Helo, ceritanya masih semangat nih cuap cuap tentang winter. Mumpung masih baru winternya, masih hot buat bahan tulisan. Sebelum hati lelah dan mulai letoi dengan keadaan, jadi dilibaskan aja sekarang. Hahaha.
Tidak bisa dipungkiri kalau winter adalah musim yang terberat dari sekian musim yang ada. Artinya di musim ini ada saat dimana aktivitas tidak sebebas musim yang lain. Contohnya di waktu summer, jika pengen ke halaman rumah, cukup dengan pakaian yang melekat di badan. Kasarnya nyeker pun bisa. Nah, kalau winter kan ga. Kudu jaketan, pakai boots, topi, macam macamlah. Ada hal yang lumayan ribet dikerjakan untuk sesuatu yang sebenarnya simpel. Belum lagi ketika suhu ngedrop, dinginnya asoy banget. Trus gelap dan malam pun terasa sangat panjang. Dan aktivitas sehari hari sebagian besar berjalan seperti biasa.
Namun meskipun begitu, bukan berarti winter ga ada manis manisnya. Pasti adalah. Malah beberapa kegiatan justru ditunggu tunggu ketika musim ini tiba. Kegiatan yang bisa dibilang hanya dilakukan di saat winter saja. Apa saja itu? Langsung aja, ini dia!
A. Bermain Snowscooter
Salah satu kegiatan yang lumayan menghibur di saat winter adalah bermain snowscooter. Setiap tahun gue dan suami rutin menikmati winter dengan benda yang satu ini. Dan untungnya di sebelah rumah ada lahan kosong yang lumayan luas. Sangat cocok buat muter muterin snowscooter. Selain itu, hutan juga bisa menjadi alternatif lain untuk memainkan kendaraan salju ini. Dan itu asik banget. Apalagi ketika bongkahan salju nempel diantara ranting pinus, diantara jarak pohon yang lumayan berdekatan. Adventurenya berasa banget. Seru!
Bermain Snowscooter tidak boleh asal main jeplak. Namanya aktivitas di luar ya. Yang selain dingin, waktunya pun lumayan lama. Apalagi jika tempatnya lumayan jauh dari rumah. Seperti di hutan misalnya. Wajib mempersiapkan segala keperluan dan printilan winternya. Mulai dari perlengkapan di badan, cek mesin sampai handphone pun harus dibawa. Sudah tidak boleh memakai jeans, kaga mempan lagi. Sudah harus berbahan outdoor khusus. Mengapa? Karena yang namanya apes, datangnya ga pernah diduga.
Sebagai contoh misalnya, pernah ada kejadian (sampai masuk berita tv), ketika seorang ayah dan anak bermain snowscooter di hutan. Sepertinya mereka tidak begitu hapal medannya, kehilangan arah dan akhirnya nyasar. Hitungannya sampai 24 jam lebih kalau ga salah mereka di hutan. Untungnya pas ditemukan keduanya selamat. Itulah sebabnya perlengkapan pakaian sangat penting diperhatikan. Ga bisa pakai yang abal abal lagi. Setidaknya membantu menjaga badan agar tetap terjaga kehangatannya. Kebayang kan berada di hutan selama 24 jam lebih. Di saat winter pula.

Makanya disarankan, jika bermain snowscooter alangkah baiknya jangan sendiri, sebisa mungkin berdua atau berkelompok. Dan bermainlah di kawasan yang memang khusus diperuntukkan untuk itu. Karena jalur dan tanda tanda jalannya sudah jelas.
Kalau pun harus bermain di hutan, seperti gue dan suami misalnya, dipastikan karena sudah menguasai betul lokasi hutannya. Dan hutan yang kami jalani pun memang hutan yang berada di sekitar desa. Namun bukan berarti jadi anggap remeh ya. Yang namanya mesin, pakaian dan handphone tetap harus diperhatikan dan dipersiapkan baik baik.
Seperti yang gue bilang di atas, bermain snowscooter untuk jarak tempuh yang lumayan jauh, misalnya ke puncak gunung, sebisa mungkin berbarengan dengan teman yang lain. Selain lebih seru, lebih aman juga. Biasanya jika yang satu sudah melaju lebih jauh, dan teman di belakang dirasa kok tidak muncul muncul, pasti mereka akan menghentikan snowscooternya. Dan jika masih tidak nongol juga, mereka pun akan muter balik untuk mencari tau ada apa. Standard bermainnya memang sudah seperti itu. Karena sekalipun sudah dipersiapkan dengan matang, yang namanya mesin bisa saja mogok. Pun kemungkinan salah melihat jalur jalan. Karena areanya luas banget kan.


