa membaca tulisan Garuda Indonesia di tubuh pesawat aja rasanya pengen nangis. Tubuh pesawat dengan embel embel “Indonesia” itu seolah mewakili tanah yang akan saya datangi.

31609052258_d93d93d486_o

30554185707_a28ecb2610_o

Seolah bilang “hai ajheris, welcome to Indonesia ya”. Berasa tanah air uda di depan mata. Uda ga perlu menempuh lautan benua lagi. Berasa keluarga uda menyambut haru saya. Berasa rumah uda di depan mata. Ya ampun, teryata saya beneran uda kangen tanah air. Dan betapa bangganyalah saya, ketika satu persatu para penumpang yang 90 persen adalah orang asing, silih berganti motoin badan pesawat dan selfie dengan latar tulisan Garuda Indonesia itu. Huuu huuu huuu makin terharu!

44757648084_76981a0fc1_o

31776104148_ca0760ac48_o

Sesampainya di dalam pesawat, saya langsung disambut ramah para pramugari dan alunan musik batak. Duh, makin baper deh. Meski selama penerbangan kadang kadang rasa phobia mulai melanda dikarenakan turbelensi, tapi setidaknya gue merasa aman karena ada orang Indonesia di dalam pesawat. Hahahaha. Kocak ga sih. Atau tepatnya aneh? Tapi sudahlah. Susah untuk dijelasin mak!

44029838065_799f84ed3a_o
Pandawa Beach yang kece

Tiba di bandara Soekarno Hatta, saya dijemput kakak, adek dan ponakan. Rasanya tak percaya melihat wajah mereka secara langsung karena selama ini cuma melalui video call. Cipika cipiki sambil menahan tangis gembira. Welcome to Indonesia! Tanah air cuyyy! Yuhuiiiii.

Cuma sayangnya, baru empat tahun tinggal di Swedia sudah membuat tubuh saya susah berkompromi dengan suhu panas di Jakarta. Puuuanassss mak. Bener bener kepanasan. Sudah pakai Ac masih juga kepanasan. Saya butuh satu bulan baru benar benar bisa beradaptasi dengan suhu. Tak ayal saya sering mandi pukul 1/2 satu malam. Kaga masuk angin!

44769044854_2cb4ec4620_o

Belum lagi urusan perut, hari kedua langsung mencret mencret. Hahaha. Tapi emang begitulah. Pokoknya perut saya lumayan gampang mules. Paling setelah memasuki minggu kedua ketiga, makan minum apa saja sudah mulai kebal.

Selama di tanah air, saya suka kaget dengan klakson mobil yang nyaris tak pernah lagi saya dengar selama tinggal di Swedia. Melihat kerennya pengemudi sepeda motor yang lihai menyelip sana sini. Suami saya suka ternganga kalau melihat yang beginian. Hahaha.

30922415247_de4e5b7d9d_o
Permandian air panas di Sipaholon. Kece dan instagramable sekali. Anggap saja di Iceland/Islandia. Hahaha.

Terus terang tanpa bermaksud melebih lebihkan, saya suka parnoan ketika berada di keramaian. Tapi bukan maunya saya. Perasaan itu datang dengan sendirinya. Meski baru empat tahun tinggal di Swedia, tapi keadaan tenang di desa tempat saya tinggal membuat saya merasa sangat berhati hati dengan kriminalisasi. Ga perlu jauh jauh deh, kartu debet saya belum apa apa ada yang berusaha ngebobol kok. Saya baru tau ketika kartu debet saya diblokir oleh salah satu bank di Swedia karena terlihat ada indikasi penggunaan pin yang salah sampai tiga kali berturut. Untung dana gue terselamatkan. Gila kan.

44252692474_0b4c78cbbf_o
Desa Penglipuran Bali

Selama di tanah air, saya lebih banyak memilih quality time dengan keluarga. Tidak bisa saya penuhi semua ajakan teman untuk bertemu. Paling memilih teman teman yang saya anggap sangat dekat. Buat saya, keluarga adalah yang paling utama. Bahkan untuk menggunakan kamera sekalipun saya batasi. Ya meski sesekali tetap jepret jepret juga. Dikondisikan aja waktunya. Tapi untuk ukuran saya yang suka photograpy, kamera lebih banyak tergantung. Banyakan pakai handphone doang.

31990383828_922eaa69af_o

45872591771_4480fbf227_o
Lake Toba. Saya menyebutnya sebagai Norwegianya Sumatera Utara

Liburan kemaren membuka mata hati saya betapa di umur saya yang sekarang, arti keluarga sangatlah penting. Ada rasa mengharu biru ketika saya harus meninggalkan mereka untuk kembali pulang ke Swedia. Melihat wajah kakak abang saya yang sudah mulai menua, bagaimana mereka melayani saya dengan baik, rasanya ga pengen pulang. Tapi ya memang harus pulang.

Karena rumah kita sendiri adalah tempat dimana hati kita berada. Sekalipun rumah saya berada di wilayah antah brantah mana, ada masa dimana saya kangen dengan rumah. Ketika saya di tanah air, ada perasaan rindu akan kamar tidur, dapur hingga toilet. Ada perasaan rindu akan privacy dimana saya bisa memutuskan sendiri apa yang harus saya kerjakan tanpa ada orang ramai. Ya perasaan gitu gitulah.

44044891900_ce464cd986_o

45136684234_039200dda0_o
Tanah Batak dari Hutaginjang. Danau Toba terlihat secara keseluruhan dari sini

Sehingga tak ayal, sewaktu di Jakarta (ketika suami belum datang ke Indonesia), sesekali saya memilih me time di hotel. Atau setelah suami datang, kami memilih quality time berdua beberapa hari di hotel. Keluarga gue sangat mengerti.

