iPhone 7 Plus : Ketika Tak Bisa ke Lain Hati (Review)

Tadinya ga niat mereview si hape yang berhasil membuat mood gue jelek banget seminggu ini. Sangkin terpesonanya dengan hasil bidikan kamera dan beberapa fitur barunya, akhirnya ga tahan juga. Itupun cuma review sederhana  sih.

Sebenarnya, tidak ada rencana untuk mengganti hape baru. Hadeh, bongkar tabungannya itu loh mak. Sungguh terlalu kata Loma Ilama. Hape lama bodynya masih mulus. Cuma sudah satu satu napasnya. Bahkan sempat koit. Apes bangetlah memang.

img_0146

Ceritanya, iPhone 6 plus gue slow respon banget kalau di charger. Bahkan sempat ga bernapas alias mati total. Gue ga kaget sih, karena sebelumnya, tanda tanda memble dari hape ini sudah banyak. Pertama kameranya rusak. Trus baterai ngadat. Dan puncaknya slow respon tadi.

Sebelumnya, iPhone sudah sering kasih warning di layar screen, kalau perangkat charger yang gue pakai, tidak bisa diterima alias bukan perangkat yang disertifikasi oleh Apple. Dasarnya bebal, gue malah cuekin terus. Dan puncaknya ya gitu. Applenya marah kali ya. Hahaha. Begitupun masih egois aja nyalahin Apple. Tapi sudahlah, yang ini ga perlu dibahas panjang lebar.

Gue memang sudah susah beralih ke brand lain. Dengan seribu satu alasan, baik plus dan minusnya. Inilah namanya uda kadung jatuh cinta. Iphone 7 Plus, menurut gue masih memiliki persamaan dengan iPhone 6 plus. Bedanya, ada beberapa fitur tambahan dengan inovasinya  yang keren bingits. Berikut fitur canggihnya:

Dual Kamera. Ada lensa Tele dan Widenya. Pas gue coba, resolusi gambar menyamai kamera DSLR. Jernih banget. Dan bokehnya lumayan creamy. Dari mode jepret normal, cukup tap sekali aja, otomatis akan berubah ke mode optical zoom hingga 2 kali zoom. Hasil gambar tetap jernih. Bahkan untuk digital zoom manual, bisa digunakan dengan menyentuh screen hingga 10 kali kemampuan zoom. Selain Time-Lapse, Slow Mo, Video, Photo, Square dan Panorama, iPhone 7 Plus juga dilengkapi fitur Portrait. Bokehnya mirip kamera DSLR mak.

img_0138
iPhone 7 Plus dengan Dual Camera

Stereo SpeakerIni badai banget deh dentuman suaranya. Merata di bagian kiri dan kanan. Yang jelas, dentuman Power Full seperti ini tidak gue dapatkan di iPhone 6 Plus. Karena seri 6 plus hanya memiliki satu speaker. Sedangkan seri 7 Plus, dilengkapi speaker di sisi kiri dan kanannya. Lebih stereo/ngebass. Buat dengerin musik, sempurna banget.

IMG_0142.JPG
Speaker dibagian kiri dan kanan 

Colokan Earphone dan Charger Berada di Lubang yang Sama. Biasanya, colokan earphone bersampingan dengan colokan chargerSebaliknya, iPhone 7 Plus justru menggunakan satu colokan utama untuk keduanya. Kecuali membeli kembali assecoris tambahan pendukung seperti Lightning Connector Adaptor.   Oh ya, untuk seri 7 ini, sudah bisa menggunakan charger wireless. Gue tertarik sih. 

IMG_0140.JPG
Lightning Headphone Adaptor yang diberi gratis. Bagi yang ingin tetap menggunakan headphone di iPhone 7 Plus, bisa connecting melalui Cable ini.

img_0117

Layar Screen dilengkapi teknologi 3D Touch. Ini juga gue suka banget. Sistem sentuh  shortcut yang memungkinkan kita membuka aplikasi hanya dengan menyentuh icon tanpa harus repot membuka aplikasi terlebih dahulu. Tampilannya memang jadi seperti efek 3D gitu. Uniknya, 3D touch ini bekerja sesuai dengan kekuatan sentuhan jari tangan. Dan ini bisa diatur di bagian pengaturan atau setting. Mulai dari sentuhan ringan, sedang maupun kuat. 

IMG_0141.JPG
3D Touch Screen

Water Resistant atau anti air. Huaaaaa…tahan air! Lumayan banget kan, apalagi kalau ga sengaja terkena air atau pas hujan misalnya. Bahkan katanya, direndam air juga ga masalah. Ahhhh…kalau ini ga usah sok sokanlah ya. Ga mau ambil resiko. Kebayang kan kalau ternyata tidak seakurat itu. Guling guling jadi bolu Meranti deh kalau harus beli lagi. 

IMG_0139.JPG

Cuma, ada beberapa hal yang gue kurang suka dari seri 7 plus ini. Design Dual Kamera di bagian belakangnya, kenapa juga harus dibuat nimbul. Ga enak aja dilihat. Trus Earphonenya, ga pake kemasan kotak seperti iPhone lainnya. Cuma ditempelin di kertas.

img_0143
Tuh, nimbul kan cameranya. Kurang enak dilihat. Kalau gambar di bawah,  seri 6 Plus yang menggunakan kemasan kotak untuk earphone. Sedangkan di sebelah kanan, seri 7 Plus yang hanya menggunakan sejenis kertas tebal.  

Sedangkan untuk harga iPhone di Swedia, jatuhnya memang lebih mahal dibanding Indonesia. Kalau melihat daftar harga di Google ya. Tapi pastinya gue kurang tau juga. Untuk kapasitas 128 GB, seri 7 plus ini dibandrol mendekati 10 ribu Sek. Pokoknya, ke depan kudu hati hati deh makenya. Kapok.

iPhone 7 Plus, is the best iPhone we had ever made! Sebuah slogan percaya diri dari Brand raksasa ini. Benarkah? Kita tunggu saja sampai berapa lama ketahanannya. Hahhaha.

Ada yang tertarik ingin membeli? semoga review abal abal ini berguna. 

Salam dari Mora,

Dalarna, Swedia.

 

“Semua foto di dalam tulisan ini merupakan dokumentasi pribadi ajheris.com”

5 Comments

  1. Klo hp saya mah gak kuat beli iphone. Lagian fungsi hp saya mayoritas cuma buat internetan doang. Mutar lagu masih pake laptop aja. Klo foto2 nggak begitu doyan, jadi ya kayaknya masih nggak akan beli iphone dalam beberapa tahun ke depan he he he…….

    Like

Leave a comment