Sebelumnya gue sudah pernah menulis tentang kunjungan kami (gue dan suami) ke Stockholm City Hall beberapa tahun lalu, yang berujung kecewa. Tepatnya ga buka alias tutup.
Dan sampai beberapa kali kunjungan ke kota Stockholm, gedung yang menjadi salah satu tujuan wisata ini pun terlupakan oleh kami. Sampai akhirnya, tepat di bulan Desember 2016 lalu, kami menyempatkan waktu memasuki City Hall yang menjadi kebanggaan kota Stockholm tersebut.
Stockholm City Hall merupakan salah satu iconic kota Stockholm dan menjadi tujuan wisata di ibukota Swedia ini. Untuk bisa masuk ke dalamnya tidaklah sembarangan. Harus mengikuti jadwal official guide yang sudah ditetapkan pihak pengelola. Jika beruntung, tidaklah terlalu lama menunggu.

Lagian kalaupun harus menunggu, masih bisa menikmati pernak pernik atau souvenir lucu, yang dipajang di sekitar pembelian tiket masuk. Kebetulan waktu yang kami perlukan untuk bisa masuk ke dalam, kurang lebih hanya sepuluh menit. Sampai akhirnya kami dipersilahkan masuk. Sebelumnya pengunjung diberi sticker kecil yang ditempelkan di baju dan nantinya begitu masuk, harus diperlihatkan ke petugas yang sudah berdiri di depan pintu masuk.
Begitu masuk, langsung terlihat ruangan besar dan luas. Tidak lama kami berhenti di sebuah hall yang dikenal dengan sebutan The Blue Hall. Dari sekian hall yang ada, bisa dibilang The Blue Hall adalah bagian yang paling terkenal dan menjadi main hall Stockholm City Hall.
Karena selain untuk penyelenggaraan event besar lainnya, The Blue Hall juga digunakan sebagai tempat perhelatan The Great Annual Nobel Banquet atau jamuan makan para peserta Nobel Prize yang famous itu.


Kenapa sampai disebut The Blue Hall? Yang jelas, sebelum dijelaskan oleh si kakak pemandu itu, gue sempat mikir, warna birunya mana? kok ga ada? Cuma dinding batu berwarna merah, berikut barisan kursi berwarna biru yang disusun rapi di tengah hall. Dan gue pikir karena kursi itu dong. Ternyata gue salah total.


Konon, sang arsitek Ragnar Östberg, berkeinginan memberikan nuansa biru di semua dinding hall. Tujuannya agar para tamu bisa merasakan nuansa cerah, layaknya langit dan pantai biru di saat summer. Namun begitu bangunan selesai, rencana tersebut sontak berubah. Sang arsitek malah jatuh cinta dengan warna merah asli dari bangunan. Menurutnya lebih berkarakter dan lebih indah. Dan nuansa biru pun seketika ditiadakan. Meskipun demikian, berhubung dari awal sudah diberi nama The Blue Hall, penggunaan warna merah tersebut tidak merubah namanya. Hingga sampai saat ini, sebutan The Blue Hall tetap eksis dipakai. Berada di dalam The Blue Hall, serasa menjadi bagian dari orang orang penting dunia. *Menghayal tak ketulungan.


Selanjutnya kami menuju The Golden Hall, ruangan bergelimang emas! Huaaaa…pengen jilatin dindingnya. The Golden Hall biasanya dipakai sebagai tempat berdansa para peserta Nobel prize setelah Nobel Banquet selesai. Berbeda dengan The Blue Hall, sebutan The Golden Hall konsisten sesuai namanya. Seluruh dinding memang dilapisi emas asli. Catet, emas asli ya bukan KaWekk. Lapisan emas ini terdiri dari 18 juta Gold Mosaik Tiles. Kelihatan gemerlap sudah pasti. *Jadi pengen dansa ala ala princes nyasar.


Terakhir kami dibawa ke sebuah ruangan yang didominasi warna coklat kemerahan. Ruangan yang sampai sekarang masih aktif digunakan sebagai tempat pertemuan anggota Parlemen Stockholm. Gue suka interiornya, bagus. Apalagi bagian atapnya, seperti lukisan. Ruangan ini mengingatkan gue akan anggota perlemen yang suka berdebat. Tapi bukan yang suka berantem.




