“FIKA” Soulmatenya Orang Swedia

Fika…! Pernah dengar? Kalau belum, ada baiknya kamu membaca tulisan ini. Siapa tahu suatu saat kamu bertandang ke Swedia. Atau menetap barangkali?

Fika merupakan satu kata yang simple namun sangat famous di Swedia. Setelah kata Hej (hai), Tack (terimakasih), Fika adalah kata lain yang wajib dimengerti ketika berada di Swedia. Tidak ada warga Swedia yang tidak tahu Fika. Fika ibarat belahan jiwa masyarakat di sini. Aku padamulah pokoknya.

Gue sendiri pun, sebelum menetap di Swedia, lumayan sering mendengar suami menyebut Baru habis Fika”,  “Temanku baru pulang, tadi kami Fika”. Sampai akhirnya gue penasaran dan menanyakan apa itu Fika. Apalagi Fika sangat gampang disebut dan mudah diingat.

Bila kamu mempunyai seorang teman di Swedia atau mungkin berkenalan/bertemu dengan seorang Swedish, cobalah menyebut kata Fika, pasti mereka akan senang dan surprise. Dan jika boleh berandai andai, apabila ada sebuah perlombaan berhadiah dengan pertanyaan “Apa yang kamu ketahui tentang Swedia?” maka jangan pernah menjawab si retail sejuta umat I***EA itu. Sebab untuk menjadi pemenang kamu cukup menjawab “FIKA” saja 🙂

Dan entah mengapa di suatu hari, tepatnya sehabis makan cake caramel buatan gue, akhirnya tiba tiba kepikiran “mengapa gue tidak menulis di blog tentang si Fika yang terkenal ini”. Modal penglihatan sendiri, ngelakoni sendiri, dan nanya suami serta tetangga yang suka bertamu ke rumah, sekedar menambah referensi tentang si Fika, dan gue pun mencoba mengulasnya secara sederhana.  

So, apa itu FIKA…???

Ada beberapa pendapat yang menyebut, memberi defenisi terhadap Fika sangatlah sulit. Tapi yang jelas, masih bisa dimaknai juga. Basicly, Fika berarti ngopi atau Meminum secangkir kopi! 

Dahulu kala, Fika biasanya dilengkapi dengan Pastry. Kegiatan Fika bisa dilakukan di meja makan maupun halaman rumah. Tepatnya di saat musim semi maupun musim panas.

IMG_1191.JPG

“Namun bila diartikan secara luas, Fika bukan lagi sekedar meminum secangkir kopi. Melainkan lebih kepada quality time yang sederhana, yang menjadi bagian dari kehidupan sehari hari masyarakat Swedia. Meluangkan waktu atau take a break untuk sekedar istirahat sebentar, relax, slow down, menyegarkan pikiran, ngobrol santai, yang dilengkapi dengan secangkir kopi tadi. Bahkan di jaman modern ini, tak sedikit minuman di luar kopi yang menghiasi meja di saat Fika. Sudah lebih variatif. Sebut saja seperti tea, jus maupun smoothie”

Selain Pastry, meminum kopi di saat Fika mostly ditemani sejenis cake bercitra rasa manis, cookies, hingga roti beraroma cinnamon. Bahkan tidak sedikit dan lumayan sering gue melihat, secangkir kopi dilengkapi dengan semangkok ice cream.

Tidak bisa dipungkiri, diantara jenis minuman yang sudah variatif tersebut,  kopi masih tetap minuman favorite yang menduduki peringkat teratas di saat Fika. Pun menjadi minuman yang identik dengan istilah Fika.  Tak heran, mengingat Swedia adalah salah satu negara dengan penduduk yang sangat menggilai minuman kopi.

fullsizerender-18
Kanelbullar buatan sendiri. Anyone?

Selain dengan teman, saudara, keluarga, tetangga, atau siapa saja, Fika bisa juga dilakukan seorang diri. Di rumah, rumah tetangga/saudara/teman,  sampai di sebuah cafe yang sepertinya menjadi tempat ideal untuk sebuah Fika.

Fika juga menjadi bagian penting di kalangan pegawai Swedia. Setiap harinya, rata rata perusahaan di negara ini memberikan Fika Time terhadap semua karyawan di jam tertentu. Misalnya pukul 9 pagi dan pukul 3 sore. Atau bisa juga pukul 11 pagi. Simple saja, ketika bekerja dengan segala kepenatan, mengambil waktu sebentar untuk sekedar ngopi, ngeteh dan ngemil, lumayan membuat badan tidak terlalu penat dan pikiran pun sedikit tenang.

IMG_1197.JPG

Di saat Summer, sambil memasang payung di halaman rumah, kegiatan Fika menjadi lebih dasyat lagi. Menikmati waktu bersama keluarga dan handai tolan, merupakan pemandangan yang sangat familiar dilihat mata. Selain di kantornya, suami gue wajib Fika di rumah. Apalagi kalau sedang mengerjakan pekerjaan yang lumayan berat di sekitar rumah, dijamin pasti Fika. Kalau tetangga atau tamu datang ke rumah, pastilah kopi dan cangkir langsung menghiasi meja. Time for Fika! Pokoknya begitu datang pasti langsung ditawari Fika. Ibarat orang kita kalau kedatangan tamu disuguhi teh manis.