Bermain snowscooter harus menunggu salju benar benar padat dan agak tebal. Agar Snowscooter bisa berjalan mulus dan cepat, dan tidak merusak mesinnya juga. Sebagai hiburan di saat winter, tidak sedikit pebisnis yang menyewakan kendaraan ini. Jadi bagi yang tidak memiliki snowscooter, bisa tetap having fun. Beberapa wilayah pegunungan dijadikan tempat khusus bermain snowscooter. Dikelola secara profesional, lengkap dengan rambu rambu jalannya. Jalur mana yang boleh dilewati dan mana yang tidak boleh. Seperti gambar di atas.


Ketika matahari cerah, tidak sedikit yang menghentikan snowscooter untuk sekedar istirahat. Bahkan sampai rebahan di atas salju. Berjemur! Gue pertama ngelihat sampai terheran heran. Ternyata bukan cuma di pantai, di salju pun hayo aja selagi matahari bersinar oke. Kemungkin karena kawasan pegunungan, jadi matahari berasa dekat banget. Dan memang waktu itu sekitar pertengahan bulan April. Aroma musim semi sudah mulai berasa. Meskipun di atas gunung ketebalan saljunya masih ganas aja.

Selain untuk hiburan di atas, Snowcooter juga dipakai sebagai alat bantu transportasi sehari hari di saat winter. Misalnya dari rumah ke hutan ataupun sebaliknya. Karena di saat jalanan dilapisi salju tebal, mengendarai snowscooter menjadi pilihan yang tepat, karena kendaraan ini mampu berjalan di atas salju tebal dengan kecepatan yang tinggi. Bahkan di atas danau membeku sekalipun, lajunya tetap oke.
B. Memancing Ikan
Dulu suka bingung, kok dingin dingin pada betah memancing sih? Tapi memang begitulah kebiasaan orang di saat winter. Apalagi jika matahari bersinar sedikit centil, danau beku menjadi salah satu tujuan pelipur lara. Menurut gue, point utamanya sih bukan harus mendapatkan ikan, karena memancing di atas air yang membeku, tidaklah sama dengan memancing di air biasa, sensasinya beda. Kebayang kan memancing dan duduk di atas danau. Frozen lake!


Dan uniknya lagi, sambil memancing mereka menyalakan kayu bakar. Bahkan memanggang sosis. Meminum kopi dan ngemil. Gue juga baru tau setelah melihat dan merasakan sendiri sensasinya. Dan tentunya menjadi pengalaman baru buat gue. Walaupun gue belum paham banget dimana nikmatnya. Berasa excited aja ketika tau kalau gue duduk layaknya di atas tanah, bukan di atas danau. Yuhuii!

Danau yang bisa dijadikan tempat memancing haruslah danau yang tingkat ketebalan bekunya benar benar aman. Seperti danau yang kami kunjungi, bekuan esnya kurang lebih mencapai 2 meter. Dibutuhkan bor untuk membuat lubang kecil, agar tali pancing bisa masuk ke dalam danau. Dan satu hal, ketika selesai memancing, wajib membersihkan area danau dari benda benda yang membuat kotor.
C. Bermain Kick Sled (Spark Winter)
Kick Sled (Spark Winter) merupakan alat transportasi kayu yang masih dipakai di desa gue. Agar tidak mudah terjatuh atau terpeleset, kick sled dipakai ketika berjalan di atas salju atau es yang licin. Istilahnya ada benda yang dijadikan peganganlah ketika berjalan. Kick Sled bisa juga disebut sepedanya musim dingin. Tinggal mengayuh salah satu kaki, maka Kick Sled bisa meluncur cepat, tanpa harus bersusah payah berjalan di atas es yang licin. Bisa lihat video di bawah ini ya. Lumayan seru sih.
Cuma kalau belum terbiasa seperti gue, pertama make berasa tegang sendiri. Sampai sekarang pun masih sih. Takut ga bisa mengendalikan licinnya es. Yang ada malah terjungkal. Hahaha. Tapi pada prinsipnya asik banget kok kalau berhasil meluncur.
D. Membuat Snowman
Si manusia salju yang menjadi cerita klasik di saat winter. Iconic banget. Rasanya sayang aja gitu, di saat winter tidak membuat snowman. Dan tentunya dengan tangan sendiri. Membuat snowman gampang banget. Tinggal ambil sekepal salju, lalu gulung gulung di atas permukaan salju. Dalam hitungan detik akan berubah menjadi bulatan salju yang besar. Idealnya sih ketika membuat snowman, suhu harus di atas nol derajat. Karena di suhu yang tidak minus, biasanya salju memiliki kandungan air. Tidak terlalu kering dan ringan. Jadi bisa dibentuk. Berikut Video singkat ketika gue membuat snowman.
E. Bermain Ski
Selain Hockey, bermain Ski merupakan olahraga musim dingin terfavorite di Swedia. Sepakbola kalah pamor dengan kedua olahraga ini. Di saat winter banyak diselenggarakan pertandingan ski berskala nasional maupun internasional. Bahkan beberapa kawasan wisata justru ramainya malah di musim dingin, karena dipenuhi para penggila olahraga yang satu ini.







