Ketika Rindu Sang Surya

Hidup di negeri Skandinavia, apalagi seperti desa gue yang letaknya mendekati bagian pertengahan Swedia, yang namanya salju dan suhu ngedrop sudah menjadi santapan sehari hari dikala musim dingin. Datangnya cepat, habisnya lamaaaaaa.

Negara lain masih roman romanan dengan daun maple, desa gue uda kedatangan salju. Ketiban yang lain sudah berhahahihi dengan spring, tempat gue masih aja memutih ceria.

Makanya tak ayal, kalau berbicara musim panas, otak gue uda bayangin matahari nempel di atas kepala terus. Dulu aja, kalau ngelihat bulek bejemur di pantai suka mikir, ngapai ya manggangin kulit panas panas. Sekarang baru benar benar taulah, merindukan matahari itu kaya apa rasanya.

IMG_4848

Musim Panas, Yaiiiiii!

Musim yang paling sempurna. Namanya saja sudah musim panas, tentu suhu udara di musim ini pun relatif lebih panas. Summer adalah musim yang mencukupkan kebutuhan sinar sang surya dibanding musim yang lain. Meskipun tidak sesempurna di wilayah tropis.

Bagi gue pribadi, summer artinya lebih bebas. Lebih bebas beraktifitas di luar rumah dalam kurun waktu yang relatif lama. Bebas keluar modal sendal jepit, kaos oblong, celana pendek, tank top bahkan nyeker pun bisa. Rasanya tubuh gue jauh lebih ringan dibawa melangkah. Tidak banyak printilan tebal yang nyangkut di badan. Meskipun di saat tertentu, kadang kadang gue masih mengenakan jaket. Jaket tipis tepatnya.

IMG_4801.JPG

IMG_4768

Summer juga merupakan musim yang bagi kebanyakan orang, digunakan sebagai ajang untuk berlibur. Cuti kerja sampai bulanan. Bahkan perusahaan pun lumayan banyak yang tidak aktif untuk beberapa minggu. Termasuk kantor suami.

Jelas saja, setelah kurang lebih enam bulan merasakan suhu dingin, minim sinar mentari, saatnya menikmati alam yang terang bahkan sampai malam menjelangMeskipun berlibur di saat summer ada ga enaknya. Manusianya buanyakkk banget. 

IMG_4850.jpg

Biasanya, Summer House menjadi salah satu pilihan tempat berlibur sebagian warga Swedia di musim panas. Selain itu, mobil Caravan juga semakin sering terlihat di musim ini. Seperti di jalanan, kawasan Camping bahkan sampai di tengah hutan. Tak sedikit tempat yang menyewakan lahan, khusus untuk Caravan.

IMG_4800.JPG
Kawasan Camp khusus caravan

Di saat summer, pemandangan alam bisa dibilang sempurna. Semua tumbuhan sudah mekar di musim ini. Beraneka rupa dan warna.  Tumbuh secara bergantian. Namun ada sisi jeleknya juga. Di musim panas, pertumbuhan tanaman sangat aktif. Jadi yang namanya rumput cepat banget meninggi. Harus sering di potong dengan mesin. Belum lagi yang namanya lebah bunga, nyamuk dan lalat lumayan sering muncul. Menimbulkan suara suara yang ga enak di telinga.

Cuma kalau melihat bunga bunga liar yang silih berganti bermunculan, baik itu di pinggir jalan, hutan, halaman atau lapangan luas, sukak! lihat aja foto di bawah, semuanya bunga liar. 

IMG_4790.JPG
Bunga liar Rallaros cakep banget ya

IMG_4783.JPG
Bunga liar Dandeloin

IMG_4764
Rumput liar

IMG_4804
Bunga liar Lupiner tumbuh dimana mana

IMG_4761
Rumput liar dengan bunga putihnya. Ada dimana mana

Ngegrill di halaman rumah, duduk bersama di kursi halaman, makan di luar, memasang payung, menjadi kegiatan yang wajib di saat musim panas. 

Di desa tempat gue tinggal, biasanya beberapa warga menikmati danau di sekitar desa, dengan menggunakan boat kecil sambil memancing. Jadi tidak heran, boat boat yang biasanya di saat winter bersandar di tepi danau, mulai dipakai di saat summer. 

IMG_4779.jpg
Ngegrill

IMG_4781.jpg
Ini yang gue rindu. Makan, ngerujak dan meneguk lemon tea dingin di halaman rumah. 

Ada satu kawasan yang tidak jauh dari desa gue tinggal, yang biasa dipakai sebagai tempat berenang. Layaknya sebuah pantai. Padahal bukan pantai sih.

Cuma kawasan ini memiliki hamparan pasir layaknya bibir pantai gitu. Jadi lumayan enak buat lenje lenje di atas pasir. Yang begini aja pun uda senang mereka. Hahahaha.

