Sejak berhasil membuat croissant beberapa waktu lalu, akhirnya gue jadi ketagihan mencoba panganan yang masih berhubungan dengan adonan pastry. Kebetulan juga, gue lagi pengen makan bolen pisang ala ala Kartika Sari Bandung atau bakpia Medan maupun martabak telor.
Selama ini kalau membuat bolen pisang atau martabak telor, gue cukup membeli bahan kulit siap pakai di supermarket. Tapi percayalah, yang namanya dibikin sendiri jelas beda rasanya. Misalnya untuk pisang bolen, hasilnya jadi lembut banget dan cenderung tidak kering bagian kulitnya. Sedangkan martabak telor juga gitu, ketika menggunakan kulit lumpia, jadi terlalu renyah banget dan begitu dingin mengempes. Sehingga gue putuskan untuk bikin sendiri bahan kulitnya. Dan oimakkk, berat badan gue makin memasuki tahap super. Itu enak banget.
Berikut adalah menu menu yang gue jajal di dapur belakangan ini
Bolen Pisang
Meski belum sesempurna bolen pisang Bandung, tapi beneran mengobati rasa rindu gue akan panganan leker ini. Isinya sengaja gue bikin pisang yang super matang (biar aromanya lebih tajam) dicampur dengan butter cair dan sedikit garam. Baru ditambah ceres. Harumnya beneran deh, sampai ke lantai dua rumah. Gue ga bohong pemirsah!
Martabak Telor
Huaaaaa, makan ini kayak kejar kejaran dengan suami. Saingan. Hahaha. Dia sukaaaaaa banget. Sampai gue bikin dua kali. Ternyata bikin kulit martabak telor itu ga susah. Asal adonannya jangan kebanyakan air atau jangan kekurangan air. Resepnya ada gue share di instagram @dapursicongok (ga wajib di follow kok).
Palingan yang bikin nervesssss pas menggoreng. Kok kayaknya merasa ribet sendiri dan ga bisa sesantai atau secanggih si abang abang martabak. Duh lupakan deh main hempas hempaskan kulit martabak ke udara. Yang ada ketutup ke muka. Hahaha. Gue cuma ratakan di atas meja kerja cukup berhasil kok. Selama adonannya pas, oke oke saja.
Bakpia Medan
Yup, bakpia yang gue suka cuma bakpia Medan. Bakpia pathok atau apalagilah yang lainnya gue ga begitu tertarik. Menurut gue beda rasanya. Ini masalah selera lagi sih. Aslinya bakpia Medan layernya lebih kelihatan. Yang gue bikin ini kurang maksimal jika dilihat dari penampilan luar. Tapi kalau rasa sudah mendekati sasaran. Isinya kacang ijo. Next mau bikin isi kacang hitam. Nyam nyam!
Gulai Kale
Daun kale bisa dibilang menjadi pengganti daun singkongnya anak rantau Indonesia di luar negeri khususnya eropa. Daunnya yang tidak selembut daun bayam atau kangkung, membuat daun kale lumayan cocok dimasak layaknya memasak daun singkong. Gue kemaren memasak kale dengan cara digulai. Pakai ikan teri goreng dan udang kecepe. Oimak harum banget.
Kalau di Swedia, daun kale ini sering dijadikan sop dan di saat perayaan natal menjadi salah satu menu tradisional. Gue cuma tertarik memasak daun kale dengan versi seperti ini. Atau ditumbuk halus, dimasak pakai santan. Seperti memasak daun ubi tumbuk versi daerah sumatra utara.
Toast Skagen
Nah biar adil, yang ini menu ala ala bule. Toast Skagen ini lumayan sering dijadikan sebagai menu pembuka di resto fine dining di Swedia. Rasanya enak. Renyah di bagian rotinya dan leker di bagian toppingnya. Mayones, udang, kaviar, dill, atau ikan menjadi campuran utamanya. Mau ditambah varian lain sih oke oke saja. Kalau di Swedia, campuran mayones ini banyak dijual di supermarket. Tinggal beli aja.
Nikmati dunia dari dapur kita sendiri!
Errrr laper 😫
LikeLiked by 1 person
Hehe tinggal beli Non
LikeLiked by 1 person
Martabak telornya, udah tampilan pembuat martabak profesional…
LikeLiked by 1 person
Makasih Gus😁
LikeLiked by 1 person