Di jamannya, siapa yang tidak mengenal bangsa Viking? Bahkan sampai sekarang pun, kebesaran suku bangsa ini masih mendunia. Bangsa yang sangat ditakuti di masanya. Pedagang, penjelajah, perebut wilayah, perompak dan terakhir pembantai yang brutal!
Bangsa Viking tidak segan segan membantai dan membunuh banyak orang demi mendapatkan emas dan wilayah baru. Konon, orang orang Viking sanggup membelah bagian atas kepala manusia, dan menjadikannya sebagai cawan anggur alias tempat minum. Oh My…..!
Akibat kekejamannya, sampai sampai bangsa England di kala itu suka memohon doa agar mereka dijauhkan dari kekejaman orang orang Viking. Sepak terjang bangsa Viking akhirnya melahirkan catatan sejarah yang dikenal dengan Jaman atau Abad Viking. Suku bangsa yang hidup dengan segala kegiatan dan aktivitas yang barbar. Kehidupan dimana mereka belum mengenal Tuhan dan hanya mempercayai banyak Dewa.
Sampai akhirnya setelah era kristenisasi masuk ke wilayah Skandinavia, perlahan lahan sebutan abad/Era Viking pun menghilang. Tergantikan oleh manusia manusia yang lebih teratur, tidak kasar, dan lebih damai (rangkuman wikipedia dan beberapa sumber narasi). Uniknya, karakter keras, kejam dan suka berperang yang dimiliki bangsa Viking, tidak menurun kepada generasi penerusnya yang justru menyukai hidup damai. Seperti damainya sebagian besar wilayah di negara negara Skandinavia.
Namun sampai sekarang, kejayaaan yang dimiliki leluhurnya, sepertinya masih setia melekat pada diri sebagian besar bangsa Skandinavia. Bangsa yang memiliki predikat sebagai negara negara makmur dan relatif kaya. Negara kaya, namun tetap membuat penduduknya berpenampilan sederhana dan apa adanya. Tentu saja kejayaan yang didapat sekarang bukanlah melalui perang apalagi dengan membantai manusia.
Jika berkunjung ke wilayah Skandinavia, tidak begitu sulit untuk bisa melihat kebesaran bangsa Viking melalui museum museum yang terdapat di beberapa negara seperti Norwegia, Denmark dan Swedia.
Di Swedia, terkhusus Dalarna, tak hanya museum, peninggalan sejarah bangsa Viking juga bisa dilihat di beberapa kawasan dalam bentuk pemakaman.
Bahkan, di desa tempat gue tinggal, pemakaman bangsa Viking dengan mudah bisa dilihat di kawasan hutan. Kira kira di jaman itu, mereka dikubur di hutan yang tidak berpenghuni atas dasar apa ya? Lagi berkelana? Suka mikir juga sih.
Di sebuah desa bernama Sollerön, salah satu desa yang menjadi bagian dari wilayah pemerintah kota Mora, Dalarna, tepatnya di sebuah farm place bernama Bjärsåkrän, pemakaman bangsa Viking sangat banyak dan mudah dijumpai.
Makam yang tetap dilestarikan, dijaga dan dijadikan sebagai heritage yang dilindungi. Uniknya, makam makam ini hanya ditutupi oleh tumpukan batu batu besar. Yang jika dilihat sekilas tidak ada istimewanya. Namun meskipun demikian, yang tidak terlihat istimewa ini justru memiliki nilai sejarah yang besar.
Di bawah ini merupakan pemakaman bangsa Viking, berupa tumpukan batu batu besar yang terletak di beberapa titik lokasi di Bjärsåkrän.

Konon, penduduk Sollerön sempat berkeinginan meratakan semua batu kuburan yang menjadi salah satu simbol orang orang Viking. Mereka mengganggap, bercocok tanam jauh lebih penting daripada membiarkan tanah yang luas hanya dipakai sebagai makam. Percuma dan sia sia saja menurut mereka.
Namun keinginan itu ditentang oleh Karl Lärkas Gård, seorang photographer dokumentasi sejarah Swedia. Beliau meyakinkan penduduk Sollerön akan nilai sejarah yang terdapat pada makam makam Viking tersebut. Seorang Karl sangat yakin, jika kelak, justru makam makam inilah yang membawa harum nama Solerön. Dan benar saja, sampai saat ini, selain karena keindahan Sollerön, lokasi pemakaman Viking di Bjärsåkrän menjadi daya tarik tersendiri. Dijadikan cagar wisata.
Karl Lärkas Gård juga memiliki Rumah Musim Panas (Summer House) tak jauh dari lokasi pemakaman Viking. Summer House sang photographer menjadi daya tarik lain di sekitar Bjärsåkrän. Apalagi landscape di sekitarnya lumayan indah. Jadi selain melihat pemakaman Viking, pengunjung bisa melihat summer house sang photographer.

Masih di sekitar kawasan Bjärsåkrän, gue melihat satu pemandangan yang lumayan unik. Di dekat sebuah pohon besar, terdapat sebuah tugu kecil (gue sebut tugu aja deh..haha) berikut sebuah salib. Tadinya gue berpikir semacam makam juga. Ternyata gue salah. Tempat ini dulunya merupakan sebuah bangunan gereja. Bangunan gereja yang dibangun setelah Abad atau Era Viking. Super tua!
Gereja tua yang akhirnya dirobohkan karena pada saat itu dianggap sudah tidak layak pakai dan ukurannya pun sudah tidak cukup untuk menampung jemaat. Konon, tanda salib di tempat ini merupakan letak altar gereja sebelum dibongkar. Kemudian sekitar tahun 1700an, penduduk setempat membangun sebuah gereja baru yang jauh lebih besar, yang digunakan sebagai tempat ibadah hingga sekarang.