IMG_4760.JPG
Memancing di danau dengan menggunakan boat

IMG_4832.jpg
Danau di seberang desa. Tepinya mirip pantai, ada pasirnya. Kalau summer biasanya kami suka ke sini. Penting bisa santai kayak di pantai Bali…. hahaha

IMG_4795.JPG
Ya anggap saja di kuta…daripada benjol

IMG_4796.JPG
Gayaknya uda kayak di pantai beneran
Hal lain yang gue suka di saat summer adalah berkebun. Mulai dari nanam bunga dan sayuran. Hobby baru gue sejak stay di Swedia. Di musim panas, rata rata warga pada suka berkebun. Gue paling suka melihat buah apel bergantungan di pohonnya. Sudah lama pengen nanam apel. Cuma suami gue kurang antusias karena pertumbuhan apel di desa gue kurang bagus.

Apalagi ya….hmmmmm…..kawanan ternak! Pas lihat sapi, domba dan kuda lagi makan rumput gitu. Sukak! *Langsung nyanyi Desaku yang Kucinta.

Siapa yang hobby olahraga? Kalau gue angot angotan. Kadang rajin kadang malas. Apalagi pas winter (baca winter ala desa gue). Tapi kalau summer, gue lumayan rajin.  Hutan menjadi tempat yang wajib kami (gue dan suami) lewati jika berolahraga di musim panas. Berjalan kaki sambil berlari santai, atau juga bersepeda (walaupun naik sepedanya masih kagok gitu…hahaha). Enak banget loh. Lari di tengah alam yang udaranya bersih. Hening. Cuma ada barisan pinus dan danau. Gue cuma bisa mendengar langkah kaki dan napas gue, serta suara burung. Ahhh damailah.

IMG_4799

IMG_4787
Kegitan rutin setiap tahun. Beli bunga tahunan buat ditanam
IMG_4756.JPG
Menanam bunga

Dulu kalau nonton film, kan suka ada tuh adegan olahraga lari sendirian di hutan sepi. Kadang suka mikir, apa iya olahraga harus di tempat sepi kaya gitu? Apalagi kalau filmnya film murder. Yang ada suka mikir, ahhh dasar film, suka cari lokasi yang sengaja dibuat seram. 

Ehhhh, ternyata kehidupan kaya gitu benaran ada. Gue sudah mengalami sendiri. Hutan memang menjadi salah satu tempat favorite bulek kalau berolahraga. 

IMG_4809.JPG
Kalau summer biasanya gue dan suami suka jalan di sekitar hutan ini. Ada danau di sebelahnya. Favorite gue banget tempat ini. Sampai sampai banyakan berhenti buat foto foto daripada olahraganya. Hahaha

Memetik buah blueberry di hutan, juga merupakan salah satu kegiatan rutin gue dan suami di saat summer. Blueberry organik yang tumbuh liar dan banyak banget di sepanjang hutan. Gue bisa sepuasnya memetik blueberry di musim ini. Ga perlu beli mahal mahal. 

Menjalankan hobby photography di saat musim panas paling enak. Kenyang natural light. Hasil photo lebih maksimal. Mana objek photo juga lebih beraneka. Mulai dari landscape hingga bunga bunga. Dimana mana cetar menghijau. Ahhhh, pokoknya summer aku padamulah!

IMG_4806
Sapi. Binatang yang gue suka. Hanya di saat summer gue puas liatin mereka. 

IMG_4770
Warna hijau rumput di musim panas selalu membuat hati sejuk
IMG_4854.jpg
Domba
IMG_4762.JPG
Desa yang asri

IMG_4805
Paan seh foto foto akoh!

See you in my next story.

Salam dari Mora,

Dalarna, Swedia. 

“Semua foto di dalam tulisan ini adalah dokumentasi pribadi ajheris.com”

Yok, Mengintip Summer House di Swedia!

Summer!

Musim yang bisa dibilang paling sempurna dari berbagai musim yang ada. Musim yang tidak membatasi aktivitas jika berlama lama di luar rumah. Musim yang identik dengan liburan, kumpul keluarga, berjemur di luar, baik itu di halaman rumah maupun di taman kota.

IMG_3254.JPG
Kece banget ya wooden housenya

IMG_3357.JPG

Liburan summer seperti apa yang disukai warga Swedia? Relatif banyak sih. Dan salah satunya adalah dengan mengunjungi Summer House.

Mengunjungi Summer House merupakan salah satu alternatif berlibur di Swedia. Jadi tidak melulu harus ke luar negeri. Bila mendengar Summer House, apa yang ada di pikiran kalian? yes….dari dua kata itu saja bisa dipastikan jika pengertiannya adalah Rumah Musim Panas.

