Hanimun ke London

Judulnya lebay ya. Kesannya sok banget. Sebenarnya ini cerita basi. Cuma sejak pindah platform, pelan pelan gue mau pindahin tulisan dari rumah lama ke blog ini. Gue pengen semuanya ngumpul jadi satu. Dan tentunya dengan beberapa revisi. Ngepangkas beberapa kalimat dan gambar gambar yang ga penting juga.

LONDON..!

Siapa sih yang ga kenal kota ini? Semasa gue kecil, London merupakan kota Eropa terhits yang sering banget muncul di tipi. Terutama berita sensasi dari  keluarga istananya yang membahana.

Gue dan suami berangkat ke London tanggal 4 Oktober 2014. Lagi musim gugur waktu itu. Penerbangan dari Arlanda Stockholm ke bandara Gatwick kurang lebih 2 jam 15 menit. Begitu tiba di bandara, pertama langsung feeling excited dengan lukisan besar dari wajah queen Elisabeth II yang seolah bilang “Welcome to London”

Di situ gue baru nyadar, ulala……gue ada di London. Senaaaaang!

IMG_0274.JPG
Bandara Gatwick

Dari bandara kami langsung order taxi menuju hotel Hilton di Tooley Sreet, Tower Bridge. Sekilas tentang taxi di London, harganya relatif mahal (hampir sama dengan harga taxi di Stockholm). Dengan perjalanan kurang lebih satu setengah jam, waktu itu kami dikenai harga kurang lebih dua juta enamratus ribu rupiah. Dan seketika pun langsung merindukan taxi bluebird idola gue.

IMG_0392.JPG

Sesampainya di hotel, kami langsung check in. Lokasi hotel sangat strategis dan di sekitarnya banyak restoran, bar, pub, shopping center, dan pastinya dekat banget ke Tower Bridge. Namanya sok nginep di kawasan Tooley Street ya, bayar segambreng per malam pun bukan berarti fasilitasnya cihuuy. Lobby hotel sempit, wifi cuma di area lobby dan harus bayar 400 ribu rupiah permalam untuk tambahan wifi di dalam kamar.

IMG_0275.JPG
Cafe Bar Hilton Hotel

Jika London disebut sebagai kota metropolitan dunia, emang bener sih. Kesibukannya sudah terlihat sejak kami memasuki pusat kotanya. Selalu ramai dengan aktifitas warga  maupun wisatawan.

Lalu lintas kendaraan juga lumayan ramai. Sekalipun berpredikat kota metropolitan, London tetap mempertahankan peninggalan sejarah dan budaya yang akhirnya menjadi iconic terkenal dunia. Sebut saja seperti bus tingkat berwarna merah yang setiap saat wara wiri di jalan, hingga Redbox telepon umum yang legendaris sejagat raya (yang meskipun sudah tidak terpakai, tetap difungsikan sebagai iconic kota)

IMG_0398.JPG
Kawasan Regent Street

Setibanya di hotel, kami santai sejenak di bar. Nah, gue punya pengalaman lucu nih. Berhubung anak ndeso yang taunya cuma jus mangga dan lemon tea, pas suami nanya mau minum apa, gue bilang aja terserah. Penting rasanya segar.

Ya udalah, ujuk ujuk segelas Bloody Mary pun datang. Warnanya sungguh menggugah selera. Langsung glek. Oh my rasanya! Sukses dong kayak minum tomyam yang kebanyakan kunyit! haha.

Jalan jalan kami di kota London, ini dia cerita singkatnya.

After Lunch di sekitar area hotel, hari pertama kami isi dengan mengunjungi beberapa tempat di kota London. Kami sengaja menggunakan Black Cabs, taxi London yang  super imut itu.

Berwarna hitam, bergaya antik dan jadul ala tahun 50an. Dalamnya pun lumayan luas. Mampu menampung 5 sampai 6 orang. Akibatnya para penumpang bisa duduk saling berhadapan dan selonjor kaki. Selain berwarna hitam, taxi di London juga memiliki aneka warna dan gambar.

Walaupun bayarannya relatif mahal,  konon driver taxi di kota  London terkenal dengan record yang baik. Mereka menguasai seluruh jalan dan daerah turis di kota London. Ada yang bilang, susah menemukan driver taxi di London yang sengaja berhenti untuk menanyakan jalan. Bahkan sampai ada istilah, kalau tidak mau nyasar di London, driver taxi adalah guide terbaik. Tapi itu kan katanyaaaaaaaa. Kenyataannya ada juga sih yang ga paham jalan dan nanya nanya dulu.