30522669477_58e7cd5b20_o

30522746067_1690587f31_o

Dua bulan setengah rasanya tak cukup untuk hunting semua tempat wisata dan kuliner. Tapi kami cukup tau diri dengan memilih liburan santai. Sesuaikan kemampuan energi badanlah. Bali dan Sumatra Utara adalah pilihan kami. Sekalian pulang ke tanah leluhur keluarga besar dan jiarah ke makam kedua orang tua. Selebihnya nyantai di rumah, makan bersama di luar. Meski selama di tanah air, tak sedikit kuliner yang lumayan mengecewakan. Entah mengapa kok rasanya tak seenak dulu. Atau lidah saya yang sudah berubah? Entahlah.

44948458785_881e79d1b2_o
Danau Toba dari desa Tara Bunga

Apa yang paling saya suka selama liburan di tanah air? Tentunya menyantap buah manggis sampai puas. Menyantap mangga sampai puas. Makan nenas sampai puas. Apalagi? makan salak! Pokoknya buah buah seksi yang kalau di Swedia harus mandi air mata dulu bayarnya dan belum tentu enak.

Trus….trus apalagi? massage!  Dung dung sambil tabur gendang. Muraaaaaah!

Ga keitung deh berapa kali mijet selama dua bulan lebih di tanah air. Norak skala internasional pokoknya.

Uda itu aja? ya kagalah masih ada. Hotelnya! mostly bikin terpana. Paling ga dengan harga yang relatif terjangkau, fasilitasnya relatif bagus dan bersih. Sehingga tak ayal di awal awal kedatangan, saya lumayan suka menginap di hotel dikarenakan kepanasan. Begitupun sewaktu suami baru tiba di tanah air. Nanti akan saya tulis terpisah hotel apa saja yang saya rekomen selama menginap di tanah air.

44565717954_ac761c4904_o
All Seasons Hotel di daerah Thamrin Jakarta. Sekitar 1 jutaan rupiah sudah including breakfast. Lokasi di sekitar Thamrin pula. City view dari kamar juga bagus. Hotel ini juga punya skyloft restaurant di bagian rooftop. City view dari rooftopnya kece terutama di malam hari. ******************************************************************Sedangkan gambar hotel di bawah ini cuma 400 ribu rupiah. Lokasi  dekat bandara Soeta pula. Gile deh pokoknya. 
44548684135_2c188389fb_o (1)
Whiz Prime Hotel ini permalam sekitar 700 ribu rupiah. Lokasi di seberang Mall of Indonesia. Kamarnya nyaman banget dan bagus. Kamar mandi luamyan besar. Gabung dengan gedung apa itu gue lupa. Restoran di bawahnya kozy dan nyaman buat santai sambil makan. Strategis bangetlah pokoknya. 

Smögen, Wisata Menarik di Kawasan West Coast Swedia

Beberapa tahun lalu, suami pernah mengajak gue untuk menghabiskan liburan musim panas ke wilayah west coast di Västra Götaland propinsi Bohuslän Swedia. Tepatnya tidak begitu jauh dari Smögen, salah satu tempat wisata terkenal di propinsi Bohuslän.

Kebetulan suami mendapat tawaran penginapan dari perusahaan tempat dia bekerja. Tawaran penginapan dengan harga yang relatif murah. Mumpung ada penginapanlah menurut suami. Secara untuk mendapatkan penginapan di Smögen dan sekitarnya rada rada susah. Lumayan turistik.

IMG_6140.jpg

FFD1E5FF-31AC-4176-81CE-D98136D7D09C

IMG_6116

Cuma waktu itu gue belum terlalu tertarik berlibur ke kawasan west coast ini. Mending ke luar negeri. Rumput tetangga selalu lebih menggiurkan toh.

Sebenarnya tahun ini pun kami tak ada rencana mengunjungi Smögen. Idenya muncul begitu saja. Jadi beberapa waktu lalu, ceritanya kami lagi menghabiskan weekend di Norwegia. Berhubung karena satu hal dan alasan lain, rencana kami mengunjungi salah satu objek wisata alam di Norwegia batal. Tepatnya kami batalkan.

IMG_6136

IMG_6135

Sebagai gantinya, kami memutuskan pulang ke Swedia dengan melewati kawasan west coast Swedia. Hitung hitung sekalian merayakan wedding anniversary.

Dan singkat cerita, kami tiba di propinsi Bohuslän. Kota pertama yang kami singgahi adalah Grebbestad. Dan tanpa menunggu lama, hati gue langsung kepincut. Ternyata Swedia punya wajah lain. Bukan cuma hutan. Gue pernah melihat laut di bagian selatan Swedia, tapi kawasan west coast ini beneran seperti melepas rindu gue akan nuansa mediterania. Walau masih jauh dari kata mirip. Paling ga aura dikit dikitnya adalah. Hahaha.

IMG_6067

Jadi sejujurnya nih, belakangan ini gue lagi pengen banget liburan di sekitar pantai laut nuansa mediterania. Atau paling ga yang mirip mirip gitulah. Mirip dikit juga ga apa. Secara gue tinggal di daerah hutan kan. Kaga ada lautnya. Kalaupun ada air, paling aliran air danau atau sungai.