Ketika musim panas tiba, Summer House menjadi tempat berlibur keluarga yang lumayan menyenangkan. Rumah yang kebanyakan dihuni di saat musim panas saja. Bukan rumah hunian sehari hari. Meskipun demikian kalau cuaca lagi bagus bagusnya kadang ada saja yang tidak sabar mengisi liburan musim semi dengan mengunjungi summer house.

IMG_3345.JPG
Summer House di tengah hutan.
img_3344
Summer House di tengah hutan, di pinggir danau. Menyendiri.

Summer House sebagian besar terdapat di daerah pedesaan yang dekat dengan alam atau nature. Atau bisa juga di daerah yang tidak terlalu ramai. Lumayan banyak penduduk kota besar di Swedia, yang memiliki Summer House sebagai aset pribadi. Ada yang sengaja dibangun dan ada juga yang diperoleh dari  warisan turun temurun.

Summer House pada umumnya terbuat dari bahan kayu. Ukurannya pun bervariasi. Mulai ukuran kecil hingga lumayan besar.

Perlengkapan peralatan rumah tangga juga cenderung lebih sederhana. Tidak seperti perlengkapan di rumah hunian sehari hari yang jumlahnya jauh lebih banyak dan lebih komplit. Wajar saja karena Summer House tidak setiap saat ditempati.

Summer House yang memiliki ukuran relatif besar awalnya merupakan rumah tinggal yang ditempati sehari hari. Kemudian diwariskan kepada ahli waris. Misalnya dari orang tua ke anak. Berhubung ahli waris sudah memiliki rumah hunian sendiri maka rumah seperti ini akhirnya dijadikan sebagai Summer House.

img_3352
Summer House biasanya selalu memiliki guest house kecil seperti ini. Seperti rumah liliput. Di dalamnya lengkap ada tempat tidur dan meja kursi kecil.
img_3353
Guest House yang lebih modern. Ihhh…imut ya. Tapi biasanya, tempat seperti ini pun digunakan sebagai rumah bermain anak anak.

Bahkan Summer House yang diperoleh secara turun temurun dari beberapa generasi pun ada. Yang dari awal sudah diperuntukkan sebagai hunian Summer House. Summer House type seperti ini lumayan banyak terdapat di desa kecil termasuk  di desa tempat gue tinggal.

img_3342
Rangan di dalam Summer House. Vintage sekali. Mirip rumah di film film ya.

Rata rata bentuk dan ukurannya sangat sederhana dan lumayan kecil. Bergaya klasik/vintage. Dinding rumah terbuat dari kayu balok tanpa dipolesi cat warna. Peralatan di dalamnya juga masih terbilang sangat antik. Dan satu lagi, biasanya tidak ada listrik, air ledeng bahkan toilet pun masih berada di luar rumah dengan sistem no septic tank dan no saluran air! *garuk kepala*

Lokasinya juga hampir sebagian besar berada diantara hutan pinus dan pinggir danau. Berdiri sendiri tanpa ada rumah lain di sekitar. Seperti terisolasi. Konon Summer House seperti ini lumayan banyak digemari dan dianggap ideal oleh beberapa kalangan di Swedia termasuk suami gue. Semakin sepi dan jadul semakin nikmat. Jauh dari kebisingan dan modernisasi.

img_3346
Summer House milik tetangga. Ada Rumah Saunanya. Sehabis sauna biasanya mereka buru buru lari ke danau. Dan itu Naked! Huaaaaaaaa…

IMG_3360.JPG

Hal hal yang dianggap merepotkan dan kurang praktis seperti mengangkat air dari danau, menggunakan lilin sebagai pengganti listrik, bagi mereka justru memiliki sensasi beda.

Berasa hidup di jaman ratusan tahun silam. Kehidupan jaman bahela yang berseberangan dengan hal hal praktis. Namun justru di situlah kenikmatannya. Eng ing eng bangetlah. Hahaha

Tetapi banyak juga Summer House yang sudah dilengkapi listrik dan air. Biasanya Summer House seperti ini berada di lingkungan pedesaan yang sudah banyak dihuni warga. Bukan menyendiri di tengah hutan lagi.

IMG_3358.JPG
Summer House seperti ini sengaja dibangun di lingkungan pedesaan.
IMG_3328 (1).JPG
Isss…heaven banget ya.

Keluarga raja Swedia pun memiliki Summer House di sebuah pulau bernama Öland. Summer House berbentuk kastil. Namun tidak jauh dari bangunan kastil sengaja ditempatkan sebuah rumah kayu antik yang konon katanya dipakai raja dan ratu sebagai tempat bersantai. Jadi yang namanya kehidupan tempoe doloe memang lumayan digemari di Swedia. Tak terkecuali keluarga rajanya.

Dan tidak heran juga jika masih banyak Summer House yang sengaja dibangun di jaman sekarang masih berkiblat pada model bangunan tempo dulu.

