SMÖRGÅSTÅRTA (Swedish Sandwich Cake)

Sebelumnya saya sudah menulis tentang Prinsesstårta di blog ini dan kali ini masih seputaran tårta juga cuma beda jenis. Meski berbeda tapi keduanya sama sama terkenal di Swedia. Kali ini saya membahas tentang cake dengan citra rasa gurih yang terbuat dari lapisan roti dan berhiaskan bermacam macam sayuran segar, ham, herbs, kaviar, salmon, udang, tuna dan masih banyak lagi. Namanya Smörgåstårta. 

Smörgås sendiri adalah santapan yang sangat digilai di Swedia. Suami saya kalau bisa setiap saat makan smörgås sampai sampai saya suka omelin. Smörgås adalah sandwinch ala mereka. Roti yang di atasnya diberi macam macam topping. Tapi bukan topping selai manis ya. Bisa butter, keju, ham, pickled, daging dan sayuran lainnya.

Dan smörgåstårta bisa dibilang versi premiumnya. Smörgås berbentuk cake dengan ukuran yang lumayan besar. Dan biasanya untuk porsi beramai ramai. Bisa di acara ulang tahun, undangan makan, midsummer atau untuk santapan keluarga. Bahkan jika kongkow di cafe. Biasanya selalu ada smörgåstårta ini di menu mereka. Terutama cafe vakery di wilayah country sidenya. Makanya disebut smörgåstårta karena bentuknya yang menyerupai cake. 

IMG_1779~photo-full

IMG_1756~photo-full

Smörgåstårta terdiri dari lapisan roti dan biasanya menggunakan roti putih yang light seperti roti tawar. Dan sebaiknya lapisan roti ini jangan terlalu tebal irisannya. Biar lebih mudah meresap ke lapisan mayones dan campuran lainnya. Bisa berbentuk bulat maupun persegi. Dan olesan dasarnya adalah mayones yang dicampur dengan creme fraiche atau sour cream agar lebih segar. Untuk aroma biasanya diberi dill dan kaviar. Dan ini akan diolesi ke setiap lapisan roti.

IMG_1815~photo-full

IMG_1822~photo-full

Setiap lapisan biasanya ditambahi dengan tuna, udang atau telur, pasta hati dll. Meski bebas mengkreasikan isi lapisan dan hiasan tapi mostly aroma dan rasa smörgåstårta di Swedia itu hampir sama. Karena baisanya mereka memberi dill, udang, tuna, ham dan salmon. Itu ke itu saja sih. Smörgåstårta sebaiknya dibiarkan di chiller overnight agar rasa dan aromanya lebih kuat.

IMG_2120~photo.jpg

Untuk resep dan cara membuatnya bisa melihat video youtube saya di bawah ini. Jangan lupa disubscribe ya.

Uppsala, Dalam Hitungan Jam!

Gue sebut “Hitungan Jam”, karena keberadaan gue dan suami di kota Uppsala, kurang lebih hanya dari sore hingga pukul 10 malam. Menikmati suasana kotanya hanya dalam hitungan jam saja. Selebihnya kami balik ke hotel, istirahat dan tidur. Esok paginya, kami menyempatkan singgah ke sebuah gereja, dan setelahnya buru buru menuju Arlanda Airport. Menjemput teman yang kebetulan datang dari Indonesia.

IMG_9927.JPG

IMG_9644.JPG

Uppsala merupakan kota ke empat terbesar di Swedia setelah Stockholm, Guthenburg, dan Malmo. Kota yang hanya berjarak sekitar 71 km dari Stockholm. Uppsala merupakan kota yang sudah tidak asing lagi di telinga gue, tapi tak pernah terpikirkan untuk singgah ke kota ini. Mengapa? Nanggung banget. Rasa rasanya kalau mau keluar kandang (jalan jalan ke kota besar maksudnya), langsung  ke  Stockolm ajalah. Lebih seru menurut gue.

IMG_9939.JPG

IMG_9950.JPG

Cuma, karena kepergian kami kali ini hanyalah menjemput teman di airport, akhirnya suami memutuskan stay one night di Uppsala. Kenapa tidak di Stockholm? Biasalah, suami gue paling malas mengendarai mobil ke Stockholm. Kalaupun harus menyetir, udah terpaksa dengan segala beban stressnya. Terbiasa nyetir di kota kecil yang jalanannya selalu anteng tanpa ada saingan di kiri kanan. Jalanan kosong melompong. Jadi sekalinya keluar dari zona aman, langsung stress deh. Kalau di Uppsala, meskipun kota besar, paling tidak masih cincaylah. Ga riweh banget. Hitung hitung sekalian tau juga keberadaan kota ini. Meskipun tidak banyak waktu dan hanya dalam hitungan jam saja.

img_9940

IMG_9645.JPG

img_9971

Kami tiba di Uppsala sudah sore. Sore yang lumayan berangin. Tapi masih aman dibawa berjalan kaki. Daun daun sudah mulai berguguran memenuhi beberapa ruas jalan. Seperti Autum saja, padahal baru awal Agustus. Pertama melihat kota Uppsala perasaan gue biasa saja. Apalagi di setiap jalanan kota yang kami lewati, berasa crowded banget. Ramai oleh kelompok mahasisiwa/mahasiswi yang selalu ada di mana mana.

img_9943
Salah satu kelompok mahasiswa yang sedang melakukan semacam kegiatan ospek.