41887412170_164eebdff9_o.jpg

Makanya begitu melihat west coast di Swedia, gue beneran sumringah. Dibilang indah luar biasa sih ga juga ya. Kemungkinan besar penyebab kegembiraan gue ya karena bisa melihat wajah laut yang belakangan ini sedang gue idamkan. Wajah laut Mediterania. Dan itu ada di Swedia. Meski terkesan kalau gue terlalu memaksakan. Wong tidak sama. Tapi imajinasi yang terlalu memaksakan itu berefek positif. Mood gue jadi gembira. Gue menikmati liburan dengan sukaria.

Apalagi baru kali ini berkunjung ke kawasan west coast di Swedia. Intinya gue tidak menyangka kalau Swedia punya wisata sekitaran west coast yang lumayan menarik. Alhasil gue gampang terwooooow.

41887412670_b8e17c3334_o.jpg

Sangkin sukanya, imajinasi gue terseret entah kemana. Pas melihat barisan rumah kayu yang dominan berwarna putih, langsung mikir kok mirip rumah di pantai Amerika ya. Padahal ke Amerika aja belum pernah. Duh…plis ya bu, daya khayalnya dikondisikan. Imajinasi yang ga nyambung sama sekali. Hahaha.

Tapi beneran, rumah rumah di kawasan west coast Swedia mostly berwarna putih. Sangat berbeda dibanding rumah rumah di sebagian besar wilayah country side Swedia yang cenderung berwarna merah. Swedia berasa USA. Tuhhh kan ngaco lagi. Hahaha.

IMG_6159.jpg

IMG_6155.jpg
Grebbestad

Trus ya, melihat cafe restorannya pun nyenengin. Padahal kalau dipikir ga jauh beda dengan restoran di Dalarna tempat gue tinggal. Rumah kayu juga. Barangkali karena scenerynya beda. Berasa di kampung nelayan. Ada di sekitar air laut. Jadi seperti melihat hal baru.

Menyantap makanan di atas balkon kayu sambil menatap aliran air laut, melihat hilir mudik kapal layar dan boat, lalu lalang manusia juga. Biarpun ramai tapi tak membuat pusing kepala. Gue sangat menikmatilah. Sukak!

IMG_6152.jpg

IMG_6147.jpg
Sukaaaaaak

Dari Grebbestad, kami memutuskan mencari penginapan. Dan baru kali inilah kami lumayan susah mencari penginapan selama berlibur di Swedia. Penuh semua. Sampai sampai tak sedikit yang menulis penginapan sudah full. Sempat mikir bakal tidur di mobil.

CB21054D-521A-4B4B-8B69-A1A438A18918
Balkon penginapan dengan view kece

Sampai akhirnya, keberuntungan masih berpihak di tangan kami. Kami mendapat kamar kosong di salah satu B&B dengan view yang lumayan kece. Meski kamar yang tersedia tidak begitu luas, tapi ada kitchen set, meja kecil dan kamar mandi dalam. Uda gitu pemilik penginapan sangat ramah. Ruangan juga bersih, ruangan breakfastnya luas, sofa dan kursi di balkon banyak. Cuma ya itu, harga permalamnya menyamai harga hotel. Dimaklumi.

IMG_6139

Malamnya kami memilih dinner di daerah Hamburgsund, tak jauh dari penginapan. Untungnya kami datang di jam yang tepat. Masih dapat meja. Menghadap laut pula. Makan malam di saat musim panas itu serasa makan siang. Matahari tetap terang. Habis bersantap, kami masih punya banyak waktu menikmati sunset. Malam itu malamnya kami. Sayaaaaaa cintah!

Dan ketika tiba di Smögen, dari atas jembatan terlihat pulau pulau dengan bangunan rumah yang lagi lagi dominan berwarna putih. Berbaris rapi dari atas ke bawah. Cantik banget.

IMG_6065

IMG_6063.jpg

Begitu kami mendekat, semakinlah gue jatuh cinta melihat bangunan rumah rumahnya. Mirip rumah di majalah. Rumah rumah yang menghadap laut. Ahhhhh ayok pindah ke sini bang! Rumah rumah ini berdiri di tebing batu. Dari atas ke bawah gitu. Cakeplah!

41883907910_9ff529d7dd_o.jpg
Cinta dengan rumah rumah ini

Jarak masing masing rumah sangat berdekatan. Mostly terpisah gang kecil. Bahkan beberapa rumah terpisah oleh sisa halaman yang sangat sedikit. Jadi jalanannya seperti meraba raba gitu. Sekilas batasan arahnya kurang jelas tapi ternyata gampang ditelusuri. Melewati beberapa anak tangga juga. Percaya deh, rumah rumahnya gemesin banget. Saling berdekatan tapi jauh dari rasa sumpek.

IMG_6097

IMG_6107

IMG_6089

Beda banget dengan desa gue yang jarak satu rumah ke rumah lain lumayan berjauhan dan rata rata memiliki halaman luas. Okelah, di beberapa kota memang ada rumah yang saling berdekatan. Tapi rumah komplek. Kurang asik dilihat. Kalau di Smögen ini beda. Mungkin karena naik turun gitu ya susunan bangunan rumahnya.

IMG_6092

IMG_6078
Deretan rumah warna warni ini merupakan gudang penyimpanan boat/kapal

Nah, di Smögen ada satu tempat yang dikenal dengan Smögenbryggan. Bisa dibilang iconicnya Smögen ya Smögenbryggan ini. Kalau mau melihat bangunan rumah kayu warna warni yang mengapung di atas air, di Smögenbryggan inilah tempatnya. Rumah kayu yang sekilas terlihat melekat ke batu batu besar di sekitarnya.

43695578301_6d5c07884b_o
Toko souvenir

Jadi kalau searching smögen di Google, maka rumah warna warni ini yang kebanyakan muncul. Rumah kayu mana yang rata rata berfungsi sebagai gudang kapal.

