“Julbord” (Tradisi Makan Kenyang di Bulan Desember)

Di Indonesia perayaan hari raya besar keagamaan pastilah identik dengan makanan khas masing masing. Sebut saja seperti ketupat dan makanan bersantan di saat lebaran. Atau seperti keluarga gue misalnya, di saat natal selalu menyediakan ikan mas arsik atau kembang loyang.

Tapi umumnya penyediaan makanan tersebut terbatas hanya di rumah. Rasanya gue belum pernah melihat ada restoran yang dengan sengaja menjual makanan khusus khas natal atau lebaran yang digelar dan bisa temui di banyak restoran hampir sebulan penuh. 

IMG_0246.jpg

IMG_0242.jpg
View dari sebuah kapal di Stockholm yang mengadakan jamuan Julbord.

Di Swedia tepatnya di minggu minggu adven, ada semacam kebiasaan atau tradisi dimana berbagai restoran di negara ini dengan sengaja membuat pengumuman atau iklan, baik di website maupun koran yang isinya memberitahu jika mereka akan mengadakan  Julbord. 

fullsizerender-11
Salah satu restoran di kota Rättvik yang mengadakan jamuan Julbord

Julbord sendiri bisa diartikan sebagai Jamuan Meja Natal (Christmas Table). Terdiri dari berbagai macam makanan yang disajikan secara bersamaan dengan sistem prasmanan. Sebagian besar restoran masih bertahan dengan penyajian menu Swedish Traditional Food.  Meskipun beberapa restoran oriental dan eropa timur juga suka mengadakan Julbord dengan menu khas masing masing.

Tapi yang jelas konsep Julbord sendiri pada awalnya selalu berkiblat pada menu menu yang terdiri dari Swedish Traditional Food. Dan pastinya christmas table di dalam tulisan ini  pun mengacu pada  menu menu tradisional versi Swedia.

IMG_5657.JPG

Biasanya yang mengadakan Julbord adalah restoran restoran yang lumayan besar. Tentu saja dengan harga yang bervariasi. IKEA sebagai salah satu retail besar di Swedia juga tidak ketinggalan ambil bagian dalam tradisi ini. Cuma memang menunya lebih simple dan sederhana. Harga juga relatif lebih murah. Kualitas rasa juga relatif standard. Ini sih gue tau dari suami, tetangga dan beberapa orang yang gue kenal dan sudah pernah mencoba Julbord IKEA. Gue sendiri belum pernah mencoba. Tapi kembali ke selera masing masing lagi.

Setiap tahun bisanya gue dan suami mengunjungi Julbord. Karena suami gue penggemar berat makanan makanan yang disajikan. Dari beberapa restoran yang kami datangi, rata rata membuka harga dikisaran 500 Sek sampai 750 Sek per orang. Lumayan mahal memang. Tapi kualitas rasa relatif memuaskan. Dan tentu saja jenis makanan yang disajikan pun terbilang lengkap.

IMG_0245

Julbord menggunakan konsep All You Can Eat dengan jenis hidangan yang beraneka ragam dan menarik. Pengaturan ruangan sampai penataan menu makanan diatur sedemikian. Tidak hanya itu, meja makan untuk pengunjung pun ditata secantik mungkin. Mulai dari taplak meja yang umumnya berwarna merah, candle light, bunga, sampai berbagai gelas kaca yang tersusun rapi. Cakeplah.

Setiap meja bisa dipakai untuk empat orang, 8 orang bahkan belasan orang.

FullSizeRender (10).jpg
Christmas Table Decoration

Berbagai menu disusun di meja yang berbeda. Dan setiap meja terdiri dari jenis makanan yang berbeda pula. Biasanya meja pertama yang dilalui adalah meja yang terdiri dari berbagai jenis olahan ikan. Seperti Sill, olahan ikan tradisional yang diramu dengan air, gula dan rempah. Menurut gue baunya agak amis. Masih mending ikan asin versi Indonesia. Meskipun amis tapi kering. Ini uda amis berarir pula. Entah mengapa suami gue suka banget. Sebagaimana gue sangat menyukai ikan asin juga.

Tapi ada satu jenis makanan yang mengandung campuran Sill yang gue lumayan doyan. Dan biasanya disajikan di acara Julbord. Namanya Jansons Frestelse, berupa irisan kentang, bawang bombay, krim dan sill ukuran kecil. Rasanya gurih dan leker.