Gue lumayan suka mengunjungi wisata bermain ski. Bukan karena mahir bermain ski, melainkan karena pemandangan alamnya bagus bagus. Dan biasanya, tempat seperti ini selalu memiliki restoran di puncak gunung. Gue suka aja makan di restoran kaya gini. seru aja rasanya. Apalagi untuk bisa sampai ke atas, harus menggunakan cable car. Sedikit menegangkan. Berada di ketinggian dengan kaki menggantung. Dingin pula! Tapi percaya deh. Puas melihat landscapenya.
F. Menyalakan Lilin
Gue suka banget lilin. Menyalakan lilin di saat winter lumayan sering gue lakukan. Dan bukan hanya gue aja sih, menyalakan lilin di saat winter merupakan kegiatan yang wajar. Filosofinya sih sederhana saja. Winter itu gelap dan dingin. Lilin itu memberi cahaya dan kehangatan. Ketika melihat cahaya lilin, itu berasa tidak hanya menimbulkan perasaan hangat saja, tapi juga membuat suasana menjadi lebih relax. Di tempat gue, biasanya lilin dipasang di dalam, teras atau halaman rumah.
Jika sebuah rumah memasang lilin di sekitar halaman atau teras, biasanya mereka sedang kedatangan tamu/acara makan malam bersama. Dengan memasang lilin, setidaknya orang lain akan tahu dan mengerti, kalau si pemilik rumah sebaiknya jangan diganggu (bertamu tanpa janjian maksudnya).
Namun tidak selamanya menyalakan lilin di luar rumah diartikan sebagai tanda kalau si pemilik rumah sedang menunggu tamu. Melainkan bertujuan untuk sekedar memberi nuansa yang lebih indah di sekitar luar rumah. Biasanya lilin seperti ini digantung atau dibuat di meja teras dalam ukuran yang lumayan kecil.

G. Mengeluarkan Perlengkapan Winter
Perlengkapan winter maksudnya di sini seperti jaket, baniehat, long john, kaos kaki, slippers, syal, sarung tangan, boots, sampai celana panjang khusus outdoor. Ketika winter tiba, perlengkapan di atas gue keluarin dari dalam lemari. Untuk jaket gue gantung di gantungan, boots di rak sepatu, sedangkan kaos kaki, long john, baniehat, slippers, sarung tangan, gue keluarin sebagian. Gue masukin ke dalam satu box, sesuai kebutuhan gue aja.
Semua perlengkapan di atas gue taruh di ruangan dekat pintu utama (pintu keluar masuk rumah), dan semuanya disusun saling berdekatan. Jadi jika butuh tidak perlu lagi masuk ke kamar. Atau tidak ada istilah, kaos kaki gue mana, sarung tangan gue dimana? karena semua ditempatkan di ruangan yang sama. Sekalipun dalam kondisi buru buru, uda gampang.
Begitupun ketika pulang ke rumah, buka pintu dan langsung buka boots, jaket, hat, sarung tangan, dan letakin ke tempat masing masing tanpa harus nenteng jauh jauh ke ruangan lain. Tipikal rumah di Swedia sepertinya kebanyakan seperti ini. Gantungan jaket dan rak sepatu selalu berada di dekat pintu masuk rumah.
Semua perlengkapan di atas bisa dibilang pahlawan di saat winter. Karena tanpa mereka mungkin gue dan orang lain akan merasakan kedinginan yang luar biasa. Ga kebayang kalau sampai di suhu minus ga pakai jaket atau boots. Frozen tra la la. Namun perlengkapan ini jugalah yang kadang membuat bete, malas makenya. Rasanya ribet banget di badan. Berlapis lapis dan tiba tiba merasa bobot badan bertambah berat. Gerrrrr.