IMG_6070

Banyak sekali boat kecil hingga boat besar terpakir di depannya. Selain turis lokal, turis asal Norwegia, Denmark dan Jerman juga banyak yang berlayar ke sini. Sayangnya kami tak lama di Smögen. Gue berjanji akan kembali ke sini. Kelak dan semoga.

Untuk melihat video Smögen, bisa klik video di bawah ini.

Akhirnya Melihat Heddal Stave Church Norwegia

Pernah mendengar sebutan Stave Church? Itu loh, gereja kayu yang konstruksi kayunya dibangun secara vertikal (tegak berdiri). Stave church bisa ditemui di beberapa negara Nordik dan Eropa Utara. Tapi dipercaya jika Skandinavia adalah negara pertama yang memiliki bangunan gereja seperti ini.

Norwegia adalah sarangnya bangunan bangunan stave church di dunia. Banyak banget. Mencapai ratusan. Dan rata rata umurnya aji gile. Bisa mendekati 1000 tahun. Bayangin, seribu tahun untuk level bangunan kayu loh. Bukan gereja yang terbuat dari bahan batu seperti kebanyakan gereja gereja di wilayah eropa.

IMG_5732 (1).jpeg

Jauh dari bangunan gereja bergaya gothic dan baroque sudah pasti, karena tampilan stave church di bumi viking ini justru mirip rumah tradisional.  Sebagian besar terlihat seperti segi tiga yang menjulang tinggi.

Jika dilihat dari jauh, atap bangunan dan beberapa sisi dinding menyerupai sisik ular. Jadi jangan heran jika di beberapa tower bangunan stave church yang sudah sangat sangat berumur, memiliki hiasan berbentuk kepala naga atau sejenis kepala binatang (gue ga tau pastinya binatang apa).

IMG_5710
Lihat atap dan dinding bagian atasnya. Mirip sisik ular.

Gue pernah membaca sebuah artikel traveling. Gambarnya memperlihatkan keindahan wisata alam Norwegia. Ada stave church di dalam gambar itu. Perpaduan yang bagus. Landscape dan stave church. Alhasil banyak pembaca di tanah air yang bertanya, apakah daerah itu beneran ada atau cuma editan.

IMG_5159.jpeg

IMG_5149.jpeg

Dan gue mau memastikan jika gambar itu benar adanya. Karena di Norwegia memang lumayan mudah melihat bangunan bangunan stave church yang berdiri elok diantara scenery yang indah. Stave church menjadi salah satu destinasi terkenal di Norwegia.

IMG_5691.jpg

IMG_5731.jpg

IMG_5729.jpgDari sekian banyak stave church terkenal di Norwegia, Heddal Stave Church merupakan salah satunya. Berada di daerah Heddal Notodden, Propinsi Telemark, Heddal Stave Church merupakan stave church terbesar di Norwegia dan satu satunya stave church yang memiliki tiga menara sekaligus. Dari Oslo hanya butuh satu jam berkendara.

E9E16F85-1B7D-4738-A4DC-BAE555F73C36.jpeg

Meski bukan kali pertama mengunjungi Norwegia, tapi baru tahun inilah kami berkesempatan melihat Heddal Stave Church. Akhirnya rasa penasaran gue terhadap gereja ini terjawab sudah. Gereja yang unik dan cantik.

IMG_5157.jpeg

Heddal Stave Church pertama sekali dibangun sekitar abad ke 13. Karena kondisinya yang semakin buruk, pada tahun 1950an, seluruh bangunan gereja pernah dibongkar total untuk kemudian dilakukan perbaikan. Setelah itu kayu kayu dipasang kembali seperti semula.

Aroma kayu tua sangat tajam menyambut kami ketika memasuki gereja. Suasana di dalam gereja sangat jauh dari kesan gemerlap layaknya gereja gereja kebanyakan di eropa. Gue lumayan terkesima dengan dinding gereja yang dipenuhi lukisan yang sudah mulai pudar. Wajar saja, hampir seribu tahun. Lukisan mana sekilas mirip wallpaper.

IMG_5718.jpg
Dalam gereja. Lukisan yang mulai memudar di dindingnya sekilas mirip wallpaper.

Heddal Stave Church ternyata memiliki cerita legenda. Jadi konon, ada lima orang petani asal Heddal yang ingin membangun gereja di desa mereka. Suatu hari, Raud, salah satu dari lima orang petani tersebut bertemu dengan orang asing.

Singkat cerita, si orang asing tersebut bersedia membangun gereja hanya dalam tempo 3 hari. Tapi dengan catatan, sebelum gereja selesai dibangun, Raud harus memenuhi satu syarat dari tiga syarat yang diajukan.

  • Mengambil bulan dan matahari dari langit
  • Mempersempahkan darah dan nyawanya
  • atau menebak nama si orang asing tadi.  

IMG_5711.jpeg

IMG_5702.jpg

Raud pun memilih syarat nomor 3 karena dianggapnya bukanlah syarat yang terlalu sulit dan berbahaya. Menebak nama.

Pembangunan gereja pun dimulai. Dan sesuai janjinya, orang asing itu sepertinya berhasil membangun gereja hanya dalam tempo tiga hari. Raud akhirnya ketakutan karena belum bisa menebak siapa nama orang asing tersebut.

IMG_5706.jpg

Hingga tanpa disengaja, ketika Raud menebak nebak nama si orang asing sambil berjalan di sebuah lahan luas, tiba tiba dia mendengar suara wanita yang sedang bernyanyi. Dalam nyanyian tersebut, Raud mendengar sebuah nama disebut.