FullSizeRender (13).jpg
Salah satu meja dengan olahan ikan salmon

Jenis ikan lainnya adalah Salmon. Mulai dari Smoked Salmon, Steam Salmon, semuanya berukuran besar. Ada juga Gravadlax, daging salmon mentah yang diiris tipis, dicampur dengan garam dan  Dill.

Meja berikutnya terdiri dari menu Daging. Mulai dari Silta, daging olahan pork yang diiris tipis. Ada juga Julskinka, pork dengan rasa gurih yang direbus dalam bentuk bulat utuh dan agak memanjang. Kemudian Röktkött (sejenis daging asap) dan berbagai olahan sosis berukuran besar dan kecil. Tidak ketinggalan Köttbullar atau Meatballs, sampai olahan daging pork yang dimasak dengan bumbu kayu manis, mirip semur daging. Masing masing meja dilengkapi juga dengan berbagai jenis saos maupun krim.

FullSizeRender (12).jpg
Meja bagian daging

Bahan makanan dari telur juga ada, seperti Eggröra atau lebih familiar dengan sebutan Srcambled Eggs. Kemudian yang paling famous adalah Half Eggs, telur rebus yang dibagi dua dan permukaannya diberi kaviar serta räkor (sejenis udang rebus).

Jenis salad juga turut melengkapi Julbord. Contohnya Rödbetssallad, salad berwarna pink keunguan dengan irisan bit merah yang dicampur krim. Gue suka banget. Perpaduan rasa yang sedikit asam dengan krim yang legit.

Meja terakhir adalah Meja Desserts, berisi berbagai jenis buah, cake, coklat, permen dan tidak ketinggalan kopi.

img_5772
Julskinka. Daging pork yang wajib ada di Julbord.
IMG_5770.JPG
Silta. Berasal dari sisa potongan potongan kecil pork yang sayang dibuang. Dicampur dengan gelatin. Gue kurang suka. 
IMG_0241.jpg
Menu daging dagingan plus salad bit. Salad bit ini juara rasanya. Enak banget. Legit, asam tapi segar di mulut. 

Sebenarnya jenis makanan yang disajikan di Julbord, sehari harinya bisa juga ditemui di supermarket bahkan  disantap di hari biasa sekalipun.  Yang membedakannya hanyalah berbagai ragam jenis makanan di Julbord disajikan secara bersamaan atau serentak. Dengan kata lain jika ingin melihat dan menikmati semua makanan tradisional Swedia dalam waktu yang bersamaan ya adanya di Julbord!

img_6030-1

Ada sebutan yang menyebut “ketika berada di Julbord mulailah menyantap menu olahan ikan terlebih dahulu”. Konon ikan tidak gampang membuat kenyang dibanding daging dagingan. Sehingga tidak heran jika sebagian besar susunan meja di acara Julbord biasanya selalu dimulai dengan meja berisi olahan ikan. 

Gue suka memperhatikan suami dan beberapa teman yang bergabung dengan kami,  rata rata porsi makanan yang diambil lumayan banyak. Porsi yang tidak pake istilah malu malu!

IMG_0240.jpg
Jenis menu ikan ikanan. Ga ngerti diapain ini. Enak banget.

Wong ini bayarnya mahal kok, begitu kata mereka. Cuma caranya ga brutal. Tetap santai. Biasanya mereka makan sangat perlahan lahan sambil diselingi ngobrol. Dan satu lagi, piring akan bersih ludes. Ga ada yang tersisa. Artinya makanan yang diambil sudah diperhitungkan sesuai kesanggupan perut. Jadi tidak lapar mata. Pelayan juga akan dengan sigap mengambil piring yang ada di meja apabila sudah terlihat kosong.

Biasanya kalau menu pertama sudah habis, mereka ngobrol santai dulu. Lumayan lama juga ngobrolnya. Ga buru burulah. Kalau dirasa rasa sudah waktunya nambah, barulah melanjutkan makanan berikutnya ke meja olahan daging. Logikanya sih dengan memberikan jedah, perut tidak berasa penuh dan makanan lain masih bisa masuk dengan nyaman. Jadi walaupun prinsipnya sudah dibayar mahal, bukan berarti main sikat aja padahal perut sudah tidak bisa menerima.

Tapi bukan berarti semboyan di atas wajib dilakukan ya. Suka suka aja. Mau langsung ke meja olahan daging okeh, mau nyampur ikan dan daging juga okeh. Ga ada larangan. Gue juga gitu kok. Gue campur aja mana yang gue suka. Hahahaha.

