Musim semi menjadi salah satu ajang memanen air dari batang pohon birch atau di Swedia lebih dikenal dengan sebutan björk. Kenapa harus di musim semi? Karena di musim inilah daun pohon mulai bermunculan dan batangnya otomatis membutuhkan banyak air. Salju yang mencair akan terserap perlahan ke batang pohon. Kira kira bahasa sederhananya kurang lebih begitulah. Mungkin saya kurang pandai menjelaskan secara ilmiah.
Idealnya air dari batang birch ini diambil ketika daunnya baru bermunculan (masih muda). Jadi kandungan air di dalam batangnya masih banyak. Masing masing batang pohon birch memiliki kandungan air yang berbeda. Tergantung di mana pohon ini tumbuh. Untuk mendapatkan air dari batang birch memerlukan waktu yang relatif lama. Dan setiap pohon mampu menghasilkan air dalam takaran yang berbeda sesuai diameter pohon.

Menurut keterangan wikipedia, untuk pohon birch dengan lingkaran 5 centimeter mampu menghasilkan air sekitar 1 liter dalam sehari dan yang berdiameter 30 centimeter mampu menghasilkan sekitar 5 liter dalam sehari.
Pohon birch tumbuh tidak di setiap negara melainkan hanya di beberapa wilayah di dunia termasuk Swedia. Umumnya pohon ini tumbuh di wilayah utara. Di Swedia sendiri pohon birch menjadi salah satu komoditas ekonomi. Selain di export juga untuk keperluan kayu bakar. Harga kayu ini relatif mahal karena termasuk kayu yang padat.
Air dari batang pohon birch digadang gadang baik untuk kesehatan. Bahkan di beberapa wilayah negara bisa dijual dengan harga yang relatif mahal. Konon di Jepang untuk satu liter airnya bisa dihargai sekitar 500 Sek atau setara 800 ribu rupiah. Mungkin selain pohonnya yang hanya tumbuh di wilayah tertentu, juga butuh waktu yang lama untuk mendapatkan 1 liter airnya. Bisa seharian.
Di Swedia sendiri kegiatan mengambil saft birch ini sudah berlangsung dari ratusan tahun silam. Cuma semakin kesini tradisi ini semakin berkurang. Dan satu hal yang perlu diketahui bahwa untuk mendapatkan air dari batang birch tidak boleh sembarangan Hanya ada dua, harus diambil dari lahan hutan milik sendiri atau jika tidak memiliki lahan hutan wajib meminta ijin dari pemilik lahan hutan.
Di tempat saya tinggal pohon birch relatif sangat banyak. Karena warga di desa tempat saya tinggal kebetulan rata rata memiliki lahan hutan pribadi. Jadi saya dan suami mencoba mengambil air mineral dari batang birch di awal musim semi kemarin. Butuh waktu seharian untuk mendapatkan airnya.
Bagaimana rasanya? Seperti air minum biasa saja. Tapi entah mengapa perasaan saya menganggap airnya memang berasa sangat segar. Entah sugesti atau bagaimana saya juga kurang tahu. Tapi segar banget.
Uniknya jika tidak langsung diminum lebih dari 3 hari, air ini akan mengalami fermentasi dan berasa agak asam. Tapi saya belum pernah mencoba karena sebelum 2 hari sudah habis saya minum. Sebaiknya air ini jangan dimasak karena akan merusak komponen alami dalam air. Begitu informasi yang saya baca. Melihat langsung air keluar dari batang pohon ini hingga meminumnya memang berasa amazing. Berasa hidup di jaman apalah itu. Pengalaman tersendiri buat saya.
Jika ingin melihat bagaimana secara lengkap saya mengambil air mineral dari batang birch ini, kalian bisa tonton video di bawah ini. Jika ingin pahalanya bertambah, jangan lupa disubscribe dan diklik tanda loncengnya agar kalian tahu video terbaru yang saya upload. Hahaha…………………peace!