Uppsala, Dalam Hitungan Jam!

Gue sebut “Hitungan Jam”, karena keberadaan gue dan suami di kota Uppsala, kurang lebih hanya dari sore hingga pukul 10 malam. Menikmati suasana kotanya hanya dalam hitungan jam saja. Selebihnya kami balik ke hotel, istirahat dan tidur. Esok paginya, kami menyempatkan singgah ke sebuah gereja, dan setelahnya buru buru menuju Arlanda Airport. Menjemput teman yang kebetulan datang dari Indonesia.

IMG_9927.JPG

IMG_9644.JPG

Uppsala merupakan kota ke empat terbesar di Swedia setelah Stockholm, Guthenburg, dan Malmo. Kota yang hanya berjarak sekitar 71 km dari Stockholm. Uppsala merupakan kota yang sudah tidak asing lagi di telinga gue, tapi tak pernah terpikirkan untuk singgah ke kota ini. Mengapa? Nanggung banget. Rasa rasanya kalau mau keluar kandang (jalan jalan ke kota besar maksudnya), langsung  ke  Stockolm ajalah. Lebih seru menurut gue.

IMG_9939.JPG

IMG_9950.JPG

Cuma, karena kepergian kami kali ini hanyalah menjemput teman di airport, akhirnya suami memutuskan stay one night di Uppsala. Kenapa tidak di Stockholm? Biasalah, suami gue paling malas mengendarai mobil ke Stockholm. Kalaupun harus menyetir, udah terpaksa dengan segala beban stressnya. Terbiasa nyetir di kota kecil yang jalanannya selalu anteng tanpa ada saingan di kiri kanan. Jalanan kosong melompong. Jadi sekalinya keluar dari zona aman, langsung stress deh. Kalau di Uppsala, meskipun kota besar, paling tidak masih cincaylah. Ga riweh banget. Hitung hitung sekalian tau juga keberadaan kota ini. Meskipun tidak banyak waktu dan hanya dalam hitungan jam saja.

img_9940

IMG_9645.JPG

img_9971

Kami tiba di Uppsala sudah sore. Sore yang lumayan berangin. Tapi masih aman dibawa berjalan kaki. Daun daun sudah mulai berguguran memenuhi beberapa ruas jalan. Seperti Autum saja, padahal baru awal Agustus. Pertama melihat kota Uppsala perasaan gue biasa saja. Apalagi di setiap jalanan kota yang kami lewati, berasa crowded banget. Ramai oleh kelompok mahasisiwa/mahasiswi yang selalu ada di mana mana.

img_9943
Salah satu kelompok mahasiswa yang sedang melakukan semacam kegiatan ospek.

Tak heran memang, karena kota ini dikenal sebagai tempat berdirinya  Uppsala University. Universitas yang dikenal sebagai The oldest center of higher education di Skandinavia (info Wikipedia, berdiri sejak tahun 1477).

IMG_9782.JPG
Mulai dari terang sampai  lumayan gelap, kami betah duduk di restoran ini. 
IMG_9654.JPG
Uppsala in the night

Apalagi saat kami tiba, kegiatan mirip Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (ospek) untuk angkatan baru sedang berlangsung. Ga ngerti juga pastinya apakah beneran ospek atau tidak. Intinya sedikit miriplah kalau gue lihat. Dandanan mereka lucu juga. Cuma tidak terlalu aneh aneh bangetlah. Mereka having fun banget. Tidak terlihat senior bentak yunior, apalagi pake nyakiti fisik. Hari gini masih ada yang doyan nyiksa? hiks! Paling rambut mereka ditempelin daun atau pakai bandana gitulah (pastinya gue ga ingat banget). Yang jelas, dipastikan tidak ada petai melingkar di leher mereka 🙂

IMG_9947.JPG

IMG_9945.JPG

Bahkan malam harinya, sebagian besar restoran cafe di Uppsala penuh dengan acara party para mahasiswa baru ini. Setiap memasuki restoran, jawaban yang kami terima selalu “penuh”. Hari Jumat pula waktu itu. Sangat cocok menerima jawaban penolakan. Tak jarang para mahasiswa terlihat berjalan kaki bahkan mengendarai sepeda dengan gaun pesta. Ibarat Yogyakarta, Uppsala kental banget dengan komunitas pelajarnya.

IMG_9951.JPG

IMG_9936.JPG
Parkir sepeda menjadi pemandangan yang biasa di Uppsala. Mahasiswa sebagian besar menggunakan sepeda kemana mana.