Cuma memang, beberapa dari supir taxi ada yang sukarela menjelaskan daerah apa saja yang wajib dikunjungi. Buka tutupnya mulai dan sampai pukul berapa. Meskipun mereka ga ditanya loh. Jadi sudah berinisiatif menjelaskan.

IMG_0273.JPG

Tempat apa saja yang kami kunjungi? Paling Piccadily Circus, semacam road junction kota Londonlah. Rame banget di sini. Pusing gue. Trus lanjut sok ala incess nyasar intip barang di Regent street dan Oxford street. Lihat doang ga beli. Ehhh tapi ada deng, jaket winter yang diskon parah ampe 70 persen. Haha 

IMG_0269.JPG
Layar heboh di Piccadily Circus

Trus masuk toko mainan Hamleys di Regent Street. Aduhh, rame banget di dalam. Tapi begitupun, gue sabar aja ngobok ngobok cari yang murah. Dan ketemulah boneka mungil Teddy Bear dan taxi Black Cabs yang gue suka banget. Sebagai pencinta souvenir mungil, setidaknya ada barang yang ramah di dompet yang bisa gue bawa pulang.

IMG_0406

Berikutnya Tower Bridge. Kebetulan karena dekat dari hotel, jadi ke sini cukup jalan kaki saja. Berkunjung ke London kalau ga ke Tower Bridge ya hambarlah mak. Emang kece sih jembatannya. Kalau mau melihat bagaimana romantisnya kota London, ya paling ga harus datang ke sekitar Tower Bridge ini. Sekalian menikmati lalu lalang kapal di River Thames.

IMG_0408.JPG
Tower Bridge di River Thames

Tower Bridge sering juga disebut sebagai Jembatan Angkat, karena dua jembatannya memang bisa terangkat. Dirancang sedemikian agar kapal kapal besar dapat melintas di bawah jembatan.

Tower Bridge juga memiliki dua tower besar, yang keduanya saling terhubung oleh walkway.

IMG_0399.JPG

Ga siang apalagi malam, jembatan ini selalu kece. Khusus di malam hari, lampu di tubuh jembatan sengaja dihidupkan. Jelita banget. Cahaya lampunya memancarkan semburat romantis. Ga heran di sekitar alun alun jembatan, ada aja pasangan yang tehipnotis untuk segera berpelukan dan tatap tatap mesra gitu. Kayak di pilem pilemlah. Hahaha. 

IMG_0266

IMG_0267

Setelah puas menikmati Tower Bridge, kami memutuskan balik ke hotel dan dinner. Makanan hotelnya enak. Terutama saladnya, berasa asam manis pedas. Mirip acar. Baru kali ini gue doyan salad yang ada paprikanya. Pokoknya makanan ludes dalam waktu seketika.

IMG_0277

Ke London tidak mencoba Irish Pub tidak sah kata suami. Dan tidak sulit mencari pub seperti itu di London. Kebetulan di seberang hotel ada sebuah Irish Pub bernama The Shipwrights Arms. Suami langsung tertarik. Bentuknya yang klasik membuat gue serasa berada di film cowboy Hollywood. Dalamnya antik banget. Malam pun kami tutup di sini.

IMG_0264
Big Ben. Beruntung sempat mendengar jam ini berdentang nyaring. Suaranya cetar

Esoknya, kami mengunjungi Westminster Abbey, gereja tua di London yang dikenal sebagai tempat dinobatkannya Ratu Elisabeth II sebagai ratu Inggris. Honestly gue serasa mimpi ada di gereja ini. Sumpah, arsitek gerejanya cantik banget.

Apalagi sebelum masuk, para turis ditawarkan apakah mau mengikuti kebaktian atau tidak. Tanpa pikir panjang, kami langsung iyess dong. Kapan lagi coba, bisa merasakan kebaktian minggu di gereja yang super famous kayak gini. Berada di Westminster Abbey, serasa gue menjadi tamu undangan resmi di pernikahan Prince Williams dan Kate Middleton. Uhukkkkk! Hahahaha.