Stockholm City Hall juga terkenal dengan Venue for Wedding Ceremoniesnya. Dilangsungkan hanya di hari sabtu antara pukul 12.00 dan 18.00. Dan uniknya wedding ceremony ini hanya membutuhkan waktu lima menit saja. Kilat banget. Mungkin kalimat yang diucapkan hanyalah “Yessss, kami setuju menikah! Selesai deh. Bagus juga sih, ga pake ribet kan.

Makanya tidak heran, ketika berada di halaman luar City Hall, terlihat beberapa pengantin yang sedang melakukan Photo Wedding. Didukung pula dengan bangunan dan view di sekitar City Hall yang memang fotogenik banget. Berada diantara aliran danau Mälaren yang terkenal itu. Cocoklah buat Backround Photography.



So, jika berkunjung ke Stockholm, The City Hall bisa menjadi salah satu tempat yang wajib kamu kunjungi. See you in my next story.
Salam dari Mora,
Dalarna, Swedia.
“Semua foto di dalam tulisan ini, merupakan dokumentasi pribadi ajheris.com
Bagus bgt gedungnya terutama detailnya 👍🏼
LikeLike
Iya Non, menarik bgt dan memang cantik 👍🏻
LikeLike
Ah iadi pengen ke swedia next time. Waktu ke norway sayang banget ngak sempet ke swedia. Jafiin bucket list ah. Siapa tau kesampean.
LikeLike
Aminnnn. Semoga kesampaian ya mba. Ngomongin Norway aku juga kangen Norway neh
LikeLiked by 1 person
Kakak swedianya dimana? Aku ada saudara sepupu juga yang tinggal di swedia. Ah enak tetanggaan norway swedia lah Australia jauhe dari sana. 😦
LikeLike
Aku di Dalarna mba. Kurang lebih5 jam naik mobil ke Stockholm. Sepupumu dimana? Australia juga negaranya cantik
LikeLike
Wah lagi rame bangku2nya ya mba? apa karena Desember jadi mau dipake buat acara Nobel ya? soalnya pas aku kesana kosong melompong bagian tengahnya
LikeLike
Awalnya aku pikir bangku bangku itu permanen di situ Be. Makanya pas si mbanya nanya ada yang tau kenapa sampai diberi nama The Blue Hall aku pede bgt bilang karena kursi itu 🙈😂😂 hahaha. Sepertinya karena ada acara Nobel itu deh. Tapi bagusan ada bangku itu ya drpd kosong melompong semua
LikeLike
Sungguh rasanya setiap sudut tempat ini instagramable
LikeLike
Setuju Wahyu, menurutku juga fotogenik banget baik di dalam maupun luar city hall ini
LikeLiked by 1 person
Stockholm…kangen…dulu cuma singgah doank ama teman2 exchange..
Dan seperti biasa, aku suka photo-photomu cint..apik 🙂
LikeLike
Kapan ke Stockholm lagi Wi? Iya salah satu kota fav aku ini. Makasih ya buat pujianmu. Aku tersanjung dear. 😊
LikeLike
Pengen sih say ke Sweden lagi..pengen ngunjungi kampusku dulu di Borås..
LikeLike
Dari Denmark ke wilayah selatan Swedia uda dekat sih sebenarnya ya. Tinggal nyebrang jembatan aja. Selatan Swedia pun ngangenin juga. Byk tempat bagus. Kalau ke Denmark aku suka Aarhus ketimbang Kopenhagen. Ahhh jadi pengen jalan jalan aja pun
LikeLike
Ha ha ha..Aku mau ke Aarhus kalau nggak akhir bulan atau bln dpn…mau motret disana..kalau jadi maternity sama couple….main sini ciiint 🙂
LikeLike
Wahhh sukses ya semakin lancar trus jobmu. Dao hian pun ke Denmark itu hahaha
LikeLike
Semoga jadi ya..kadang klien suka batalin..:D
Dirimu juga ya ciint…trus motret2 lah..pasti datang itu klien..
LikeLike
Meskipun arahnya ke sana kecil kemungkinan dengan berbagai faktor dan alasan. Tapi kuaminkan saja ya. Aminnnn.
LikeLike
Amiin 🙂 tetap semangat lah
LikeLiked by 1 person
Pernak pernik nya lucu, itu dinner set nya manja banget mewah
LikeLike
Nah setujulah aku kakakkkk, dinner setnya itu manjah banget kan mewahnya. Pengen bawa pulang hahhaa
LikeLike