Ada perasaan lega dan senang akhirnya gue lumayan berhasil melawan phobia terbang dengan pesawat yang hampir 3 tahun terakhir berhasil menahan gue untuk tidak berlibur ke tempat wisata impian.
Dan senangnya lagi, penerbangan yang gue tempuh lumayan lama. Hampir enam jam. Tapi depresinya tak terkatakan. But at least gue bisa lalui.
Sebelumnya gue tidak begitu familiar dengan Canary Island. Dimana letaknya pun gue kaga tau. Barulah setelah menikah gue sering mendengar suami, teman suami, kerabat bahkan tetangga, mengucapkan nama kepulauan yang termasuk dalam wilayah komunitas otonomi Spanyol ini.
Canary Island merupakan kepulauan yang menjadi tujuan wisata yang terkenal di sebagian negara Eropa khususnya negara yang memiliki iklim yang terlalu dingin di saat winter. Sebut saja seperti negara negara Nordik Skandinavia. Ibarat pulau Bali bagi warga Australia, Canary Island bisa dibilang surga dunia kaum utara.
Wikipedia menyebut, Canary Island terletak di samudara Atlantik tepatnya di sebelah barat laut Afrika (Maroko dan Sahara Barat). Sehingga aroma alam semi Afrika lumayan bisa gue rasakan di sini.
Meskipun tidak sepanas wilayah tropis tapi setidaknya suhu Subtropis di Canary Island mampu menghibur orang orang utara yang berlibur ke pulau yang konon menjadi lokasi pembuatan film Fast and Furious 6 ini.
Dibanding harus menempuh perjalanan yang jauh ke wilayah tropis, setidaknya jarak tempuh ke Canary Island relatif dekat dari wilayah Eropa. Akibatnya kepulauan Kanaria menjadi santapan empuk warga Eropa yang lelah dengan winter berkepanjangan.
Jarak yang relatif dekat dan suhu yang lumayan hangat membuat nilai plus kepulauan yang juga dikenal sebagai tempat habitat burung kenari dan kadal raksasa ini. Di Swedia sendiri pun tv lokal selalu mencantumkan text informasi terkait suhu harian di Canary Island. Bahkan beberapa daerah sengaja difasilitasi direct flight tanpa harus ke Arlanda Stockholm. Sesampainya di Canary Island pun selain stasiun tv SVT Swedia yang bisa dinikmati di kamar hotel, sampai sampai gue juga melihat koran Swedia ada dijual di pulau ini.
Sebagian besar para pegawai restoran di Canary Island lumayan bisa mengucapkan beberapa kalimat dalam bahasa Swedia. Ya namanya turis Scandinavia numplek banget di pulau ini. Tapi tak sedikit juga yang hanya mampu berbahasa Spain. Bahasa Inggris pun banyak yang tidak mengerti.
Bahkan mereka sangat pintar menarik perhatian wisatawan dengan membuka restoran cafe dan toko mainan bernuansa Jerman dan Scandinavia. Gue kurang tau pasti yang punya orang orang Scandinavia atau pengusaha lokal. Yang jelas ada restoran bernama De Munich, Cafe Konditori bergaya Swedia, toko mainan Norwegia.





Hebatnya lagi tak sedikit warga Skandinavia yang sengaja membeli rumah maupun apartemen dan menetap di Canary Island selama musim dingin. Kasarnya kabur dari negara asal demi menghindari suhu ekstrem di saat winter. Dan puncaknya salah satu pulau di Canary Island bernama Gran Canaria, memiliki sebuah gereja bernama KyrkaTurist atau Gereja Turis.
Gereja yang sengaja dibangun turis asal Scandinavia agar bisa beribadah minggu selama mereka berada di sana. Gila yak. Ukuran turis sampai membangun gereja. Sangkin lamanya mereka berlibur atau menetap sementara di pulau ini.