Demikian juga sebaliknya, jika gue berkunjung ke rumah tetangga, teman atau kerabat suami, baik itu kunjungan mendadak atau memang sengaja diundang, selalu meluangkan waktu untuk Fika. Dan tidak sedikit dari mereka yang selalu menyediakan  cookies, roti atau cake di rumah. Artinya selalu ready stok.  Karena apa? Ya itu tadi. Pasti ujung ujungnya Fika. Karena Fika memang akan makin sempurna jika dilengkapi dengan makanan pelengkap tersebut. Sambil ngopi/ngeteh, Fika bisa di isi dengan tertawa, bercerita ngolor ngidul dari A sampai Z, di suasana yang tidak terlalu formil.

img_1199
Secangkir tea juga bisa menjadi bagian dari Fika.
FullSizeRender (17).jpg
Cake sebagai pelengkap Fika.

Namun jika mau dibuat sedikit serius, Fika juga bisa.  Sebut saja seperti orang orang yang membicarakan bisnis dan pekerjaan, tidak sedikit yang membuat janji bertemu sambil Fika. Jadi bisa dibayangkan betapa pentingnya Fika di Swedia.

“Itulah sebabnya mengapa Fika sangat identik dengan kehidupan masyarakat Swedia. Diantara rutinitas yang padat, mereka selalu meluangkan waktu untuk take a break. Santai dan relax sejenak, ngobrol dengan kerabat atau teman, sambil menikmati secangkir kopi dan sepotong roti/cake.

Menikmati quality time, feel free dari sebuah pekerjaan, baik itu di kantor maupun di rumah. Dan ini mereka lakukan setiap hari. Memanjakan diri itu simple toh?”

img_1198

Dan ditambah lagi, masyarakat Swedia menjadikan Fika bukan sekedar gaya hidup (life style), tapi lebih kepada bagian dari budaya/kultur yang sudah turun temurun. Sudah mendarah daging banget. 

IMG_1201.JPG

Satu lagi yang bisa gue simpulkan dan semoga gue tidak salah, berdasarkan penglihatan melalui kacamata minus yang jarang gue pakai, jenis kopi yang paling digemari di saat Fika adalah kopi hitam (black coffee). Dan kebanyakan diminum tanpa gula. Paling mereka suka mencampur dengan sedikit fresh milk. 

Sepertinya produk minuman St***cks Coffee dan sejenisnya tidak terlalu digemari di negara ini. Sehingga tak aneh jika coffee shop sejenis hanya bisa ditemukan di kota kota besar. Jumlahnya tidak banyak, paling satu dua doang. Dan biasanya berada di Central Station.

Lantas jenis roti/cake apa saja yang paling digemari masyarakat Swedia di saat Fika?

Banyak jenisnya, tapi yang paling sering adalah Kanelbullar, sejenis roti dengan aroma cinnamon (kayu manis). Biasanya roti ini paling sering dibuat sendiri di rumah. Disamping itu ada juga Kladkaka, sejenis cake coklat khas Swedia, dan Chokladboll, cake coklat berbentuk bulat atau lonjong, dengan lapisan kelapa parut. Dan tentu saja masih banyak jenis lainnya.

IMG_1203.JPG

fullsizerender-18

IMG_0353.JPG

Nah, jika kamu bertandang ke Swedia, cobalah meluangkan waktu untuk sekedar menikmati Fika di salah satu cafe negara ini. Ditemani secangkir kopi dan sepotong Kanelbullar yang terkenal itu tentunya.

 Wokeh deh kakakkk....mari kita FIKA!

Salam Dari

Mora, Dalarna, Swedia

See you in my next story.

“Semua foto di dalam tulisan ini adalah dokumentasi pribadi ajheris.com

 

 

 

22 Comments

  1. Pas lagi facetime sama rick sambil buka blog,ehh ada siFIKA 😬 Langsung aja aku tanya trs si rick semyum” gitu,hahahaha…sambil bilang fika nya tadi pagi udah dan wajib tiap pagi black coffee tanpa gula..karena aku gak suka kopi jd aku fikanya pakai tea aja nanti,hehehehe…

    Like

      1. Oooo itu mungkin yg kefoto kuenya aja.. hahaha. Kaya aku suka gt juga, yg nongol cuma cake, secara difoto lebih imut. Minuman kopinya ga keliatan, karena ga suka ngopi. Paling tea or smoothie dan suami aja yang ngopi.

        Like

  2. Suka banget kalau teman kerja di tempat internship di Swedia dulu bilang “yes fika time Dew, mareee”…:D artinya makan lah kita ..
    Disini nggak ada istilah fika..adanya ya pause..nggak keren samse….

    Like

  3. Salam kenal mbak. Tadi Kita ngobrol tentang Foraging Di FB. Kalau Di Ponorogo, Kita kelahiran saya budayanya ngopi tapi Di waring kopi. Sebelum ramai serbuan waring kopi kekinian Di Sana sudah mengajar budayanya ngopi sambil makan makanan sederhana. Yang paling sering disajikan adalah jadah (Ketan/uli) bakar, Tempe goreng garing Yang dimakan Sama jadah itu dengan ditempelkan. Jadi semacam sandwich lokal. Dan berbagi makanan ringan lain. Warung kopi ini Ada yg buka sejak subuh Ada yg Siang, sore, malam bahkan Ada Yang 24 jam.

    Like

    1. Haiii mbae… makasih uda membaca blog saya. Semoga suka😁 duh ngopi ala di kota mba yang masih sederhana selalu mengingatkan kampung halaman. Kehidupan jaman lalu itu justru kembali ngetrend sekarang ini. Orang orang kembali ke gaya old style

      Like

Leave a comment