Rasanya asik aja sih, bisa melihat peninggalan sejarah yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat tinggal gue. Cukup 40 menit berkendara sudah tiba. Nilai sejarah dari sebuah bangsa besar bernama Viking. Kehebatan sebuah bangsa yang sampai berhasil menarik perhatian cinemas. Film berbau Viking pun bermunculan secara komersial.
Selain peninggalan bangsa Viking, Sollerön juga menawarkan keindahan alam desanya. Alam pedesaan yang dikelilingi danau Siljan. Solleron merupakan sebuah pulau. Desa dengan daya tarik tersendiri. Gue tidak pernah bosan berkunjung dikala weekend ke tempat ini. Desa yang luas dan lumayan besar. Tidak salah jika salah satu wilayah di Sollerön dijadikan sebagai tempat camping caravan di saat Spring dan Summer. Emang sebuah desa yang cantik.

Pertumbuhan flora di Sollerön cenderung lebih cepat dibandingkan desa tempat tinggal gue. Di awal spring, sisa sisa winter masih tercium di tempat gue. Namun Sollerön sudah lumayan bertabur bunga. Di saat wild flowers belum terlalu ramai di desa gue, Sollerön sudah dipenuhi hamparan karpet wild flowers. Inilah salah satu alasan mengapa gue suka mengunjungi Sollerön. Banyak bunganya. Melihat dari dalam mobil saja pun sudah cukup menyenangkan. Trip yang murah meriah. Hahaha.

Belum lagi mata gue dimanjakan dengan bunga buah apel menjelang musimnya. Hampir sebagian besar rumah warga dan jalanan desa ini ditanami pohon apel. Mirip cherry blossom.

Dan semakin lengkap rasanya aroma kehidupan farm place Sollerön, ketika melihat ternak kuda yang memakan rumput lengkap dengan pakaiannya yang lucu. Gerombolan sapi yang tiduran di rumput sampai ternak ayam dan itik yang melenggang kwek..kwek..kwek. Aihhh lucu sekali.

Sollerön hanyalah sebagian kecil dari keindahan alam pedesaan Dalarna yang setiap saat siap untuk dikunjungi. Mungkin di lain kesempatan, Dalarna akan memberikan kesempatan kepada gue, untuk sekedar berbagi cerita lain, tentang keindahan alam yang dimiliki salah satu daerah penghasil kayu ini. Semoga.
Jadi pengen kesana 😀
LikeLike
Semoga bisa segera ya trip ke Swedia. Negaranya cantik kok
LikeLike
Melihat foto foto kamu adem lena, padahal ceritanya soal bangsa viking ngak ganas dan kejam jadinya bukan seram dan takut malah adem hahahha
LikeLike
Makasih Ria.. emang adem liatnya. Setiap musim Sollerön ini emang kece terus. Betah main ke desa ini hihi
LikeLiked by 1 person
Wow, foto2nya keren. Benar2 pemandangan yg memukau mata dan menggugah emosi ttg warisan sjarah bngsa Viking. Disajikan dlm deskripsi yg apik mmbuat sy hrus tuntas membacanya.
Oya, itu mbak Ajheris ya, dilihat dari dekat? Keren, di antara dandelion.
LikeLike
Makasih mas Des. Asli wajah Sollerön jauh lebih adem. Apalagi sekarang sudah masuk musim gugur. Banyak pohon maple di sana. Makin cantik
LikeLike
oh iya lupa, itu emang saya yang di Dandelion. hihi
LikeLike
You look gorgeous among the dandelion
LikeLike
Many thank you ya😊
LikeLike
Selalu suka lihatin foto2 mb helen jg baca narasinya yg keren ,simple tp informatif. Semiga suatu hari sy bs berkunjung kesana ; bertamu dan ngeteh di rmh mb helen.😊😊
LikeLike
Halo mbae, makasih ya… semoga segera bisa ke Swedia. Ditunggu mba kita siap ngeteh bareng hehhe
LikeLike
mbak…. kalo foto-fotomu ini dijadiin postcard pasti keren banget!!! aku suka warna biru dari langit dan airnya.
LikeLike
Aku ada print sendiri hasil foto kamera. Mirip postcard memang. Kemaren coba print yang gambar jamur smurf. Lucu banget hasilnya. Tar aku coba jadikan GA aja. Buat lucu lucuanlah bukan GA yang serius amat. Makasih ya Ded😊
LikeLike
Hooh… Siap mbak 😍
LikeLike
salam kenal mba Helen, cantik foto-fotonya…
LikeLike
Hi mba Dew, salam kenal ya… semoga betah baca tulisanku😊
LikeLike
Lagi – lagi saya terpesona liat foto – fotonya,,,dan detail ceritanya
Ditunggu postingan lain dari Dalarna mba..
LikeLike
Makasih Gus. …😁
LikeLike
Indah sekali foto2nya. Saya pernah ke norway tapi cuma ke satu kota stavenger klo gak salah ada rapat dg perusahaan minyak Staat Oil disana. Partner dr Perusahaan tp sy bekerja. Dingin dan udara sangat segar. Seperti gak ada polusi debu
LikeLike
wahhh Norway memang alamnya indah banget. Wisata alam terfavorite saya sampai saat ini adalah Norway. Alamnya seperti cerita khayalan dongeng. Saya ada beberapa kali nulis ttg keindahan alam Norway. Ada di menu traveling. Segar banget udaranya. Btwy makasih ya sudah membaca blog saya😊
LikeLike