Suhu di saat winter tidak selamanya sama. Bisa berubah ubah. Tapi secara keseluruhan dinginnya tetap berasa. Keadaan ini juga berpengaruh terhadap perlengkapan winter yang digunakan. Biasanya jika suhu berada diantara 0 sampai dengan 5 derajat celcius, gue masih mengenakan jaket biasa. No sarung tangan. Ga pakai hat pun masih kuat. Apalagi long john no way…hahaha.

Berbeda ketika suhu di bawah nol alias minus, barulah gue memakai jaket hangat, kebanyakan terbuat dari bulu murni seperti bulu angsa. Pengalaman gue sih, jaket berbahan bulu angsa itu lumayan stabil ya. Artinya jaketnya bisa beradaptasi dengan suhu sekitar. Di -2 oke, di -24 bukan berarti jadi kurang hangat. Atau jika di -24 oke bukan berarti di -2 jadi kepanasan makenya. Uda gitu, di badan rasanya tidak terlalu berat. Ga berasa kaya robot makenya. So, meskipun wilayah Dalarna (terutama desa gue) lumayan kejam di saat winter, secara keseluruhan, jaket yang gue pakai selama musim dingin itu tidak ada yang terlalu heboh.
Kecuali kalau gue melakukan aktivitas lebih lama di luar rumah, seperti bermain snowscooter seharian ke gunung, barulah gue memakai jaket khusus. Gue cuma punya satu satunya jenis jaket begini. Terbuat dari bulu angsa juga, tapi dibuat lebih tebal lagi. Berasa kaya robot makenya. Bentuknya seperti gambar di bawah ini, jaket berwarna hijau.

Perlengkapan winter yang nempel di badan lumayan berlapis. Jadi wajar suka bikin bete. Kalau suhu ngedrop banget, biasanya untuk bagian badan atas, gue memakai sweeter berbahan wool. Kalau tidak terlalu dingin cukup sweeter tipis. Lalu bagian kaki dan paha memakai long john, dilapisi kaos kaki lagi. Kaos kaki juga bervariasi, bisa katun biasa dan bisa berbahan wool, tergantung suhu.
Kemudian barulah memakai jeans. Tapi sekiranya aktivitas di luar rumah lama banget, celana jeans sudah tidak layak dipakai lagi, karena lumayan menyerap dingin. Jadi sudah harus memakai celana khusus outdoor yang tidak menyerap dingin.
Lanjut memakai boots (dalamnya wajib berbulu). Trus jika diperlukan, gue tambahkan lagi alas kaki berbahan wool ke dalam boots. Biar makin hangat. Baru badan ditutup jaket. Biar lebih dasyat lagi, lilitkan syal dileher. Dan kepala di tutup hatbanie. Bisa bayangin kan rempongnya. Hahahaha.
Pertama datang ke Swedia, tepatnya ketika berada di Stockholm, waktu itu kalau tidak salah suhunya cuma 2 derajat celcius. Tapi gue udah minta ampun kedinginan. Sampai sampai penampilan gue heboh banget. Muka gue tutup syal, uda kaya ninja! Sampai supir taxi nanya suami, apakah gue baik baik saja atau sedang sakit. Dan begitu suami bilang gue kedinginan, sambil tertawa pak supir bilang 2 derajat celcius itu tidak ada apa apanya. Its nothing! Dan semakin ke sini, memang benarlah adanya. Boro boro dua decel, minus 32 aja sudah gue rasakan. *kepalkan lengan tangan*
H. Membakar Kayu Untuk Pemanas Ruangan
Kegiatan ini bisa dibilang rutin setiap hari gue lakukan di saat winter. Sebenarnya di musim panas pun gue tetap membakar kayu, tapi kuantitasnya hanya sekali 2 hari. Hanya untuk pemanas air. Itupun paling 1 keranjang doang. Berbeda di saat winter, kuantitas membakar kayu bisa melonjak menjadi tiga kali dalam sehari. Bahkan bisa 4 kali sehari kalau suhunya mencapai minus 24 lebih. Dan sekali membakar bisa habis 3 keranjang.


