Latvian Ethnographic Open Air Museum

Gue dan suami adalah pasangan yang lumayan sering mengunjungi Open Air Museum, karena  selain memiliki cerita history, bangunan di kawasan museum berjenis seperti ini mostly menampilkan berbagai bentuk rumah rumah tradisional yang unik dan lucu.

IMG_6374.jpg

Belum lagi para tim penggembira museum yang berpenampilan ala ala Little Missy yang lumayan menghibur mata. Setidaknya begitulah gambaran museum udara yang sudah pernah gue kunjungi. Seperti Den Gamle By di Aarhus Denmark, Jamtli di Ostersund, dan Skansen di Stockholm, Swedia.

IMG_6373

Tak terkecuali Riga Latvia, kota ini pun memiliki museum udara yang terbilang sangat luas bernama Latvian Ethnograhic Open Air Museum. Berdiri di kawasan yang sangat luas, kalau tidak salah kurang lebih 80-an hektar meter persegi. Di sekitar Lake Jugla dan dikelilingi hutan kayu lebat, aroma nature benar benar masih berasa di open air museum ini.

IMG_6372
Suka melihat jalanan ini. Lokasinya persis di pintu masuk museum

Buat yang memang benar benar menyukai wisata seperti ini, mengunjungi Latvian Ethnographic tidak cukup hanya 2 hingga 3 jam.  Saran gue sih, luangkan waktu seharian biar jalannya bisa santai. Fokusin agendanya hanya untuk melihat museum. Bukan apa apa sih, menurut gue  lumayan melelahkan juga mengitari semua kawasannya. Apalagi kalau dijalani buru buru, makin gempor deh.

IMG_6335

IMG_6360

Latvian Ethnographic merupakan salah satu open air museum tertua dan terluas di Eropa. Memiliki 118 bangunan bersejarah yang berasal dari berbagai propinsi di Lativia. Konon, semua bangunan dari berbagai wilayah di propinsi Latvia sengaja diangkut dan dikumpulkan menjadi satu di kawasan museum udara ini. Bangunan bangunan yang mewakili sejarah  wajah Latvia di masa lampau. Mulai dari rumah, gudang, lumbung gandum, gereja, bahkan peralatan peralatan rumah tangga yang digunakan sehari hari di masanya.

IMG_6365.jpg

IMG_6353.jpg

IMG_6330

Di museum ini pengunjung bisa melihat bagaimana kehidupan bangsa Latvia ratusan tahun silam. Seperti apa ruang tamu mereka, kamar, tempat tidur, lemari, peralatan masak, perabotan rumah, perapian, hingga cara mereka mendapatkan air pun, bisa dilihat di museum ini.

IMG_6364
Bangunan tempat mandi
IMG_6347.jpg
Daun Birch. Sehabis mandi dipukul pukul ke badan agar perendaran darah lancar katanya.

Bahkan sebuah bangunan yang dibangun sekitar tahun 1862, yang berfungsi sebagai tempat mandi/sauna juga ada. Bathtubnya terbuat dari ember kayu besar berisi air. Pemanas air berasal dari bongkahan batu batu besar di sampingnya. Sehabis mandi mereka lalu memukul mukul badan dengan ikatan ranting daun birch. Lucu juga ngebayanginnya.

IMG_6689.jpg

IMG_6348

IMG_6367

Ada pemandangan unik yang lumayan menarik perhatian gue, tepatnya ketika memasuki halaman sebuah gereja tua yang diperkirakan dibangun pada awal tahun 1700 an. Gue melihat sebuah tiang kayu lengkap dengan besi tua berbentuk lingkaran layaknya kalung besi. Awalnya gue pikir dipakai untuk memenggal kepala gitu. Ternyata salah.

IMG_6369.jpg
Bangunan gereja yang dibangun tahun 1700 an. Sedangkan foto di bawah, merupakan foto di dalam gereja yang sudah. Dan tiang kayu tempat menghukum orang

Jadi konon dahulu, jika seseorang melakukan kesalahan yang cenderung memalukan, ada hukuman sosialnya. Dan biasanya, orang tersebut akan diikat ke tiang kayu dan melinggakarkan kalung besi tadi di lehernya. Tujuannya agar dia merasa malu, ketika banyak jemaat gereja yang melihat dan mengetahui perbuatan jeleknya. Kira kira seperti icuuuuuuu!

IMG_6356.jpg

IMG_6355.jpg
Sumur beserta ember kayu untuk mengambil air

Bangsa Latvia ternyata lumayan mempercayai kekuatan gaib. Bahkan hingga sekarang kepercayaan seperti ini masih bertahan dalam bentuk pernak pernik kerajinan tangan. Sewaktu kami hendak memasuki sebuah bangunan, terlihat seorang wanita paruh baya mengibas ngibaskan sesuatu ke kami. Sesuatu yang mirip benda anyaman dari jerami.