IMG_3333.JPG
Summer House di desa gue.
img_3361
Summer House di desa tetangga

Yang gue dengar sih saat ini pemerintah Swedia sudah melarang pembangunan rumah termasuk Summer House yang jaraknya hanya beberapa meter dari danau. Larangan ini dibuat dengan tujuan agar orang orang yang ingin menikmati alam di sekitar danau seperti memancing dan berenang, bisa lebih nyaman tanpa harus terganggu dengan rumah rumah yang terlalu dekat dengan tempat mereka menikmati alam sekitar. Semacam privacy lah.

IMG_3359.JPG
Selalu dekat nature
img_3432
Summer House antik

Jadi jangan kaget jika sebuah Summer House tempo dulu yang lokasinya benar benar di tengah hutan atau di pinggir danau menjadi incaran orang orang yang menggilai kehidupan sepi dan dan tidak bising. Bahkan oleh suara mobil di jalan raya sekalipun. Ada benarnya juga. Gue sendiri menyukai ketenangan seperti ini. Alam yang segar. Sampai sampai kicauan burung pun terdengar dekat banget ke telinga. Sangkin heningnya. Ekolife banget.

Belum lagi menikmati sinar mentari sambil ngegrill. Mencium aroma asap dari daging bakar diantara sepinya hutan dan tenangnya air danau. Yuhuii bangetlah. Paling yang belum bisa gue maklumi minimnya fasilitas air ledeng dan toilet tadi. Mental gue masih mental tempe. Terbiasa dengan yang gampang dan tidak mau ribet.

Jadi sampai saat ini meskipun gue dan suami tinggal di sebuah desa kecil, kami dan beberapa warga di sekitar desa tetap memiliki Summer House. Lokasinya pun tidak terlalu jauh dari tempat tinggal sehari hari.

IMG_3337.JPG
Sebuah Summer House, dengan view danau di sekitarnya. Seperti foto di bawah.

Lantas mengapa harus memiliki Summer House yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat tinggal sehari hari? Bukankah di rumah sendiri sudah tenang, jauh dari kebisingan dan dekat dengan alam?

Jawabannya simpel saja. Rumah yang ditempati sehari hari, aura dan feelnya berbeda dengan rumah yang hanya digunakan di saat tertentu saja. Apalagi rata rata Summer House di tempat gue memang cenderung menyendiri dan tidak ada tetangga. Lebih tenang. Dan seperti yang gue bilang di atas dengan segala keterbatasan yang ada, sensasi yang mereka rasakan tentu berbeda.

fullsizerender-32
Bagi mereka heaven banget ini.

Konon warga Jerman dan Belanda merupakan turis tetap yang lumayan banyak mengunjungi tempat-tempat sepi di sekitar hutan Dalarna seperti di desa gue. Biasanya mereka datang dengan mobil caravan. Dan memilih bermalam di tengah hutan.

Gue pernah memergoki turis dari negara Belanda tengah asik di sekitar area hutan. Duduk santai sambil membaca. Gue sempat nanya  kenikmatan seperti apa yang didapat ketika berada di tengah hutan seperti ini. Dia bilang sepi itu liburan yang paling nikmat. Tak ada bandingannya.

fullsizerender-33
Summer House di saat winter
IMG_3327.JPG
Summer House di saat winter
img_3427
Menikmati perapian di Summer House
fullsizerender-32
Rumahnya mirip foto di kalender

Kadang kadang Summer House bisa juga dikunjungi di saat autumn, menjelang winter atau di saat salju tidak terlalu tebal. Untuk sekedar membuat perapian agar suhu di dalam ruangan Summer House tidak terlalu dingin. Hal ini baik untuk menjaga bangunan agar tetap awet.

Di musim seperti ini pun suasana Summer House lumayan menyenangkan. Duduk di depan perapian, menyalakan lilin sambil melihat putihnya salju dari jendela, serasa dalam cerita dongeng. Atau ketika daun daun memenuhi halaman Summer House di saat Autum rasanya romantis banget. Namun kegiatan maintenance seperti ini hanya dilakukan sekali kali dan itu pun tidak terlalu lama.

Berikut beberapa model Summer House yang tak jauh dari desa tempat gue tinggal.  Dan hampir semuanya berada di sekitar hutan dan danau.

IMG_3363.JPG

fullsizerender-34

img_3349

img_3336

Summer House di dalam tulisan ini hanyalah sebagian kecil dari banyaknya Summer House yang ada di berbagai wilayah Swedia. Tentu saja bentuk dan designnya tidaklah melulu sama persis. Foto foto di dalam tulisan ini sebagian besar merupakan Summer House yang berada tidak jauh dari tempat tinggal gue

“Semua foto di dalam tulisan ini merupakan dokumentasi pribadi ajheris.com