Rumah gue membutuhkan kurang lebih 30 kubik kayu pertahunnya. Memenuhi satu gudang setinggi 3 meter berukuran 3×5 meter. Salah satu teman di blog, Deny, sempat bertanya, bagaimana keseimbangan pertumbuhan kayu di hutan dengan jumlah pemakaian kayu bakar? Apakah persediaan kayunya tetap cukup, mengingat rata rata warga di desa gue, menghabiskan kayu bakar dalam jumlah yang lumayan banyak setiap tahunnya.
Jawabannya adalah sangat sangat cukup. Jangankan untuk kayu bakar, dijual ke company pun bisa. Menjadi income warga desa. Karena bisnis utama di desa gue ya jual beli kayu. Walaupun kuantitas jual belinya tidak sering ya. Sebagai contoh, rumah gue menghabiskan 30 kubik kayu pertahun, sementara properti hutan per keluarga bisa mencapai 25-30 ribu kubik. Dan setiap tahunnya, kayu akan mengalami pertumbuhan kurang lebih sebanyak 500 kubik. Jika harus dibandingkan dengan luas dan perkembangan pertumbuhan satuan kubik kayu setiap tahunnya, pemakaian kayu bakar bisa dibilang nothing. Karena pemakaian kayu tidak dilihat dari jumlah pohonnya, melainkan per satuan kubik kayunya (nulisnya sok mahir banget tentang dunia perkayuan, padahal pak suami yang jelasin dan gue cuma ngetik doang…hahhaha)
I. Membersihkan Salju
Ini kegiatan yang wajib dilakukan di saat winter. Membersihkan salju. Kalau tidak ya alamat terkurung di dalam rumah. Ga semuanya sih dibersihkan, hanya titik lokasi sekitar halaman yang biasa dilewati saja. Misalnya jalanan di depan teras menuju mobil, gudang dan jalur keluar masuk mobil. Jadi tanah yang tidak dilewati ga perlu dibersihkan. Ga masalah mau setinggi apapun. Toh ga dilewati juga. Dan yang pasti, nantinya tumpukan salju akan mencair dengan sendirinya.