Namun semakin dijalani, tanpa gue sadari gue mulai menyukai kota ini. Ternyata Uppsala menyimpan keindahan lain yang pelan pelan disuguhkan ke gue. Cafe kozy dan gothic hingga bangunan bangunan tua lumayan unik. Bahkan kota ini semakin terlihat romantis oleh bunga bunga yang bergantungan di jembatan. Yang di Jakarta, pemandangan seperti ini sepertinya hanya bisa dilihat di sebuah resepsi pernikahan saja. Belum lagi semakin malam menjelang (meskipun saat itu malam tidaklah segelap winter), temaram lampu menjadikan Uppsala terlihat lebih menarik. Tidak banyak yang bisa gue jelasin, mungkin bisa disimpulkan dari beberapa foto yang gue posting di tulisan ini.

IMG_9648.JPG
Dua orang pelajar di Uppsala. Tau darimana? Nebak aje..hehe
IMG_9786.JPG
Jembatannya cantik. Bunganya uda seperti rangkaian di acara resepsi nikahan aja. 

Uppsala juga dikenal sebagai kota tempat berdirinya pusat gereja Luthern di seluruh Swedia. Semua gereja berpusat di Uppsala Cathedral.  Gereja bergaya gothic, sangat besar, klasik dan indah. Uppsala Church dibangun pertama kali pada tahun 1200 an dan direnovasi setelah mengalami kebakaran hebat di tahun 1702.

img_9651

Di dalam gereja juga terdapat makam Gustav Vasa, raja Swedia sebelumnya. Uppsala Cathedral merupakan gereja tertinggi di negara Nordic dan menjadi salah satu gereja terbesar di bagian Eropa Utara. 

img_9643

img_9642

img_9638

Salam dari Mora,

Dalarna, Swedia.

“Semua foto di dalam tulisan ini, merupakan dokumentasi pribadi ajheris.com

Berikut  wajah kota Uppsala!

img_9948-1
Beneran loh, gue senang banget, jika suatu saat ke Jakarta, view seperti ini sudah ramah dimana mana:) semoga ya.

img_9783

IMG_9946.JPG
Sebenarnya bersepeda sudah menjadi kegiatan yang biasa di Swedia. Cuma kuantitas pemakaian lebih variatif di setiap kota. Di Uppsala memang kelihatan sekali transportasi ramah lingkungan ini lebih banyak penggunanya.
img_9784
Suka lihat restonya
img_9646
Salah satu view dari sebuah restoran. Di sini kami menghabiskan malam. Enak banget suasananya.

29 Comments

  1. Nama kotanya unik ya Helena, tapi earcatching *halah ini istilah opo haha gampang diingat. Kayak Belanda banyak sepeda dan karena kota pelajar jadi inget sama Leiden. Sepanjang mata memandang isinya mahasiswa. Duh kangen Jogja jadinya. Kangen makan gudeg sama minum ronde *halah ini komen ga fokus kemana2 😅

    Like

    1. Hahahah aku ketawa baca “halah” mu ini. Bener juga ya kedengarannya jd gt😂😂. Kalau di kota Mora sepeda ga sebanyak di Uppsala ini. Mungkin karena kota kecil banyakan jalan kaki. Ohhh Leiden sekolah pelajar ya Den. Suami aku kayanya suka bilang Leiden deh. Tp aku emang kangen jalan jalan di Indonesia. Rasanya beda aura ama di Eropa. Plus minuslah ya. Jogja itu emang bikin kangen ya. Aku ingat makan di warung tenda lupa namanya ada mercon merconnya gt🙈

      Like

      1. Makasihhhhh masss. Aku panggil mas apa nih? Mas Rasta atau rasataman? Hihi. Aku baru stalking blogmu. Petir menggelegar melihat fotonya hahahah

        Like

      2. Baiklah Wahyu. Beneran kok fotomu bagus bagus. Ahhhh apapun itu kita tetep belajar terusss ya . Makasih sudah melimpir ke blog setengah abal abal ini 🙈🙈

        Like

  2. Bentar lagi klo ahok jadi gubernur mgkn bisa kaya gitu ka helena,hehehe…tapi org” disini msh blm bisa menjaga kebersihan sih..dan fotonya keceh banget ka..jgn2 pakai lensa putih ya?suka bangettttt 😘😍💐🌺🌸

    Like

    1. Iya Feb, kotanya sih ga luar biasa bangetlah. Tapi lama lama lumayan enak dibawa jalan. Apalagi cafenya asik tak sedikit view menghadap aliran air gitu. Makasih loh sudah bilang fotonya bagus. 😊

      Like

    1. Maksudnya sektor pendapatan? Uppsala lebih condong ke kota sekolah kayanya. Tapi warganya ya seperti kota kota lain bekerja dan usaha. Untuk tujuan wisata kayanya masih kalah dibanding 3 kota besar di Swedia.

      Like

  3. Halo kk
    Saya juga boru batak kk boru sinaga, pengen berkunjung ke Swedia setelah covid ini berlalu. Senang dgn ulasan kk ini mengenai kota uppsala. Mauliate. Boleh tolong japri ke imel saya ka lena201616@yahoo.com, seandainya bisa – molo boi🙂

    Like

Leave a comment