Buat gue Canary Island memiliki seribu wajah. Perpaduan kota tua dan modern, atmosfir Afrika dan Spanyol yang bersenggolan, landscape yang indah, gurun pasir yang membuat gue sumringah, bangunan berkarakter dan berjejer rapi dari atas ke bawah diantara gunung bukit, tanah yang terkesan gersang, eksotisnya lengkungan pundak unta, tepian laut dengan hamparan pasir yang luas, sampai pohon Palma dan kaktus raksasa di mana mana. Semuanya gue suka. Berada di pulau ini serasa menghantar nyata setengah mimpi gue akan atmosfir Afrika.

Infrastruktur jalanannya pun bersih, rapi. Mereka tau bagaimana cara membuai mata turis. Karena nilai jualnya memang di situ kan. Tapi bukan berarti tidak ada yang kotor. Gue pernah melihat sampah berserak di centrum salah satu kotanya. Di depan restoran dan jalanan lumayan banyak plastik, tissue dan kaleng softdrink. Lumayan kaget sih. Karena di siang hari hampir tak ada pemandangan seperti itu. Meskipun begitu secara keseluruhan gue ancungin jempol tingkat kebersihan jalannya.
Gue ga tau apakah akibat malam minggu yang panjang, yang jelas petugas kebersihan yang kebetulan sudah renta masih sigap membersihkan secara manual sampah sampah tersebut. Mau tau pakai apa? Pakai daun Palma.
Dan ternyata efisien loh bisa membersihkan jalanan. Dari cara tradisional barulah debu di jalan di sapu dengan cara modern. Memakai mobil truk dengan mesin penghisap atau penyapu jalan gitu.
Canary Island memiliki dua ibukota negara. Pertama Las Palmas di pulau De Gran Canaria dan yang kedua Santa Cruz De Tenerife di pulau Tenerife. Gue dan suami hanya mengunjungi pulau De Gran Canaria dengan ibukota Las Palmas. Disebut Las Palmas karena pulau ini banyak sekali pohon Palmanya. Hampir di setiap sudut kota selalu ada pohon Palma.
Tulisan ini hanya selayang pandang tentang liburan gue di Canary Island. Next akan gue tulis secara detail tentang liburan asik dan pengalaman tak mengenakkan selama berada di pulau yang ngangenin ini. Gue kangen karena begitu sampai di Swedia, gue disambut oleh suhu yang kembali ngedrop. Bayangin sampai minus 19 derajat celcius. Sementara sebagian besar Eropa sudah menari nari dengan Cherry Blossom. Hiks!
Tempat wisata apa saja yang kami kunjungi? Bagaimana harus peka terhadap trik para scammer di Gran Canaria? Apa ciri khas kulinernya? Bagaimana berbelanja di Gran Canaria? Akan gue tulis di tulisan selanjutnya. See you.
Salam dari Swedia
Semua foto merupakan dokumentasi pribadi ajheris.com
Apik dan bersih ya daerahnya. Dan…orgnya sedikit..
LikeLiked by 1 person
Iya bersih dan teratur mba. Rame sebenarnya cuma bykan turis. Tapi masih enak ga crowdied
LikeLike
bagus banget, bersih, duh….kalau ngeliat beginian jadi gemes kalau liat ada orang buang sampah sembarangan
LikeLiked by 1 person
iya Non. aku sukalah. cuma ya itu sebagian memang agak rada rada gitu warganya
LikeLike
Gerejanya mirip keong emas yg di taman mini ka, trs itu kaya ada padang pasirnya ya?? Hehe
LikeLiked by 1 person
betul Fa. Mirip keong. dan itu memang guru pasir tapi tidak seluas sahara
LikeLiked by 1 person
Enak banget suasana nya, ga crowded, jadi ga pusing
LikeLiked by 1 person
iya ga crowded jadi nyaman dan bisa menikmati
LikeLike
keren keren banget Mas fotonya, jadi pingin kesini haha
-M.
http://www.inklocita.com/2017/04/day-two-japan.html
LikeLike
Makasih ya. Panggil saya mba aja 😊
LikeLike