Jika salju turun, bukan lantas harus dibersihkan. Selama masih tipis (ketebalannya belum menggangu) dan aman dilewati, ya tidak perlu dibersihkan. Apalagi jika suhu tidak terlalu rendah, kemungkinan salju akan cepat mencair. Untuk membersihkan salju biasanya suami menggunakan traktor. Lebih cepat dan lebih rapi hasilnya. Alat sodok manual hanya dipakai di area kecil, seperti depan teras. Sedangkan untuk jalanan umum di sekitar desa, petugas pemerintah daerah sudah siap untuk itu. Begitu salju turun, mereka tau kapan akan datang. Jadi jalanan tetap aman bisa dilewati.
J. Memberi Makan Burung Liar
Ketika winter, pohon pohon sebagian besar tidak memiliki daun. Ga ada yang namanya buah, bunga, biji bijian atau apalah yang bisa dimakan burung. Meskipun ada yang bisa mereka makan, mungkin sangat sangat terbatas. Hal inilah yang membuat beberapa warga di desa gue punya kebiasaan memberi makan burung liar.
Tempat makanan burung digantung di pohon atau jendela luar rumah. Lumayan sih, kalau gue duduk di meja dapur, suka aja melihat burung burung liar terbang, hinggap dan makan. Rasanya damai banget bisa melihat burung burung ini sangat jelas dari kaca jendela. Kalau dulu di Jakarta, boro boro melihat burung, suaranya aja kaga pernah gue dengar. Makanya bisa melihat dengan jelas seperti ini rasanya nikmat banget. Gpplah harus mengeluarkan budget khusus perbulan untuk mereka. Mereka senang, gue pun senang.
Satu hal yang sampai sekarang belum terealisasi, gue pengen merasakan Dogsledding. Seru kayanya ya. Walaupun sedikit takut lihat muka anjingnya. Hahaha. Kurang lebih gitu deh kegiatan kegiatan di saat winter. Mudah mudahan bacanya ga ngebosenin ya.
Kalau pengen melihat gue bermain snowscooter bisa klik di https://youtu.be/MfSlPxgmfx4
See you in my next story.
Salam dari Mora,
Dalarna, Swedia.
“Semua foto di dalam tulisan ini merupakan dokumentasi ajheris.com. Dilarang menggunakan tanpa seijin dari penulis”
kasih makan burung tuh lucu hehehe
LikeLike
Iya lucu banget ya. Gemesin
LikeLike
Hahaha thanks Helena di sini dijelasin lebih jelas yg jadi pertanyaanku. Soalnya masih abu2 ngebayanginnya tentang pertumbuhan kayu dan kebutuhannya. Btw, baru bulan depan kan mulai winter ya.
Aku tuh suka ngasih tahu suami kalo kamu bilang di grup suhu ditempatmu mulai minus berapa. Trus suami bilang “untung ya kamu tinggal di Den Haag, suhu sampai minus banyak gitu hidungmu bisa berdarah terus tiap hari trus ujung2nya minta pulang ke Indonesia” haha. Aku ada sinusitis, kalau dingin berlebihan suka berdarah. Aku juga suka bakar lilin. Terutama lilin beraroma vanila. Tiap hari malahan, wanginyaaa bikin hati senang.
LikeLike
Hahhaa.. maksudmu winter bulan depan dimana? Di Den hag? Kok lama bgt baru winter bulan depan Den. Aku awal november uda masuk winter. Bahkan kadang oktober pernah turun salju. Wah gimana kamu kalau merasakan minus 32 ya Den, aku berharap jangan sampai ngedrop kaya gini deh tahun ini. Tahun lalu sempat sampai 3 harian minus 30 lebih di tempat aku. Dan tosss kita, suka lilin. Aku juga hampir tiap hari masang lilin kalau winter
LikeLike
Maksudku official winter kan baru 21 December. Kalau cuaca sih memang sejak awal autumn sudah berasa winter. Minggu lalu di Den Haag ada salju tapi tipis. Suhu kalau pagi sejak November ini sudah minus.
LikeLike
Yang tgl 21 itu malam polar. Hari tergelap layaknya midsummer di musim panas. Tapi sebenarnya sekarang uda jelas winter sih. Apalagi di tempat aku . Nanya suami juga tadi.
LikeLike
Ngasih makan burung kayaknya seru ya mba helen…
Udah gitu rumah burungnya unyu banget ya 🙂
LikeLike
Iya Gustina, dan burung2 ini memggemaskan sekalilah. Pengen gue bawa masuk ke rumah kalao bisa. Hahaha
LikeLiked by 1 person
Disana ada gak sih yg pelihara burung spt diindonesia ka helena? Penasaran banget..trs gak bisa bayangin dinginnya tuh..dan satu lagi rumah” disana jd gak ada yg pasang AC dong ya?hehehehe
LikeLike
Ada sih tapi jarang banget. Ada kok ac. Bisa mendinginkan dan memanaskan ruangan juga.
LikeLiked by 1 person
Mbak,,, seru banget bacain ceritamu disana.. Ga kebayang kalo dateng ke negeri tropis. Gerah banget kalik ya mbak. Secara fighter bener ngadepin suhu dibawah 0 😅
Oh ya mbak mo tanya, kalo nyetok kayu itu siapa yg ngerjain? Dan kalo nyetok brp hari/minggu sekali?
LikeLike
Pagi Tiwi (gpp ya gue panggil Tiwi haha), sepertiny berasa panas lah kalau jalan ke tropis. Secara summer aja suhu 25 rasanya uda berasa gerah kadang2.
Untuk kayu dikerjai sendiri semua. Ga kaya di Indonesia dikit dikit tinggal bayar jasa. Di sini kan mahalllllll. Dan satu lagi, nyiapin kayu itu malah py keasikan sendiri buat mereka. Tetannga saya punya anak profesi dokter di Stockholm. Belain pulang ke desa untuk ngerjai kayu ini. Katanya mengasyikkan hahahah. Cuma motongnya uda serba mesin, masukin ke gudang juga pake mesin. Ga potong pake kapak lagi. Bisa gempor. Sekali nyetok ya untuk satu tahun. Dikerjai pas musim semi agar bisa kering di musim panas. Kalau dikerjai tiap hari ga mungkin. Sekali nyetok tergantung kebutuhan keluarga dan besar rumah. Kalau rumah saya satu gudang penuh isinya
LikeLike