“HA LONG BAY” Ketika Raja Ampat Ada di Vietnam

Suatu malam, teman  blogger di group whatsApp secara tidak sengaja membahas liburan. Sampai akhirnya gue bercerita tentang wisata terkenal di Vietnam. Dan singkat cerita, pembicaraan itu pun berujung keinginan untuk menulis wisata Vietnam beberapa tahun yang lalu. Kalau bukan karena pembicaraan malam itu, mungkin tulisan ini tidak pernah muncul di blog gue. So thank you dear, cuap cuap kemaren berhasil menginspirasi gue. *Senyum lebar ke Zbeth 🙂

Sebelumnya, Vietnam bukanlah negara yang ada dalam bucketlist jalan jalan gue. Sampai suatu hari, sebuah Travel Organizer (TO) bernama Jejak Kaki, menawarkan trip ke Hanoi. Sebelumnya gue tidak pernah tau yang namanya Ha Long Bay. Dengar juga ga pernah. Ibarat kata, Ha Long Bay  masih kalah pamor waktu itu dibanding Phuket Thailand.

Dan masih ingat, pertama sekali melihat photo keindahan alam Ha Long Bay yang dikirim melalui pesan Blackberry Messenger oleh team Jejak Kaki, gue langsung terpesona. Mirip Raja Ampat!

Maklum destinasi ke Raja Ampat lagi naik pamor. Tempat wisata yang rasanya sebatas khayalan waktu itu. Mahal. Sampai akhirnya gue berpikir, kalau belum bisa ke Raja Ampat, ya ke Ha Long Bay pun jadilah. Secara biaya yang ditawarkan juga lumayan terjangkau. Dan pembayarannya bisa dicicil pula.

Gue ke Vietnam sekitar tahun 2011 atau 2012 kalau ga salah. Tepatnya ke kota Hanoi. Waktu itu gue berangkat bareng teman kantor. Dari bandara Soekarno Hattta, kami bermalam di Singapura dulu. Esok harinya lanjut ke Hanoi. Dari Changi Airport, perjalanan kurang lebih tiga jam. Setibanya di bandara, barulah kami bertemu dengan team Jejak Kaki dan para peserta lainnya.

Singkat cerita, setelah bermalam di Hanoi, besok harinya kami menuju perjalanan ke Ha Long Bay. Ha Long Bay ibarat magnet wisata Vietnam. Konon katanya, ke Vietnam  tanpa ke Ha Long Bay serasa ada yang kurang. Garamnya kurang nendang😉

Perjalanan dari pusat kota Hanoi ke Ha Long Bay kurang lebih 4 jam. Bus yang kami tumpangi lumayan nyaman walaupun bukan bus besar. Drivernya juga masih memiliki etika mengemudi yang baik alias tidak ugal ugalan. Buat gue ini penting banget.

Sesampainya di dermaga Ha Long Bay, kami menuju kapal kecil dan diberi life west. Dari kapal inilah kami berpindah ke kapal cruise versi Ha Long Bay. Cruise di Halongbay rata rata berukuran tidak terlalu besar. Penampilan dari luar pun sangat sederhana. Tapi begitu masuk ke dalam,  bersih dan nyaman. Dan hari itupun keceriaan dimulai. Welcome to Ha Long Bay 😍

Halongbay merupakan teluk yang memiliki ribuan pulau Karst (batu kapur) yang muncul  secara luarbiasa ke permukaan air  akibat pergerseran tektonik ratusan juta tahun silam.

Dengan bentuk yang menjulang tinggi dan curam, mengakibatkan sebagian besar karst masih sulit dijangkau dan dieksplore.

Dari ribuan pulau karst yang terdapat di Ha Long Bay, hanya sedikit yang sudah memiliki nama. Diberi nama pun karena kebetulan memiliki bentuk yang unik. Misalnya karst berbentuk jempol, ayam, dan pulau kembar. Kurang lebihnya seperti gambar di bawah ini.

Pada tahun 1994, Ha Long Bay ditetapkan sebagai Heritage Dunia oleh Unesco. Disusul masuk 7 keajaiban dunia versi New 7 Wonders Foundation pada tahun 2012 (Wikipedia). Ha Long Bay juga tertera dalam design uang kertas Vietnam. Bisa melihat gambar di bawah.

Sebagian besar pulau pulau Karst di Ha Long Bay memiliki gua yang mengandung Stalaktit dan Stalagmit, yang berasal dari tetesan air yang mengeras dan menghasilkan bentuk vertikal dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Gua yang unik dan tentunya wajib dilihat. Ke Ha Long Bay sudah dianggap liburan sepaket dengan berbagai gua Stalaktit dan Stalagmit di sekitar pulau.

Sepanjang perjalanan di atas teluk  Ha Long, mata akan terbiasa dengan kapal kapal yang berseliweran. Dan kami pun mulai menikmati keindahan Ha Long Bay hari itu. Melihat pulau kapur dalam berbagai bentuk dan ukuran. Mulai terlihat kecil, hingga akhirnya menjadi besar setelah kapal mendekat. Ha Long Bay juga memanjakan kami dengan kenikmatan sajian appetizer alam yang mempesona sebelum dinner dimulai. Keindahan sunset di antara tumpukan karst yang memenuhi teluk Ha Long.

Ha Long Bay bisa dinikmati seharian tanpa harus menginap. Banyak agen travel yang menawarkan paket seperti ini. Bahkan dari hotel juga bisa didapat. Sudah including makan di dalam kapal, tour guide berbahasa Inggris dan transportasi bus. Tapi jika ingin bermalam di cruise seperti kami  juga boleh. Menghabiskan malam dengan berkaraoke, joget bersama, dan pastinya menikmati dinner dengan makanan khas Vietnam yang lezat.

Dan esok paginya after breakfast, kami lanjut bermain Kayaking. Hmmmm….jadi ingat betapa berisiknya gue di atas kayak waktu itu. Karena phobia yang tidak beralasan. Seperti mengutip kalimat seorang teman “Gue itu ratu parno, takut tenggelam, takut kayak terbalik, takut kebawa arus, dan sebagainya”  🙂

Berkunjung ke Ha Long Bay Vietnam ibarat melihat Raja Ampat (yang kalau gue paksa menjadi terlihat mirip). Pun menjadi awal mengenal lebih dekat negara yang lama dilanda perang ini. Negara yang memiliki capital city yang sederhana. Kota Hanoi yang jauh dari sebuah kata gemerlap.

Kota yang memaksa gue harus esktra berhati hati dari laju kencangnya vespa dan motor. Kota yang macetnya tidak pake malu malu alias main selamatkan diri sendiri. Iya, Vietnam yang masih origional sekali. Tapi lumayan sanggup membuat rindu.

Di mata gue, bumi Vietnam akhirnya memperlihatkan sisi lain yang lebih ramah. Tidak semata meninggalkan kekelaman dunia tembak menembak yang gue lihat di film Rambo yang super hero maupun film sejenis yang doyan banget diproduksi industri film Hollywood. Melainkan  juga pesona sebuah wisata warisan dunia.

Iya, ada Ha Long Bay di sana. Di Vietnam. Teluk yang indah!

Berikut ruangan kamar dan restoran di dalam kapal. Juga mini bus yang membawa kami dari Hanoi ke Ha Long Bay dan kembali ke Hanoi. 

 

Salam dari Mora,

Dalarna, Swedia.

Semua photo di dalam tulisan ini, merupakan dokumentasi pribadi ajheris.com.