Tak heran memang, karena kota ini dikenal sebagai tempat berdirinya  Uppsala University. Universitas yang dikenal sebagai The oldest center of higher education di Skandinavia (info Wikipedia, berdiri sejak tahun 1477).

IMG_9782.JPG
Mulai dari terang sampai  lumayan gelap, kami betah duduk di restoran ini. 
IMG_9654.JPG
Uppsala in the night

Apalagi saat kami tiba, kegiatan mirip Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (ospek) untuk angkatan baru sedang berlangsung. Ga ngerti juga pastinya apakah beneran ospek atau tidak. Intinya sedikit miriplah kalau gue lihat. Dandanan mereka lucu juga. Cuma tidak terlalu aneh aneh bangetlah. Mereka having fun banget. Tidak terlihat senior bentak yunior, apalagi pake nyakiti fisik. Hari gini masih ada yang doyan nyiksa? hiks! Paling rambut mereka ditempelin daun atau pakai bandana gitulah (pastinya gue ga ingat banget). Yang jelas, dipastikan tidak ada petai melingkar di leher mereka 🙂

IMG_9947.JPG

IMG_9945.JPG

Bahkan malam harinya, sebagian besar restoran cafe di Uppsala penuh dengan acara party para mahasiswa baru ini. Setiap memasuki restoran, jawaban yang kami terima selalu “penuh”. Hari Jumat pula waktu itu. Sangat cocok menerima jawaban penolakan. Tak jarang para mahasiswa terlihat berjalan kaki bahkan mengendarai sepeda dengan gaun pesta. Ibarat Yogyakarta, Uppsala kental banget dengan komunitas pelajarnya.

IMG_9951.JPG

IMG_9936.JPG
Parkir sepeda menjadi pemandangan yang biasa di Uppsala. Mahasiswa sebagian besar menggunakan sepeda kemana mana.

Namun semakin dijalani, tanpa gue sadari gue mulai menyukai kota ini. Ternyata Uppsala menyimpan keindahan lain yang pelan pelan disuguhkan ke gue. Cafe kozy dan gothic hingga bangunan bangunan tua lumayan unik. Bahkan kota ini semakin terlihat romantis oleh bunga bunga yang bergantungan di jembatan. Yang di Jakarta, pemandangan seperti ini sepertinya hanya bisa dilihat di sebuah resepsi pernikahan saja. Belum lagi semakin malam menjelang (meskipun saat itu malam tidaklah segelap winter), temaram lampu menjadikan Uppsala terlihat lebih menarik. Tidak banyak yang bisa gue jelasin, mungkin bisa disimpulkan dari beberapa foto yang gue posting di tulisan ini.

IMG_9648.JPG
Dua orang pelajar di Uppsala. Tau darimana? Nebak aje..hehe
IMG_9786.JPG
Jembatannya cantik. Bunganya uda seperti rangkaian di acara resepsi nikahan aja. 

Uppsala juga dikenal sebagai kota tempat berdirinya pusat gereja Luthern di seluruh Swedia. Semua gereja berpusat di Uppsala Cathedral.  Gereja bergaya gothic, sangat besar, klasik dan indah. Uppsala Church dibangun pertama kali pada tahun 1200 an dan direnovasi setelah mengalami kebakaran hebat di tahun 1702.

img_9651

Di dalam gereja juga terdapat makam Gustav Vasa, raja Swedia sebelumnya. Uppsala Cathedral merupakan gereja tertinggi di negara Nordic dan menjadi salah satu gereja terbesar di bagian Eropa Utara. 

img_9643

img_9642

img_9638

Salam dari Mora,

Dalarna, Swedia.

“Semua foto di dalam tulisan ini, merupakan dokumentasi pribadi ajheris.com

Berikut  wajah kota Uppsala!

img_9948-1
Beneran loh, gue senang banget, jika suatu saat ke Jakarta, view seperti ini sudah ramah dimana mana:) semoga ya.

img_9783

IMG_9946.JPG
Sebenarnya bersepeda sudah menjadi kegiatan yang biasa di Swedia. Cuma kuantitas pemakaian lebih variatif di setiap kota. Di Uppsala memang kelihatan sekali transportasi ramah lingkungan ini lebih banyak penggunanya.
img_9784
Suka lihat restonya
img_9646
Salah satu view dari sebuah restoran. Di sini kami menghabiskan malam. Enak banget suasananya.