“Hei anakku, besok Finn akan membawakanmu bulan dan matahari, juga jiwa manusia, dan itu akan menjadi mainan yang menyenangkan buatmu” (kira kira artinya begitu). 

IMG_5731.jpg

Mendengar nyanyian itu, Raud menyadari jika si orang asing tersebut adalah seorang Troll. Esok harinya, Raud bertemu dengan si pria asing. Mereka berjalan ke arah gereja. Dan tanpa membuang waktu, Raud langsung memegang salah satu pilar gereja dan berujar “Hei Finn, sepertinya pilar gereja ini kurang lurus”.

Mendengar namanya disebut, si pria asing langsung kaget. Ternyata Raud bisa menebak namanya. Dia pun berbegas marah meninggalkan Raud. Konon, si pria asing yang tak lain merupakan troll dipercaya tinggal di Svintru, sebuah kawasan pegunungan di Norwegia. Ceritanya menarik juga ya. Serasa baca cerita dongeng.

IMG_5725.jpg

Heddal Stave Church berdiri di sekitar scenery yang lumayan mampu mengacuhkan suhu panas kala kami berkunjung. Panas yang nyaris membuat meleleh. Hamparan ladang gandum yang menguning, rumah rumah kayu, alam pedesaan dan pemandangan kuburan di sekitar yang justru menjadi daya tarik lain dari bangunan gereja. Tak berasa horor sama sekali.

Tak jauh dari gereja, pengunjung bisa naik ke atas bukit dimana terdapat open air museum. Bisa duduk santai di sebuah rumah kayu sambil menyantap ice cream atau sepotong cake. View di sekitar open air museum juga lumayan menarik.

IMG_5737
Open air museum tak jauh dari Heddal Stave Church.

Norwegia tak hanya lekat dengan aurora borealis, fyord, terowongan gunung, trolls, farm mountain yang indah, tapi wisata negara ini juga sangat lekat dengan ratusan stave church yang unik yang sayang jika dilewatkan begitu saja.

IMG_5746

IMG_5226

Jika ingin melihat tampilan lain dari stave church di Norwegia dan bisa membuat kamu takjub, coba klik di SINI

Pengalaman Pertama Memasuki Sinagoga Yahudi

Josefov (Jewish Quarter) adalah tempat yang terbilang menarik untuk dikunjungi jika berlibur ke kota Praha, republik Ceko. Berkunjung ke Josefov ibarat mengunjungi dua negara, Israel dan Czech Republik. Kalimat sederhananya, Josefov adalah perkampungan kaum yahudi yang sudah ada di kota Praha sejak abad ke 13.

Terletak diantara kawasan old town square dan sungai Vltava, Josefov meliputi beberapa tempat yang hingga saat ini justru menjadi objek wisata menarik di kota Praha yang lumayan ramai didatangi turis. Sebut saja seperti Maisel Synagogue, Pinkas Synagogue, Old Jewish Cemetry, Klausen Synagogue, Ceremonial Hall, Spanish Synagogue hingga old-New Synagoge. Iya, di Josefov terdapat beberapa sinagoga (synagogue), bangunan yang menjadi pusat keagamaan bagi umat yahudi (seperti rumah ibadahlah).

2507781F-7357-4159-9948-0FD2472BE5B4.jpg

Jika ingin melihat semua objek wisata di atas, boleh membeli tiket dalam satu paket. Satu tiket bisa digunakan untuk semua tempat dan sudah termasuk ke R. Guttmann Gallery.

Tapi jika tak berniat melihat semuanya, bisa membeli tiket sesuai tempat yang ingin dimasuki. Kami (gue dan suami) membeli tiket terusan di samping bangunan old-New Synagogue. Kemungkinan semua tiket bisa dibeli di masing masing pintu masuk objek wisata. Tapi gue kurang tau pasti juga.

Tempat pertama yang kami masuki adalah Old-New Synagogue. Selesai dibangun pada tahun 1270, Old-New Synagogue merupakan bangunan bergaya gothic pertama di Praha dan menjadi sinagoga tertua di Eropa yang masih aktif hingga sekarang.

IMG_9854.jpg
Bangunan Old-New Synagogue

Ini adalah pengalaman pertama gue memasuki sinagoga. Begitu masuk, satu buah kippa (topi kecil yang biasa dipakai kaum pria yahudi ketika beribadah) diberikan petugas kepada suami secara cuma cuma. Lucu banget melihat suami memakai kippa. Kurang coock aja di kepala dia.

Ada beberapa hal yang menarik perhatian gue ketika berada di dalam sinagoga. Gue baru tau kalau kaum yahudi beribadah tidak harus menghadap pemimpin ibadah (Rabi). Bangku bangkunya pun tidak disusun searah menghadap altar, tapi saling berlawanan arah. Dan bagian tengah sinagoga diberi pagar besi berukuran tinggi. Pagar mana dibuat untuk memagari satu benda berbentuk kotak besar yang berisi gulungan kain. Gulungan kain mana merupakan Tanakh atau Torah Scroll (Taurat), salah satu kitab dari tiga kitab yang dimiliki umat Yahudi. 

47EBF761-5C41-4857-B55D-BDAB210BA326
Tanakh yang disimpan di dalam kotak kaca

Berhubung penasaran, akhirnya gue bertanya ke tour guide, kenapa bangku bangku di dalam sinagoga tidak menghadap searah ke altar. Ternyata barulah gue tau, “mendengar” sudah cukup bagi jemaat tanpa harus melihat rabi ketika berbicara. Jadi tidak ada keharusan melihat rabi (semoga gue tidak salah menyimpulkan ya). Bisa melihat contoh dua gambar di bawah ini.

