Design interior sebuah hotel, restoran, cafe, rumah, menjadi bagian yang selalu mampu menyegarkan pikiran dan penglihatan gue. Bahkan kalau mengunjungi rumah orang lain, gue suka memperhatikan design interiornya.
Apalagi yang namanya table setting udah paling gue sukalah. Di rumah ada tidak ada acara penting, gue suka menata meja. Padahal cuma gelas, pisau, garpu, sendok dan serbet. Mau modern, vintage, antik, blink blik, selama penataannya menarik, pasti gue suka. Dan itu menjadi salah satu objek foto favorite gue.

Berns Asiatiska ini adalah salah satunya. Arsitek dan interiornya cantik banget (menurut gue). Sentuhan Art Nouveau sangat berasa di dalam. Pertama sekali berkunjung ke sini sekitar tahun 2014 silam. Uniknya, meski interiornya eropa abis, tapi menu yang tersaji justru oriental (chinese food). Tapi terbuka juga sajian dari wilayah asia lainya. Seperti dari India misalnya. Jadi bisa dibilang Berns Asiatiska ini ya restoran asia. Namanya aja uda pakai asiatiska. Sedangkan bistronya menyediakan menu mediterania. Kurang lebih gitulah.
Info websitenya menyebut jika Berns Asiatiska sudah ada sejak tahun 1940 dan merupakan restoran chinese pertama di Swedia. Gue dan suami sudah empat kali ke Berns Asiatiska ini. Sepengamatan gue, mereka selalu menyajikan menu lunch dengan sistem all you can eat. Dan selalu ramai. Bahkan suka ngantri juga. Idealnya sih booking meja dolo ya supaya dapat tempat. Harga perorang sekitar 400 sek (kurang lebih 650 ribu rupiah untuk mata Idr saat ini). Sedangkan untuk fine dining dimulai pukul 5 sore. Harganya jauh lebih mahal.
Menurut gue, kualitas rasa dari menu menunya sih enak. Aroma seafoodnya tepat sasaran. Emang bener bener makanan chinese food. Jadi bukan chinese food asal jadi. Dumpling gorengnya enak. Udangnya berasa. Ayam goreng tepungnya apalagi, yuhui. Setidaknya beda banget dengan ayam goreng tepung yang ada di kota terdekat tempat gue tinggal.
Sabtu lalu mereka menyajikan menu daging sapi suwir. Mirip Pulled Beef (Shredded beef). Bedanya suwiran daging di restoran ini sangat halus. Rasanya mirip rendang atau semur manis. Tidak pedas tapi rasanya juara banget. Beneran. Gue ampe nambah. Hahaha. Salad, buah dan dessertnya juga banyak macam. Segar segar!
Sedangkan makanan asia lainnya gue kurang tau pastinya darimana. Mungkin dari India atau timur tengah gitu. Baunya tajam banget. Aroma kari. Tapi seperti yang gue bilang, penyajiannya ga pelit. Dagingnya juga terlihat segar dan bulatannya gede gede.
Enak sih enak. Cuma dengan harga segitu, menurut gue harusnya bisalah dibuat lebih enak lagi. Tapi memang ga bisa dipungkiri kalau pengunjung secara tidak langsung juga membayar tempat. Emang nyaman.
Karena jika di compare dengan harga makanan di restoran Swedia lainnya yang juga mengusung konsep all you can eat, harga tersebut sudah di atas rata rata. Karena makan siang di restoran Swedia mostly sudah mengusung konsep all you can eat. Dan yang pernah gue datangi rata rata memasang harga 100-190 sek. Yang 190 sek uda complit banget dan enak.
Berns Asitiska ini sebenarnya bagian dari Berns Hotel. Keseluruhan bangunan Berns sudah didirikan sekitar tahun 1860 an. Terletak di pusat kota Stockholm di area Berzelii Park. Sangat dekat ke taman raja atau Kungsträdgården.
Untuk hotelnya sendiri, menurut gue sih bagus. Bergaya old style. Menariklah. Tapi tidak terlalu luar biasa. Cuma lokasinya benar benar di kawasan central Stockholm. Dekat ke banyak lokasi turistik Stockholm. Restorannya sih menurut gue yang bikin Berns punya pamor.
Bagus ya mba…terlihat sangat mewah..
LikeLiked by 2 people
Betul mba. Mewah karena kristalnya itu juga kali ya
LikeLiked by 1 person