IMG_6250.jpg
Si nenek penjaja souvenir pengusir hantu hehehe
IMG_6346
Benda yang dianggap mampu mengusir hantu

Menurut beliau, benda tersebut mampu mengusir setan. Dalamnya berisi biji bijian, yang kalau digoyang mampu mengeluarkan suara. Nah, suara suara itulah yang katanya ampuh mengusir setan. Benda pengusir setan ini bisa dibeli sebagai oleh oleh atau buah tangan.

Merasa kurang enak, kami pun membeli. Kasihan melihat si nenek uda acting dan capek jelasin, kali aja setan di rumah gue mungkin bisa kabur. Hahahaha….kagaklah becanda. Gue sih mengganggapnya sebagai barang unik dan lucu aja.  Benda yang sepertinya mewakili cerita legenda bangsa Latvia. Dan kebetulan gue memang penyuka souvenir. Si nenek tadi juga menjual kerajinan telur dan hiasan natal. Macam macamlah. Harganya berkisar antara 10 hingga 20 euro kalau tidak salah.

IMG_6354.jpg
Wanita Latvia dengan baju tradisonal Latvia

Rata rata, bangunan di Latvian Ethnographic Open Air Museum dijaga oleh pria maupun wanita berpakaian tradisional khas Latvia. Tapi sayang, beberapa dari mereka terkesan kaku dan tidak bisa bahasa Inggris juga. Kurang atraktiflah jika gue bandingkan dengan open air museum yang pernah gue datangi. Dari segi pengunjung pun, rasanya tidak terlalu banyak. Gue kurang tau pasti sih, apa karena kami datang di hari yang salah. Biasanya kalau musim panas, open air museum seperti ini selalu mengadakan acara hiburan seperti teather ala ala, atau acting kecil kecilan dari tim museum untuk memberi kesan lebih hidup akan nuansa jaman dulunya. Seperti di museum udara Jamtli Ostersund misalnya. Senang banget melihat acting tim museumnya. Jadi pas masuk ke dalam bangunan, pengunjung terhibur dengan acting mereka yang sedang memasak, menjahit, menyuci piring, membuat roti, dan kadang kadang mereka juga sambil ngobrol satu sama lain, layaknya tidak ada turis di dalam ruangan. Natural sekali actingnya. Jadi turis tidak melulu melihat benda mati. Dan tidak gampang bosan juga. 

IMG_6363
Bangunan berisi kerajinan tangan seperti kapak, pisau dan peralatan pendukung. Pengunjung bisa langsung membuat sendiri mata uang koin dengan menggunakan palu. Alatnya seperti gambar di sebelah kanan bawah.

Selain itu, penempatan semua bangunan di Latvian Etnographic Open Air Museum ini pun terkesan monoton. Bahkan ada beberapa bangunan yang diletakin menyendiri di tengah hutan dan terlihat seperti kurang terurus. Entahlah apa cuma pemikiran gue aja. Tapi menurut suami pun begitu. Dari tapak jalan dan rumput yang kami lewati, bisa kelihatan kalau jalanan itu jarang dilewati. Tapi bagi yang memang suka kesepian, feelnya dapat sih. Naturenya lebih berasa.

IMG_6576.jpg

IMG_6340.jpg

Parahnya lagi, seluas itulah museum ini, tidak ada cafe kecil untuk sekedar bisa melepas dahaga atau lapar di titik titik lokasi tertentu. Kan ga semua juga ya niat bawa air putih atau cemilan di ransel. Kalau pun ada, mau berapa botol? Namanya jalan segitu jauh pasti cepat haus kan. Bahkan bangku untuk sekedar rest sebentar pun tidak tersedia. Masa mau tancap jalan terus? Tega banget sih mak! Hahaha.

Cafe restoran cuma ada di area pintu masuk. Beda banget dengan museum udara di Skansen Stockholm. Lebih terkodinir sepertinya. Artinya mereka sudah lebih paham, seluas apa kawasan yang dilewati turis. Jadi yang namanya cafe kecil, ada aja di beberapa titik lokasi. Pun bangku bangku tempat beristirahatnya. Bangunan tuanya juga diselang seling dengan taman kecil, peternakan sapi, pabrik dan toko jadul. Jadi yang dilihat pun lebih bervariasi. Kan pengunjung bukan orang dewasa aja. Anak anak juga ada.

IMG_6325.jpg
Walking

Itu berasa banget pas kami melewati jalanan yang memang forest banget. Pas berasa cape ga tau mau rest dimana. Bangku sebiji pun kaga ada. Hal inilah yang membuat kami jadi cepat merasa bosan. Mentok cuma melihat bangunan yang lama lama bentuknya itu lagi dan itu lagi. Awalnya sih masih ecxited, lama lama mulai entahlah mak! Hahaha.