IMG_9864
Tulisan dengan bahasa Ibrani. Sekilas mirip tulisan arab ya

Dari Old-New Synagogue, kami berpindah ke Pinkas Synagogue, sinagoga tertua kedua di Praha. Saat ini hak pengelolaan Pinkas Synagogue dipercaya kepada Jewish Museum di Praha. Sehingga tak ayal, ketika memasuki sinagoga ini, gue lumayan terpana melihat dinding sinagoga yang mostly bertuliskan huruf huruf kecil. Jika dilihat sekilas nyaris tak terbaca oleh mata gue (yang sudah minus).

EA75DFCF-814F-44CE-A8F8-FA64C89552D9.jpg
Salah satu dinding yang dipenuhi tulisan nama nama korban Holocaust

Ibarat wallpaper bermotif huruf,  ternyata goresan huruf huruf itu adalah nama nama dari korban Holocaust. Tepatnya korban Holocaust khusus di republik Ceko. Ya Tuhan, untuk wilayah republik Ceko saja korbannya mencapai 78.000 ribu orang. Sambil melihat huruf huruf di dinding, nalar gue masih sulit membayangkan kalau itu semua adalah nama nama manusia. Bayangkan, nama nama itu ditulis dengan huruf yang sangat kecil. Dengan ukuran sekecil itupun, nyaris memenuhi dinding sinagoga.

Meski hanya goresan nama, tapi mampu bercerita banyak. Huruf nama yang seolah mewakili derita puluhan ribu jiwa yang mati sia sia. Menggiring pilu. Merinding, sedih, dan langsung terbayang entah apa apalah di benak gue. Dari yang gue baca, tak sedikit para korban yang meninggal masih berumur belasan tahun.

ADF1A2A9-8B09-494C-BB7A-641363C87EBD.jpg
Di sini, uraian demi uraian sejarah Holocaust bisa dibaca

Di luar gedung, kami juga melihat beberapa display gambar berikut penjelasan tentang para korban Holocaust. Dan gue membaca sebuah kalimat. Kalimat pendek tapi bermakna dalam. Menyentuh gue banget, “Journeys with No Return”. Ihhh…….sedih ga sih. Ketika kita diiming imingi masa depan dan tempat yang baru, kenyataannya justru menjadi tempat kita meregang nyawa. Merinding.

5AAD39A2-C464-4E23-ADE8-4ED0B2B10FA9.jpg
Journeys with No Return. Pilu.

Selanjutnya kami memasuki Old Jewish Cemetry, sebuah area pemakaman kaum yahudi yang sudah ada sejak abad ke 15 dan menjadi salah satu pemakaman yahudi terluas di eropa. Dari sekian banyak objek wisata di kawasan Josefov, bisa dibilang Old Jewish Cemetry inilah yang paling banyak dikunjungi turis.

IMG_9834 (1).jpg
Pemakaman kaum Yahudi di jaman dulu

Kalau tidak salah menyimpulkan, akibat kekurangan lahan, bangsa yahudi akhirnya menggunakan liang lahat yang sama untuk jenazah yang berbeda. Dan semisal rangka mayat orang terdahulu sudah hancur tak bersisa dan menjadi debu, mereka tidak akan membuang batu nisannya. Konon bangsa yahudi sangat menghormati leluhur mereka, sehingga membongkar batu nisan seperti itu dianggap tabu.

IMG_9840.jpg

IMG_9838.jpg

Untuk mengakali lahan yang terbatas tadi, maka satu liang lahat bisa digunakan untuk mengubur lebih dari satu orang dari generasi yang berbeda. Itulah sebabnya mengapa Old Jewish Cemetry dikenal sebagai pemakaman yang memiliki level. Artinya satu liang lahat bisa memiliki lebih dari satu batu nisan. Nisan pertama atau yang paling tua diposisikan lebih tinggi. Menyusul nisan nisan selanjutnya dengan posisi lebih rendah (semoga gue tidak salah menjelaskan). Old Jewish Cemetry menjadi heritage yang dilindungi di kota Praha.

IMG_9835.jpg

052F9030-257E-4C45-9E92-9C4B5F8EDA22.jpg
Salah satu contoh liang lahat yang memiliki 3 level. Satu liang lahat terdapat 3 batu nisan.

Jika keluar dari area Old Jewish Cemetry, jangan lupa memasuki Ceremonian Hall. Lokasinya masih satu area dengan Old Jewish Cemetry. Dari luar sih terlihat seperti kastil. Bagian dalamnya sudah terlihat tua dan berisi benda benda peninggalan yahudi.

IMG_9868.jpg

IMG_9873
Ceremonian Hall

Sama halnya dengan Ceremonian Hall, ada juga Klausen Synagogue. Bangunan ini pun mostly berisi benda benda yang berhubungan dengan kaum yahudi. Kami juga sempat masuk ke R guttmann Gallery. Berhubung di dalam galeri kurang interest, jadi kami tidak lama di dalam.

IMG_9855.jpg
Klausen Synagogue. Lihat kotak kaca itu, dalamnya terdapat kitab Tanakh dan letaknya selalu di bagian tengah ruangan Sinagoga. 

Nah, yang terakhir ke Spanish Synagogue. Duh……..kalau ini beneran bikin takjub deh. Cakep banget. Sekilas mirip gereja ortodoks. Dindingnya full dengan lukisan art berwarna dominan coklat dan kuning gold. Artistik sekali. Sekilas mirip motif batik juga.