IMG_5766.JPG
Salah satu minuman khas natal mirip softdrink Cola. Bedanya minuman ini sedikit berbau rempah. Pokonya aroma lebih tajam sedikit dari Cola. Dan gue lebih suka ini. Namanya Must. Biasanya must  mulai ramai dijual menjelang  natal dan Paskah. Di saat natal  namanya Julmust. Dan di saat Paskah disebut Påskmust. Rasanya ya sama aja. Paling beda di warna kemasannya. Kalau Julmust kemasannya dominan merah sedangkan Påskmust dominan kuning.

Kalau gue hitung waktu makannya lumayan lama juga. Mulai dari pukul 7 malam hingga pukul 10 bahkan lebih. Sepertinya sudah di setting seperti itu oleh pihak restoran. Dan biasanya pihak restoran hanya menerima pengunjung yang sudah ngeboking meja jauh hari sebelumnya. Jadi tidak menerima pengunjung on the spot lagi. Dan memang selalu penuh sih.

Beberapa perusahaan di Swedia pun tidak sedikit yang mengadakan Julbord. Seperti kantor suami gue misalnya, hampir setiap tahun mengadakan acara jamuan seperti ini. Dan biasanya pihak perusahaan menggunakan jasa restoran untuk mempersiapkan menunya.

IMG_0239.jpg
Glögg. Minuman khas natal kaya rempah. Kalau di Swedia selalu disajikan di gelas kecil bertangkai.

Sebenarnya beberapa restoran yang tidak terlalu besar pun kadang kadang suka mengadakan Julbord. Cuma biasanya jenis makanan yang disajikan tidak terlalu banyak dan lumayan terbatas. Dan kalau beruntung biasanya bisa langsung datang tanpa ngebooking meja terlebih dahulu. Bahkan ada yang mengadakan acara Jultallrik, jamuan natal yang langsung dijatah di piring. Sistem ini sepertinya kurang banyak diminati.

Tahun ini kami mencoba Julbord yang diadakan oleh sebuah restoran kecil tidak jauh dari rumah. Restoran tua yang hanya aktif di saat musim panas saja.

Entah mengapa tahun ini mereka berniat mengadakan Julbord. Harganya relatif murah. Sekitar 250 Sek perorang. Tapi seperti yang gue bilang di atas, jenis makanannya terbatas. Kualitas makanan jujur memang agak jauh ketinggalan dibanding restoran besar yang biasa mengadakan acara seperti ini. Chef yang nangani beda kali ya. Tapi suasananya itu loh, gue suka banget.

Letaknya menyendiri di pinggir jalan dan di sekitarnya hutan. Sepi banget. Serasa makan di antah brantah mana, tapi kok ya kaya di film film juga. Gimana dong. Hahaha.

Baik luar maupun dalamnya klasik banget. Dinding bangunan terbuat dari  batu tua. Tetapi begitu masuk ke dalam semuanya dominan kayu. Kayu tua yang masih autentik. Aroma kayu dan hangatnya ruangan yang bersumber dari sebuah fire place bahela. Aroma kayu bakarnya juga enak dicium. Tradisional bangetlah. Mejanya dikasih pot rustic berisi rumput hutan. Tak lupa lilin tentunya. Ahhh suka 🙂

Julbord juga bisa dinikmati di kapal kapal kota besar seperti Stockholm. Cerita lengkapnya bisa klik di sini. 

Jika kamu berkunjung ke Swedia di bulan Desember, cobalah menikmati makanan tradisional ala skandinavia yang tersaji secara lengkap di Julbord. Anggap saja sekalian memperkaya dunia kuliner kamu. See you in my next story.

FullSizeRender (10).jpg
Restoran tua yang rustic banget. Lihat deh potongan kayu dan  lilin di depan pintunya. Padahal biasa banget kan. Tapi enak aja dilihat.
IMG_5650.JPG
Christmas Table Decoration
IMG_5658.JPG
Simple dan klasik

img_5654

“Semua foto di dalam tulisan ini adalah dokumentasi pribadi ajheris.com. Dilarang menggunakan tanpa seijin yang bersangkutan”

8 Comments

  1. Mba helen, mo nanya dong, itu di foto pertama disamping pohon natal orang beneran atau hanya patung ya? btw suasana di restonya keren banget..
    Dan satu lagi, mba helen tuh hebat ya moto – motonya, jadi tambah terlihat keren restonya….

    Like

Leave a comment