IMG_6334

IMG_6358.jpg

IMG_6366

Mana perut mulai lapar. Wajarlah uda lewat jam makan siang. Nah, kalau harus makan ke restorannya, kan uda malas ya harus balik arah lagi melihat yang lain. Akhirnya kami memutuskan pulang. Sepertinya ada beberapa bangunan yang kami tidak lihat lagi.

IMG_6319.jpg
Senang duduk di luar cafe restonya. Viewnya langsung menghadap forest
IMG_6318
Country soup. Enak. Untuk semua menu makanan dan minuman dikenai 13 euro. Relatif murah dibanding harga di kawasan old town Riga.

Tapi lagi lagi ini pemikiran gue aja sih. Karena kalau melihat review, rata rata turis yang datang ke museum ini komennya oke oke aja. Mungkin karena gue bandingin dengan museum udara yang pernah gue kunjungi sebelumnya, yang lebih atraktif dengan hiburan hiburan kecilnya.

Oh iya, gue suka banget dengan cafe resto museum ini. Bangunan wooden house tua. Autentik banget. Dalamnya pun asik. Trus suasana di luarnya juga enak. Langsung menghadap forest gitu. Adem banget rasanya. Makanan di restonya relatif murah sih menurut gue. Gue merekomen menu country soupnya. Lumayan enak. Boleh dicoba.

Satu lagi, coba juga minuman Kvass khas Baltik. Minuman ini rasanya unik. Mirip soft drink bercitra rasa manis gula aren. Katanya sih minuman non alkohol. Atau beer low alcohol di bawah 2 persen. Pertama nyoba gue langsung sukaaaakkkk! Mungkin karena rasa gula aren kali yak! Hahahha.

IMG_6321
Kvass, rasa gula aren. Hahahaha

Menuju Latvian Ethnographic Open Air Museum, bisa ditempuh dengan Bus nomor 1  dari pusat kota Riga. Perjalanan kurang lebih 1/2 jam.

To be continued..

“Semua photo merupakan dokumentasi pribadi ajheris.com”

 

4 Comments

  1. Ternyata unik juga piknik ke museum open air ya.
    Saya melihat view-nya natural banget, hijaunya dsna serasa beda dg hijaunya dsini (Indonesia). Tampak unik skli, aplg klau kameranya saat mengambil gambar emang ok punya.

    Iya ya, mbak. Kok gak ada bench-nya satupun sih. Capek dech. Ini slh satu kelemahannya, nurutku. Selain itu, emang gak ada juga ya sjnis motor kecil atau sepeda di area sekitar lhan museum itu? Kan klau ada (disediakan pengelola) bs bntu pengunjung, shingga klau kcapean jln kaki keliling2nya bs jd alternatif. Klau explore tu museum hanya by walking, bs teler dong, hadeuhh…

    Well, terlepas dari sgla minus atau kakunya petugas yg jga yg dimiliki museum itu, tp intinya sajian museum open sprti ini unik dan menggugah emosi. Menikmati nuansa sjrah dan alam yg sejuk, bersih, dan prmai sprti museum Latvia ini membuat jiwa serasa melambung k masa silam.
    Pokoknya keren. Sy blm prnh sih berkunjung k museum open air. Pengen kalau ada. Sy malah blm tahu ap di Indonesia ada museum open air sprti ini?

    Oya, hmpir lp, harga tiket masuk ke Museum Latvian Ethnohlgraphic-nya brp ya?

    Oya, di Indonesia ada gak ya?

    Ditunggu lnjutannya, mbak. Panjang banget ya ceritanya, untung ada gambar2 yg menarik, 😄

    Like

    1. Setau aku Open Air Museum lebih condong di negara Skandinavia, Eropa Utara maupun Timur. Padahal klo dipikir rumah adat kita banyak ya, napa ga dikumpulin aja satu satu di sebuah kawasan terbuka, pasti keren.
      Kalau museum udara kayak gini justru sensasinya yang berjalan kaki itu. Kalau naik sepeda malah lucu. Hehehe. Tapi alangkah baiknya ada bangku atau cafe kecil. Kalau memang luasnya kayak di Latvia ini. Tapi kemungkinan besar faktor pengunjung dan biaya oprasional jd kendala. Mungkin tidak sebanding. Kalau Open Air Museum Skansen di Stockholm memang ramai pengunjungnya. Fasilitas pun tak melulu bangunan tua. Ada panggung hiburan juga. Apalagi dari segi harga, biaya tiket masuk ke museum udara Latvia ini relatif murah sekitar 78 ribu rupiah.

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s