IMG_9830

IMG_9826 (1)

IMG_9820

Kunjungan kami ke Josefov bisa dibilang menambah pengalaman baru tentang kultur budaya umat yahudi yang sebelumnya gue tidak begitu paham. Menariklah untuk dikunjungi. Selalu ada cara untuk lebih mengenal sejarah bangsa lain.

10 Hal Tentang Praha

Sebelumnya gue sudah menulis tentang keindahan kota Praha yang belum mampu mencuri hati gue.  Akan tetapi bukan berarti selama liburan itu gue tidak menikmati liburan sama sekali. Dan sesuai janji, kali ini gue akan menulis tentang apa yang bisa gue ceritakan terkait pengalaman berlibur di kota bertabur kristal ini.

1. Polisi di kota Praha itu nyaris ada di mana mana

Berhubung tinggal di desa kecil, yang kalau berkendara ke kota pun cuma sebatas kota kecil juga, rasa rasanya jarang banget gue melihat polisi. Bahkan selevel kota Stockholm yang notabene sebuah ibukota negara pun jarang. Paling sebatas suara sirene mobil polisi. Sampai sempat mikir, Swedia punya polisi ga sih? Dan ternyata punya. Hahaha.

28838503708_42353424e0_o

Nah, pas di Praha malah sebaliknya. Gampang banget melihat sosok polisi. Dimana mana nyaris ada. Terutama di kawasan yang ramai pelancong. Bahkan mereka melakukan security check di beberapa objek wisata. Para turis wajib membuka tas yang berimbas antrian menjadi panjang banget. Alasan jelasnya gue kurang paham mengapa sampai sedemikian. Jawaban paling mudah ya sudah pasti alasan keamanan. Mengingat beberapa serangan teror di beberapa kota eropa belakangan ini. Dan jumlah turis di Praha itu kan aji gile banyaknya. Logikanya sih rentan sasaran teror. Mungkin itu yang menjadi alasan mereka (menurut pemikiran gue sih). Tapi lebih baik mencegah kan daripada kejadian.

2. Pengemis bersujut

Pengemis tidak hanya ada di negara berkembang, di negara negara barat juga banyak. Termasuk di kota Praha. Tapi gaya meminta minta para pengemis di kota ini lumayan beda menurut gue. Setidaknya baru kali ini gue lihat. Dan itu ada di kota Praha.

Mereka seperti bersujut, tangannya diposisikan ke depan. Lihat gambar di bawah aja ya. Bahkan ada loh yang bersujut sambil menundukkan wajah nyaris ke atas tanah. Gue pertama melihat kok ya miris. Ga tega banget. Pas gue mengulurkan tangan sekedar memberi, terlihat sepasang muda mudi seperti terheran dengan apa yang gue lakukan. Apa salah ya menolong orang lain?

IMG_9503.jpg
Setidaknya masih ada manusia lain yang perduli

Dan ternyata setelah beberapa hari di Praha, pemandangan seperti ini menjadi biasa. Bukan cuma satu, tapi banyak pengemis yang gaya minta mintanya seperti itu. Sepertinya mereka sudah akur dan idem memutuskan gaya meminta yang sedemikian. Tapi terlepas dari apapun masalah dan alasan mereka melakukannya, gue percaya banget kalau mereka juga tidak mau hidup di posisi demikian.

3. Toko permen unik

Jika biasanya permen dijual di dalam kotak tertutup, maka toko permen di Praha lumayan beda. Permennya disusun di atas drum kayu layaknya cemilan. Bentuknya pun lucu lucu. Strawberry, macarons, pizza, lemon, cherry, telor mata sapi, buah pisang dan masih banyak lagi. Toko permen bernama “Captai Candy” ini lumayan cepat mencuri perhatian turis karena konsep jualnya yang berbeda.

Cuma ya itu, harga permennya terbilang mahal. Sampai suami gue ketawa sewaktu selesai membayar di kasir. Cuma duapuluh biji, harga nyaris duaratus ribu rupiah. Sehingga tak ayal, ramainya turis di dalam toko cuma mau motoin doang.

74FFE21A-FC43-4BBE-8937-1BA4E6FDC502.jpg

IMG_9903.jpg

IMG_8253

Ya dimaklumilah, mengingat bentuk permennya artistik banget semua. Kan butuh akal dan tenaga membuatnya. Dalam tokonya juga asik. Berasa di dalam kapal bajak laut. Banyak drum kayunya. Makanya diberi nama captain candy kali ya. Toko permen ini mudah dijumpai di kawasan old town square kota Praha.

4. Trdelnik

Yup, cemilan pastry ini menjadi pemandangan yang sohor banget di Praha. Gampang dicari karena dimana mana nyaris ada yang menjual. Orang orang yang berjalan sambil memegang dan mencicipi trdelnik menjadi pemandangan biasa di kota Praha. Bercitra rasa manis, trdelnik terbuat dari adonan pastry, digulung di kayu, dibakar di atas arang dan ditaburi gula serta walnut.

F028014C-44F4-4D7E-A321-E8F8E05AE2C6.jpg

Kalau mau diberi varian isi juga boleh seperti caramel apel dan cinnamon, nutela, hingga ice cream. Gue sih lebih suka ice creamnya karena rasanya tidak terlalu manis. Untuk rasa dari kulit trdelniknya sendiri, menurut gue biasa aja. Beda dengan suami, dia doyan banget trdelnik ini. Setiap hari dibeli.

