Artisan Bread memang lagi naik daun di kalangan pencinta roti sehat di tanah air. Meski di dunia barat sebenarnya roti ini sudah ada sejak kapan tau. Kemudian di era modern kembali digaungkan para baker profesional karena dianggap lebih sehat dan mudah dicerna perut.
Artisan bread sangat identik dengan roti sourdough atau roti ala eropa yang cenderung keras dan tidak selembut roti sobek, roti bantal, roti kasur ala Indonesia. Sebut saja seperti berbagai jenis crusty bread yang menjadi menu santapan breakfast di hotel hotel eropa maupun hotel besar di tanah air.
Digadang gadang sebagai roti sehat, setiap tahap proses pembuatan artisan bread umumnya memang dilakukan dengan sangat hati hati dan menggunakan bahan bahan berkualitas seperti tepung gandum utuh, rye dan biji bijian. Pengerjaannya pun sangat panjang dengan durasi slow fermentasi yang cukup lama (menembus waktu proses lebih dari 24 jam tiada henti). Akibat fermentasi yang relatif lama inilah memampukan enzim yang terdapat di dalam adonan tepung dapat memecah gluten dengan baik. Sehingga ketika dikonsumsi, diklaim lebih mudah dicerna oleh lambung.


Tapi jika ditelisik lagi, artisan bread tidaklah melulu soal sourdough. Tidak melulu soal crusty bread. Tidak melulu soal roti eropa. Artisan bread secara harfiah bisa dimaknai sebagai roti yang dibuat si pembuat roti dengan tangannya sendiri. Jadi no mesin. Bener bener mengandalkan tangan si baker. Pengerjaannya dilakukan secara manual dan cenderung kembali ke sistem konvensional (tradisional).

Jika berkiblat ke makna harfiahnya, semua roti bisa dikategorikan sebagai roti artisan atau artisan bread selama dikerjakan manual dengan tangan dan bukan dengan mesin. Bahan bahan yang digunakan juga terpilih dan berkualitas. Bukan roti pabrikan dan lebih condong ke homebakery.
Tapi lagi lagi karena artisan bread sangat identik dengan roti sourdough atau roti ala eropa, sehingga artisan bread yang dijual lebih condong ke jenis crusty bread dan konco konconya. Tentunya roti artisan ini tidak dijual dalam partai besar. Namanya juga dikerjakan mengandalkan tangan dengan waktu pengerjaan yang super duper lama dan sangat hati hati. Artisan bread biasanya mostly ditemukan di toko bakery/homebakery tertentu dengan harga yang relatif lebih mahal.
Artisan bread tidak melulu harus menggunakan ragi natural (sourdough) akan tetapi bisa juga menggunakan ragi instan. Contohnya untuk jenis crusty bread, jika diolah dengan menggunakan ragi natural maupun ragi instan, secara kasat mata akan terlihat sama. Tetapi kalau sudah terbiasa membuat dan menyantap sourdough bread akan tau bedanya. Sourdough bread terutama untuk jenis roti crusty jauh lebih lembab dan lebih kenyal.
Kebanyakan crusty bread memang dibuat menggunakan starter sourdough atau natural yeast (levain). Akan tetapi tak sedikit kalangan penyuka baking yang masih meraba raba cara kerja si ragi liar ini. Belum lagi dilema perasaan trauma akan rasa asam yang berlebihan pada roti karena kurang paham menggunakan takaran starter sourdough, fermentasi dan feeding. Keluhan mana yang gue ketahui dari para followers di instagram yang lumayan tertarik akan roti roti ala eropa.

Menurut gue kalau memang sangat tertarik dengan roti artisan ala eropa seperti crusty bread tapi belum siap mental mencoba bikin dengan menggunakan starter sourdough, cobalah menggunakan ragi instan terlebih dahulu. Daripada nungguin harus mahir menggunakan ragi natural yang nota bene masih membuat bingung ya kan. Bisa bisa nunggu kelamaan ga bisa nyicipin crusty bread buatan sendiri. Jatuhnya cuma wacana.
Buat teman teman yang ingin membuat artisan bread di rumah, baik menggunakan starter sourdough atau ragi isntan, bisa berkunjung ke instagram @dapursicongok dan channel youtubenya.
Kalian bisa melihat resep dan mengikuti totorial sederhananya di sana.

Wah kyanya enak🤤 sudah ada sertifikat halal?
LikeLike
Maksudnya nanya sertipikat halal di tulisan saya untuk apa? 😁
LikeLike
Maksudnya rotinya
LikeLike
Saya ga jualan cuma sharing aja
LikeLike
kalau bikin sendiri ga perlu serti halal ya kan tinggal pilih bahan sendiri hahaha
duh keren para artisan roti pasti telaten dan sabar…aku juga suka roti keras, dulu suka nongkrong pulang kuliah sambil menyantap roti keras berisi surimi salad dan salmon…
LikeLike
Makanya bingung juga ditanya halal apa ga😁
tapi sejak suka bikin roti beginian beneran bikin relax bgt deh. Asik banget buat aku. Aku cuma dioles butter ditambah pickled timun uda enak
LikeLike