Pernah mencium ikan busuk? telur busuk? sampah busuk barangkali? Nah………aroma aroma busuk tersebut bisa menjadi sedikit gambaran akan santapan asal Swedia yang satu ini. Bauk!
Beneran! hidung saya sudah pernah menjadi korban keganasan aroma tak sedap dari olahan permentasi ikan ini. Wek…wek….weeeeeeeeeeeeek!
Surströmming adalah ikan herring (strömming) yang telah melalui proses penggaraman dan permentasi yang sangat lama. Mencapai enam bulan. Bayangkan ada ikan di dalam kaleng hingga berbulan bulan. Nyaris setengah tahun. Kebayanglah shayyyy baunya. Bau kentut belum ada apa apanya. Sebentar juga hilang. Lah ini kaga ilang ilang.
Kenapa harus sampai 6 bulan? Konon supaya mampu menghasilkan citra rasa yang tajam. Ikan tetap dalam kondisi awet dan tahan lama. Surströmming sendiri berasal dari wilayah Swedia bagian utara tepatnya di daerah daerah sekitar high coast. Dan menjadi salah satu makanan tradisional terkenal negara ini.
Metode permentasi ikan herring sudah ada sejak ratusan tahu silam dimana teknologi mesin pendingin seperti kulkas belum ada. Cara terbaik mengawetkan makanan agar bertahan lama adalah dengan melakukan proses penggaraman dan permentasi yang lama.
Tradisi mana sampai sekarang tetap dipertahankan meski sistem produksinya sudah lebih modern. Aroma bau busuk autentik tidak menyurutkan popularitas surströmming hingga ke era modern. Meskipun bau tapi tetap menjadi santapan yang cukup menyelerakan bagi warga Swedia. Santapan bau yang tetap terkenal tidak hanya di Swedia tapi juga di luar Swedia. Sangkin baunya, surströmming selalu masuk dalam jajaran peringkat atas salah satu makanan terbau di dunia. Pihak produsen yang memproduksi surströmming saja sampai menghimbau agar membuka kaleng surströmming di luar rumah.
Konon tak sedikit juga warga Swedia yang tidak begitu interest dengan surströmming. Bau busuk dan rasanya menjadi alasan utama. Tapi lain halnya dengan warga Swedia di sekitar high coast (Swedia bagian utara), justru sangat menyukai surströmming. Surstromming merupakan santapan yang maha aduhai buat mereka. Apalagi dipercaya jika surströmming sangat baik untuk pencernaan. Katanya sih begituuuuu.
Jika mengikuti tradisi awal surströmming, biasanya makanan ini lebih sering disantap ketika memasuki musim gugur. Saya juga kurang jelas alasannya mengapa harus memilih musim gugur. Kemungkinan filosofinya karena suhu di musim gugur belum sedingin winter dan tidak sepanas summer. Dengan suhu yang belum terlalu dingin kemungkinan besar warga masih bisa menikmati suasana bersantap di luar rumah. Aroma bau busuk pun kemungkinan lebih cepat berkurang dan demikian juga dengan lalat terbang tidak terlalu banyak (lagi lagi saya sotoy…haha).
Tapi bukan berarti di saat musim panas tidak ada yang menyantap ikan permentasi ini. Tapi ya itu, lalat terbang langsung berdatangan. Bahkan di saat musim dingin ada saja yang menyantap surströmming di dalam rumah. Dan biasanya mereka memasukkan ikan ke dalam air soda agar baunya sedikit berkurang.
Saya pernah menyaksikan tetangga membuka kaleng surströmming. Dan itu dilakukan sekitar 30 meter dari luar rumah. Tetap aja loh baunya kecium. Jadi bisa dibayangkan luar biasa baunya. Penampakan ikan di dalam kaleng juga menggelikan. Kusam dengan air permentasi yang keruh. Kalau mereka bisa makan ikan berbau busuk seperti ini, bagaimana bisa ikan asin mereka bilang bau? bagaimana bisa? jelaskan! hahaha….
Suami saya sendiri tidak begitu menyukai surströmming. Tapi sesekali dia masih mau menyantap ketika ada acara makan bersama. Menurutnya bau ikan ini memang kurang ajar. Haha..
Beberapa hari yang lalu suami dan tetangga menyantap surströmming di rumah. Tetangga saya sampai bolak balik mengajak saya mencoba surströmming meski cuma sedikit. Sejujurnya ada rasa penasaran di hati. Seperti apa sih rasanya. Tapi bau busuk ikan ini beneran bikin saya hopeless. Ketika saya duduk bersama mereka di meja makan, saya menyantap menu yang lain. Makan sudah tidak konsentrasi. Saya berasa makan di dalam truk sampah. Hahaha.

Tetangga saya seolah tak percaya bagaimana saya bisa terlalu anti bau busuk ikan ini. Sedangkan dia tau kalau saya doyan makan ikan asin yang menurut dia sangat tidak pantas aromanya. Bahkan kaki ayam saja saya makan kata dia. Hahaha.
Segitu nafsunya beliau supaya saya mau mencicipi surströmming. Ya inilah yang disebut kultur kebiasaan di sebuah negara. Buat saya ikan asin itu ya ga bau. Buat orang di sini bau. Padahal kalau dipikir pikir sama sama melalui proses penggaraman. Makanya tak heran jika rasanya memang asin banget (kata suami).
Surströmming biasa disantap bersama tunnbröd (roti tradisional Swedia yang tipis dan bisa digulung) atau bisa juga dengan kentang rebus dan salad, irisan bawang merah dan sour cream. Sour cream dan bawang merah dianggap bisa mengurangi aroma tak sedap sekaligus menambah kelezatan ketika menyantap surströmming.

Harga surströmming bisa dibilang tidak murah alias relatif mahal. Ukuran sekaleng kecil bisa mencapai 200 ribu rupiah dengan jumlah ikan yang hanya 3 hingga 4 ekor. Sizenya kecil kecil pula.
So……………………..jika penasaran dengan bau ikan ini, silahkan datang ke Swedia. Bisa ditemukan di supermarketnya. Selamat mencoba!
Hahahaha, iya. Tapi, kalo di Malaysia bisa didapatin di IKEA saja. Soalnya, IKEA itu sebuah supermaret yang menjual barangan import dri Sweden. Jadi, tapi kagak lorh, baik gue beli perabot barangkali ya kalo berkunjung di IKEA…
LikeLiked by 1 person