5. Makan daging bebek dan Knödel (Knedliky)

Gue lumayan suka makanan di Praha. Apalagi menu di restoran tradisionalnya. Gampang banget nemu daging bebek. Dan mostly disajikan dengan knödel, sejenis dumpling dari bahan roti maupun kentang atau daging dagingan. Bentuknya seperti bakso yang dipotong potong.

41968688784_220603d039_o.jpg
Daging bebek dengan knödel

6. Bir Tradisional

Iyes, Praha punya banyak bir tradisional. Rasanya enak segar. Dan alkoholnya tidak terlalu kuat. Ke Praha rasanya wajib mencoba birnya (bagi yang mau minum ya). Sehingga tak heran, jika salah satu souvenir di kota ini berbentuk gelas berisi bir. Bahkan tempat wisata mengunjungi museum bir, pembuatan permentasi bir hingga berkesempatan merasakan berbagai macam jenis bir menjadi penawaran menarik di banyak brosur wisata di kota Praha.

BEB259EE-69E3-48B9-94E1-77CA29A1B0B2.jpg

IMG_2574.jpg
Souvenir gelas berisi bir

7. Surganya kristal

Czech Republik dikenal memiliki produksi kristal rumah tangga dari wilayah Bohemia. Dan produk kristal dari daerah Bohemia ini bertabur di toko kristal kota Praha. Bikin mata kelilipan sudah pasti. Syantik syantik tapi bukan syoksyantiiik. Bahkan barang barang souvenir pada umumnya terkesan tenggelam oleh kristal yang mendominasi. Harganya pun bervariasi. Tetapi terbilang relatif mahal. Meskipun begitu masih ada yang terjangkaulah. Dan kita diberi sertipikat juga. Kalau mau yang kelas premium juga ada. Harganya membuat lidah pengen jilatin puncak monas (hubungannya???????). Jiwa langsung terhempas passssssssss…….! Layaknya batu mulia, harga menyesuaikan design, tingkat kesulitan pengerjaan dan kualitas batunya.

41812649335_2ee0eaefae_o.jpg

1FBFAE88-F5B0-4C1B-8354-CE58FB90EA6D.jpeg
Salah satu contoh produk kristal dari daerah Bohemia

Dan satu lagi, pencita asesoris kristal berlabel swarovski, bisa jejerit di sini. Buanyak banget dan murahhhhhhhh! Kalau nyampe Indonesia jelas harganya sudah meroket jauh. Meski asalnya dari Austria, tapi swarovski bisa dibilang membanjiri toko toko kristal di kota Praha. Mungkin tuntutan pangsa pasar yang membuat demikian. Gue bukan pencinta asesoris kristal. Tapi pas melihat warna warni kristal di kota Praha lumayan mampu bikin panik. Dan akhirnya gue beli untuk oleh oleh keluarga di tanah air. Lumayanlah harga terjangkau ya kan.

IMG_2570

8. Mobil Antik dan Kereta kuda

Praha sepertinya sangat jeli mengumpulkan pundi pundi dari para pelancong. Sebut saja mobil mobil antik yang hilir mudik membawa turis keliling kota. Dan konon mobil mobil ini bukan mobil antik beneran loh. Melainkan mobil jaman now yang sengaja didesign antik.

Sedangkan untuk kereta kudanya juga tak kalah antik. Mirip kereta kencana. Kereta princes! Hahaha. Gue lumayan tertarik loh naik kereta kuda. Apalagi keliling kota dengan kereta kuda jauh lebih nikmat dibanding bus atau mobil. Karena kereta kuda jalannya lambat. Jadi beneran bisa menikmati pemandangan yang dilewati. Naik kereta kencana melewati lorong kecil, gedung tua bergaya jugen style atau art nouveau. Berasa seperti Meghan Markle dan Prince Harry. Cuma beda kolor aja. Hahaha. Intinya asiklah naik kereta kuda ini. Gue suka. Biayanya kurang lebih sekitar 650 ribu rupiah per satu jam.

28838505928_ffa9f098b0_o.jpg

42712291661_df9d04ea1a_o

10. Cafe restoran

Gue sangat menyukai cafe restoran dengan konsep yang unik dan beda. Vintage, kozy dan banyak bunganya sudah menjadi selera gue. Meski bunga bunga di cafenya tidak terlalu banyak, tapi lumayan juga untuk dijadikan tempat nongkrong. Berikut beberapa contoh cafenya. Nama namanya ga ingat.

28813215948_0bb8f2f9f4_o

42637571092_de59e162b0_o
Ini kece restorannya

Selesai mengunjungi St Vitus Cathedral di kastil Praha, kami pulang melewati sebuah jalan kecil yang kiri kanannya terdapat banyak cafe restoran yang lumayan sanggup membuat hati sumringah. Meski tidak sampai terwow juga. Kebetulan pas kami berjalan di sekitar area ini, turis tidak terlalu banyak. Jadi nyaman aja berjalan di sekitar bangunan tuanya.

42633078632_5b7abe71bf_o.jpg

40877327290_b661a95920_o

Dan sambil berjalan, secara tak sengaja kami melihat segerombolan turis berjalan ke arah jalan kecil. Pas kami lewati, ternyata ada sebuah dinding yang penuh dengan coretan warna. Dinding yang dikenal dengan John Lenon Wall. Ya ampunnnnnnn itu yang pada foto foto bunyak banget silih berganti. Sampai badan ketemu badan. Geli sendiri gue melihat. Hahahha. Tapi ironisnya gue ikutan latah. Ikutan foto juga. Dan lucky banget, pas giliran gue, kiri kanan gue kosong. Hahahha. Mungkin pada males kali ya barengan muka gue fotonya.

BF82385E-F07E-4833-93E0-E6C51E015930