IMG_0265.JPG
Westminster Abbey tampak luar

Di dalam gereja bener bener klasik tapi wah. Menjulang tinggi dengan pilar pilar yang kokoh. Seperti biasa, gereja tidak memperbolehkan aksi foto foto. Dan itu loh, banyak banget petugas berpakaian jas, layaknya mata mata yang selalu menyorot tajam ke arah pengunjung. Sedikit tidak nyaman memang dan agak berlebihan menurut gue. Bingung aja gitu. Kok sampai segitunya. Toh ga ada acara yang spesial banget. Dan tak sedikit turis bandel yang berusaha mengambil foto, dan langsung kena tegor petugas.

Pada saat keluar dari gereja, sudah ramai banget turis yang menunggu di luar.  Ada drama kecil ketika salah seorang turis berselisih paham dengan petugas. Mungkin si turis susah diatur kali ya ama petugas dan membuat si petugas kesal. Sampai akhirnya si turis ngomong, “who do you think you are? I dont need this country”. And dengan santainya si petugas menjawab “yes, we dont need you also” Jleb banget ya.

Dari Westminster Abbey, lanjut  ke St Pauls Cathedral,  tempat dilangsungkannya pesta pernikahan pasangan femomenal Prince Charles dan Lady Diana. Gereja yang menjadi sorotan dunia di tahun 80 an. Berada di St Paus Cathedral, lagi lagi seperti Dream Come True. Gue uda bayangin aja, Diana berjalan menuju altar. Lengkap dengan gaun putih yang memanjang sampai ke belakang itu. Aarrrgg……dan sekarang gue ada di sini, di St Pauls Cathedral!  Cubit pipi. Ihh…excited!

IMG_0415.JPG
Gedung Parlemen Inggris

Balik hotel, istirahat dan malamnya dinner di salah satu restoran di kawasan alun alun Tower Bridge. Ceritanya mau romantic dinner. Kan lagi honeymoon. Auuuw..auuw. Dapat surprise dari pelayan restoran, berupa coklat mungil sebagai ucapan selamat atas pernikahan kami. Mauliate!

IMG_0258.JPG

Esoknya, kami menuju Buckingham Palace. Sengaja mencoba sarana transportasi Tube atau London Underground. Gue pernah melihat ulasan mengenai salah satu jalur transportasi tersibuk di dunia ini di channel BBC.

Berada di dalam tube, rasanya sih ga jauh beda dengan kereta bawah tanah di Stockholm, malah ukuran di dalam tube lebih kecil (ga tau apa perasaan gue aja ya). Kecepatannya juga hampir sama. Jadi tidak ada perasaan yang luar biasa setelah mencobanya. Tapi paling ga gue uda nyoba. Hehe.

IMG_0257.JPG

Tube berhenti di Green Park, dari sini kami berjalan kaki menuju Buckingham Palace.  Green Park merupakan salah satu dari sekian banyak taman yang dibuat di sekitar area Buckingham Palace. Mungkin karena London sangat identik dengan istana Buckingham Palace, sehingga tak heran jika turis yang menunggu pergantian pengawal istananya sangat banyak. Memang meriah sih ya. Tontonan klasik yang sangat mainstream. Tapi memang worth it sih untuk dilihat. Menghibur dan sangat total paradenya. Setidaknya buat gue pribadi sih.

IMG_0254
Salah satu parade pergantian pengawal istana
IMG_0255
Buckingham Palace

Sebelum makan malam, kami menyempatkan singgah di HarrodsAtmosfir Borjuis lumayan berasa di dalam. Dan berita yang mengatakan kalau turis yang paling disukai di London adalah orang orang dari negeri Cina dan Arab itu memang bener adanya. Semua mereka numplek di Harrods. Konon bangsa arab tak perduli dengan harga, dan gue menyaksikan sendiri bagaimana mereka menenteng belanjaan yang super banyak.

IMG_0276

Malamnya kami ke London Eye. Rencananya sih mau nyobain wahana ini di siang hari. Berhubung antriannya puanjaaaang banget, akhirnya kami pending sampai malam. Eh, ternyata sama saja. Antriannya tetap super panjang.

Jika ingin melihat keindahan kota London, wahana London Eye ini adalah pilihan yang tepat. Walaupun termasuk kategori wisata berbayar, tapi penggemar London Eye super bingit.

