Hidup Untuk Diingat

Gue tau tentang berita kematiannya justru di hari Sabtu tanggal 21 April kemaren. Kami melewati kawasan central Sergels Torg di Stockholm. Buanyaaak banget orang. Ternyata hari itu sedang dilangsungkan sebuah acara tribute untuk mengenang beliau. Duh, gue sedih tau. Meski bukan penggemar berat, tapi lagu dan musiknya lumayan familiar di telinga gue. Jaman gue ngantor di Jakarta, lagu Levels lumayan sering dipasang teman gue ketika kami kerja over time hingga malam. Musik musiknya lumayan menghibur. Sejenak mampu membuat gue lupa kalau sudah menapak uzur.

Beberapa hari ini gue sering mantengin youtube. Yang tadinya hanya sebatas mendengar dan menikmati, jadi semakin pengen tau lebih jauh perjalanan karirnya. Ga tau kenapa, gue melowww aja. MASIH MUDA BANGET! Meninggal ketika kesuksesan masih terbuka luas di depan mata.

Gue termasuk orang yang mudah cengeng, kalau mendengar seseorang meninggal di usia muda. Bayangkan sampai gue berniat menulis di blog ini. Berasa gue uda kenal baik banget dengan beliau. Semakin gue teliti lagi lirik lirik lagunya, semakin sedih. Seolah mewakili perasaan dia sendiri. Huaaaaaa pengen nangis. Kenapa sih gue?

“Feeling my way through the darkness. Guided by a beating heart. I can’t tell where the journey will end but I know where to start. They tell me I’m too young to understand. They say I’m caught up in a dream. Well life will pass me by if I don’t open up my eyes. Well that’s fine by me. So wake me up when it’s all over. When I’m wiser and I’m older. All this time I was finding myself, and I didn’t know I was lost. I tried carrying the weight of the world. But I only have two hands. Hope I get the chance to travel the world. But I don’t have any plans. Wish that I could stay forever this young. Not afraid to close my eyes.

Itu sebagian lirik dari “Wake Me Up” yang menyentuh perasaan. Apalagi yang sengaja gue bold, beneran pengen bikin nangis.
Menjadi terkenal dan sukses merupakan impian bagi sebagian besar orang. Tapi mungkin setelah dijalani tidaklah mudah. Apalagi di usia beliau yang masih muda dan menurutnya tak pernah dia sangka akan sesukses itu. Tekanan pasti ada kan.
Kalau melihat penampilannya yang semakin kurus tapi tetap konser dimana mana, makin bikin hati gue gimana gitu. Bahkan sampai di rumah sakit pun masih tetap bekerja sampai dikomplain dokter. Demi sebuah pencapaian musik. Gue yakin bukanlah uang semata yang menjadi target, tapi kegilaannya terhadap dunia musik yang membuat dia demikian tak mengenal waktu.
Sampai akhirnya dia memutuskan pensiun dari tour musik di tahun 2016 dikarenakan alasan kesehatan, masih ada aja loh yang nanya maksa seolah olah ga ngerti dengan keputusan beliau. Melontarkan pertanyaan “tapi kamu masih akan tour kan?”. Orang orang yang haus keuntungan dan selalu mengambil kesempatan dari kebesaran nama beliau. Gue nonton salah satu wawancara beliau yang menyebut, tak tertutup kemungkinan dia berada diantara orang orang seperti ini.
Banyak sekali lirik lagu yang dia hasilkan seperti mewakili perasaan dia. Ahhh too young to die 😦
“One day you will leave this world behind, so live a life you will remember”
“When I decided when I die, I want to be remembared for the life I live, not the money I make”
“When you have alot of money, then you don’t need it anymore”
Avicii (Tim Bergling)
Rest in Peace
35921616566_7a6bab091c_o.jpg

2 Comments

    1. Dia DJ terkenal. Namanya Avicii alias Tim Bergling. Asal Swedia. Memulai karir dari umur 18 apa 20 an gitulah. Musik2 nya asik didengar. “wake me up” itu salah satu hits dia. Coba dengar di youtube mas. Biasanya kalau uda dengar jadi tau hehe

      Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s