Di Swedia ada satu roti yang tidak bisa dibeli setiap saat. Dengan kata lain munculnya hanya di bulan bulan tertentu. Akibatnya kehadiran roti ini pun lumayan ditungu tunggu. Roti apa sih? roti Semla namanya. Semla sendiri berasal dari sebuah kata latin, Similia, yang artinya tepung dengan kualitas terbaik (wikipedia).
Roti Semla ada bukan tanpa sebuah cerita. Setiap tahunnya pada penanggalan kalender Swedia selalu tertera tanggal yang memperingati tradisi Fettisdag. Tradisi yang konon sudah dikenal sejak tahun 1594.
Fettisdag berasal dari kata Fet yang artinya Lemak dan Tisdag yang berarti Selasa (Fat Tuesday). Tradisi Fettisdag ini dikenal juga dengan sebutan Fettisdagbullar (Fat Tuesday Buns).
Long time ago niat orang untuk menjalankan ibadah puasa pra Paskah sangatlah besar. Mereka berusaha membersihkan diri dari hal hal yang dianggap kurang baik. Termasuklah menghindari makanan berlemak dan berkalori, serta tidak meminum minuman beralkohol.
Itulah sebabnya dihari terakhir sebelum mereka menjalankan ibadah pra paskah dan puasa, mereka ingin menyantap roti sepuas puasnya. Pesta menyantap roti inilah yang akhirnya dikenal dengan sebutan Fettisdag (Fat Tuesday). Mereka berniat membuat roti dari tepung pilihan yang menjadi akar mula kemunculan roti Semla. Selepas Fat Tuesday, esok harinya mereka pun mulai menjalakan ibadah pra Paskah yang dikenal dengan sebutan Askonsdag (Rabu Abu).
Konon dahulu Semla hanya disantap tepat di hari Fettisdag. Tidak lebih. Sampai akhirnya jaman mulai mengenal toko roti dan tradisi pun mulai bergeser. After perayaan Fettisdag, penjualan Semla tetap dilakukan di setiap hari Selasa selama pra Paskah.
Dan puncak dari pergeseran nilai tersebut dapat dilihat di jaman modern sekarang. Jauh hari sebelum Fettisdag tiba, tepatnya setelah perayaan natal, Semla sudah bisa dibeli di toko toko bakery. Bahkan kadang sebelum natal sudah ada yang nekat menjual roti berpenampilan cantik ini. Dan dasyatnya lagi Semla tidak dijual di hari Selasa saja, tapi di “setiap hari” selama Pra Paskah. Bisa dimaklumi mengingat peminat roti Semla yang lumayan banyak. Dan pastinya juga menjadi ajang bisnis yang mampu memberi benefit besar.
Jika ratusan tahun silam Semla dibuat dan disantap untuk melengkapi tradisi Fettisdag, maka di jaman sekarang sudah jauh berbeda. Semla bisa disantap oleh siapa saja tanpa harus berkiblat pada sejarah dan latarbelakang tradisi Fettisdag itu sendiri.
So, seperti apa rasa roti Semla ini?
Roti Semla mengandung 3 hal penting yang terdiri dari :
- Buns atau roti
- Mandelmassa atau pasta almond di bagian dalamnya
- Grädde atau whippy cream yang menjadi ciri khas penampilan roti ini.
Well, menurut gue rasanya manis. Permukaan kulit roti sedikit kering tapi lembut di bagian dalam. Dan menjadi spesial, karena ada sentuhan aroma rempah kardemumma atau cardamom atau bubuk kapulaga di dalam rotinya. Bentuknya?

Roti Semla memiliki bentuk dan penampilan yang sangat mudah dikenali. Terbagi dua, berisi pasta almond berikut whipped cream di bagian atasnya yang tentu saja membuat penampilan Semla menjadi tambah menarik.
Dan untuk menarik perhatian lebih dari para pelanggan, pemilik toko roti/bakery pun berlomba lomba membuat varian bentuk Semla. Ada yang berbentuk cake, kemudian diberi nama Semla Cake. Ada juga yang memberi lapisan marzipan dan dinamai Princes Semla. Kreatif sekali. Lebih jelasnya bisa lihat di gambar.




Jika mengikuti tradisi lama, roti Semla biasanya disantap dengan susu hangat. Bagi beberapa kalangan rasanya lebih nikmat jika disantap dengan susu hangat. Tapi tanpa susu pun tidak jadi masalah.

Jika berkunjung ke Swedia tepatnya di saat musim dingin, jangan heran jika menemukan roti Semla ada hampir di setiap etalase toko roti/bakery dan supermarket di Swedia. So, kenapa tidak mencobanya?
Happy Fat Tuesday, 28 Pebruari 2017
Salam dari Mora,
Dalarna Swedia.
“Semua photo di dalam tulisan ini merupakan dokumentasi pribadi ajheris.com”
Rotinya sekilas bentuk sederhana ya mbak, tapi keknya nyam nyam banget lah.#ngiler#yummy ada resepnya nggak mbak?#ngelunjak
LikeLike
krimi bgt rotinya mba. resep ga ada ini semua yang di foto modal beli hahahaha
LikeLike
Kayaknya gak bakalan kenyang mbak klo nggak disantap bareng susu he he he….. Kecil bingits ukurannya bagi saya.
LikeLike
Itu aslinya gede rotinya. banget pun. apalagi krimi bgt. kenyanglah 😊😊
LikeLiked by 1 person
Wadaw, keliatan nya enak banget
LikeLike
Kalau saya sih kurang cocok karena whipy creamnya itu banyak bgt 😁
LikeLike
Dulu waktu praktek di RS di Swedia aku dibuatin sama pembimbing..enak sih..cuma nggak tega makan semua 😀 creamnya itu loh…bikin aku kenyang… 🙂
LikeLike
Betul. Krimi kali ya. Aku juga kurang cocok dengan krimnya. Suka ama aroma rempahnya dan bentuknya itu lucu.
LikeLike
Alloooo ka helena,aku baru buka blog lagi neh gak tau knp tiba2 ilang itu app gmail dan wpnya,btw baru minggu kemarin juga kepikiran mau bikin semla tapi masih blm ktemu cari pasta almondnya karena bingung itu pasta yg spt essence atau bubuk,hehehehe…
LikeLike
alo dear. ihhh kangen aku ama komenmu hahaha. pantas ga pernah nongol. skrg gimana? uda ga ada masalah kan aplikasinya? aku lom pernah buat semla. beli terus. disini pastanya bisa beli siap jadi. tapi ada resep juga. tar aku liat bukunya ya
LikeLike
Iya ka aku kangen juga sama dirimu,semoga sehat2 ya ka..aku mau mandi dulu neh baru pulang kerja 😘😘
LikeLike
happy fettisdag kak… kangen tulisan kakak sekalian kangen kakak lena juga 😦
LikeLike
Makasih dek. Sibuk sekolahkah? iya aku ga bisa rutin nulis sekarang karena sekolah juga
LikeLike
iya kak udah sekolah bnyk pr.. trs siangnya lanjut praktik smacam intersip gitu di suruh sama arbetsförmedlingen, kakak sehat2 ya d sana.. aku kan tetap baca tulisan kk d wktu luang ku.. salam rindu bwt kakak lena ku 🙂
LikeLike