London Eye memiliki 32 buah kapsul yang dapat menampung hingga 25 orang. Dengan kapasitas ini, kincir bisa mengangkut 800 orang sekaligus sekali putaran. Di dalam kapsul sangat luas, selain berdiri, duduk juga bisa. Bahkan penyandang disabilitas juga bisa masuk.

IMG_0252

Ketika kapsul bergerak, tidak berasa sama sekali. Kami juga diberi brosur berisi panduan titik titik kota London yang bisa dilihat. Mulai dari Bigben, gedung Parlemen, Buckingham Palace, dll. Dan keputusan kami memilih London Eye di waktu malam sudah sangat tepat, karena pemandangannya super bertabur lampu. Waktunya kurang lebih 30 menitlah.

IMG_0253
View  London di malam hari dari dalam London Eye. Cuma dari Handphone 

Hari terakhir di London, kami masih berkesempatan memasuki Tower of London. Sebuah kastil tua yang berumur hampir seribu tahun lebih dan memiliki nilai sejarah. Awalnya Tower of London berfungsi sebagai tempat kediaman raja, benteng pertahanan dan sekaligus penjara.

Beberapa tokoh dunia saat itu pernah dipenjara di kastil ini. Tower of London juga masuk dalam situs yang dilindungi oleh UNESCO. Pertama memasuki kastil  langsung terbayang kejamnya lingkungan kerajaan di masa itu. Seperti berada di film film kerajaan kuno dengan tembok batu tua dan menara menara besar dengan warna yang suram.

IMG_0250
Tower of London

Sebagian lorong kecil kastil, dilengkapi rekaman ilustrasi tentang kejadian yang pernah terjadi di masa itu. Seperti suara suara jeritan, suasana perang, pertunjukan manusia yang di makan harimau dan singa, welehhhhh merinding.

Konon katanya kastil ini berhantu loh…..korban dari manusia yang dihukum mati dan dipenjara. Di dalam kastil banyak lorong lorong sempit dengan dinding batu tua, kusam, berwarna gelap, dan nyaris sempurna bikin merinding. Juga terdapat penjara dengan jeruji besi, lengkap dengan tulisan tangan yang memenuhi dinding. Konon merupakan tulisan tangan orang orang yang  pernah menghuni penjara.

Mengelilingi semua kawasan Tower of London perlu tenaga ekstra karena sangat luas. Di dalam kastil juga terdapat museum yang menyimpan benda benda peninggalan kerajaan, seperti pakaian perang dari baja, senapan, hingga mahkota ratu elisabeth II yang dipakai pada saat penobatan.

IMG_0251
Tower of London

Oya, Tower of London sebenarnya memiliki sisi lain yang tidak begitu suram. Kami bisa menyaksikan indahnya ribuan bunga poppy yang sengaja dibuat di setiap halaman luar kastil. Sekilas bunga ini seperti bunga mawar merah yang tumbuh di tanah. Ternyata hanya bunga tiruan yang sengaja dibuat dan ditancap ke tanah. Cara pembuatannya juga bisa dilihat dalam video yang dipasang di salah satu ruangan kastil. Konon bunga ini dibuat untuk memperingati hari pahlawan mereka.

IMG_0260
Milenium Bridge, lokasi dekat St Pauls Cathedral
IMG_0407.jpg
London dari jembatan Milenium
IMG_0394
The Shard Building

Bagi gue London merupakan kota yang menarik. Secara keseluruhan semua tempat dan prasarana yang dimiliki kota ini menjadi iconic yang mendunia. Negara maju dan modern tapi tetap mempertahankan peninggalan budayanya.

So, pengen ke London lagi ga? Iyaaaa! pengen nonton konser tahunan Last Night of the Proms yang super itu. Aminnnnnn!

IMG_0262
Kubah St Pauls Cathedral

Salam dari

Swedia

 

 

8 Comments

  1. Huaa, jadi kangen London!! Salah satu kota terfavoritku iniii!!

    Tapi sayang kesananya butuh apply visa lagi, hahaha. Coba ga pake visa, sering deh bolak-balik secara cuma deket doang dari Belanda, hahaha 😆 . Tapi memang begitu sih, di London apa-apanya mahal!!!

    Liked by 1 person

    1. ihhh setuju. visanya itu yang bikin memble ya. apalagi aku agak malas yang namanya apply visa. ke Rusia yang sejengkal aja ampe skrg ga kesampaian karena harus pake visa😅

      Like

Leave a comment